Mengungkap Sejarah Lapangan Tiananmen, Lokasi Parade Militer China

- Lapangan Tiananmen adalah simbol kebangkitan politik dan budaya Tiongkok, dengan berbagai monumen bersejarah di sekitarnya.
- Pada 1989, Lapangan Tiananmen menjadi saksi Insiden Tiananmen yang menewaskan ratusan hingga ribuan orang dan meninggalkan luka mendalam dalam ingatan publik dunia.
- Sekarang, Lapangan Tiananmen menjadi panggung utama bagi pertunjukan kekuatan militer dan diplomatik China, menunjukkan transformasinya dari arena protes menjadi simbol ketahanan negara.
Jakarta, IDN Times – Presiden China, Xi Jinping menghadiri parade militer besar yang hanya digelar sekali dalam satu dekade di Lapangan Tiananmen, Beijing, Rabu (3/9/2025). Parade ini akan menampilkan senjata terbaru dan menjadi simbol pengaruh diplomatik Beijing. Dilansir Britannica, acara ini juga menandai 80 tahun kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Parade tersebut menegaskan kembali posisi China di panggung global, sekaligus membawa perhatian pada sejarah panjang Lapangan Tiananmen yang sarat makna. Berikut adalah sejarah yang dimiliki oleh Lapangan Tiananmen.
1. Sejarah Lapangan Tiananmen

Lapangan Tiananmen adalah alun-alun kota terbesar di Beijing, bersebelahan dengan Gerbang Kedamaian Surgawi yang memisahkannya dengan Kota Terlarang. Di kawasan ini berdiri berbagai monumen bersejarah seperti Monumen Pahlawan Rakyat, Aula Besar Rakyat, hingga Mausoleum Mao Zedong.
Pada 2024, kawasan ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari Poros Tengah Beijing.
Sejarawan China, Prof. Liu Ming menegaskan, “Tiananmen bukan sekadar pusat kota Beijing, melainkan simbol kebangkitan politik dan budaya Tiongkok yang terus diwariskan hingga kini.”
2. Jejak insiden Tiananmen (1989)

Lapangan Tiananmen juga menjadi saksi salah satu tragedi politik terbesar dalam sejarah modern China, yaitu Insiden Tiananmen 1989. Ribuan mahasiswa dan warga turun ke jalan menuntut reformasi politik dan kebebasan. Pada 3–4 Juni, pemerintah merespons dengan pengerahan militer, menewaskan ratusan hingga ribuan orang menurut berbagai perkiraan internasional.
Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam dalam ingatan publik dunia, dengan simbol ikonik “Tank Man” yang berdiri mengadang barisan tank. Pemerintah China hingga kini tetap menekan diskusi publik mengenai insiden tersebut.
3. Dari tragedi ke pertunjukan kekuatan

Tiga dekade lebih setelah insiden itu, Lapangan Tiananmen kini menjadi panggung utama bagi pertunjukan kekuatan militer dan diplomatik China. Parade yang dihadiri Presiden Xi Jinping dan pejabat tinggi partai mencerminkan transformasi lapangan ini dari arena protes menuju simbol ketahanan negara.
Dengan sorotan dunia yang tertuju pada Beijing, parade tersebut tidak hanya menunjukkan kekuatan militer, tetapi juga mempertegas peran China dalam membentuk tatanan global baru yang menantang dominasi Barat.