Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Lapas dan Rutan Ditargetkan Selesai 2025, Kurangi Overkapasitas

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi di kantor Ditjenpas, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi di kantor Ditjenpas, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Pada 2026 akan dibangun 14 lapas atau rutan baru
  • Urgensi pengembangan kompetensi sumber daya manusia pemasyarakatan, terutama petugas lapas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Imigradi dan Pemasyarakatan (Dirjenpas Kemenimipas), Mashudi, mengatakan, akan ada tujuh lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) yang rampung pada 2025. Dengan demikian, kata dia, akan ada sekitar 4.500 narapidana yang bisa ditampung.

"Mohon doanya, mudah-mudahan untuk tanggal 31 Desember nanti 7 lapas dan rutan itu sudah selesai. Kita bisa untuk mengurangi over daripada kapasitas yang ada di lapas dan rutan," kata dia saat ditemui kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (21/10/2025).

1. Pada 2026 juga akan dibangun 14 lapas atau rutan baru

Napi di Lapas Pontianak kendalikan sabu dari dalam. (IDN Times/Teri).
Napi di Lapas Pontianak kendalikan sabu dari dalam. (IDN Times/Teri).

Dia mengatakan, tujuh fasilitas itu dibangun di Lapas Kumbang Nusakambangan, Bagansiapiapi, Lhokseumawe, Jambi, Semarang, Solo, dan Pagaralam.

Nantinya, pada 2026 juga akan dibangun 14 fasilitas baru yang rencananya akan digabung.

"Yang bertingkat kita masih kosong, banyak," kata dia.

2. Ada urgensi pengembangan kompetensi SDM

Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining TBC (Dok.IDNTimes/Lapas Tabanan)
Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining TBC (Dok.IDNTimes/Lapas Tabanan)

Selain pembangunan fasilitas, kata dia, ada urgensi pengembangan kompetensi sumber daya manusia dan pemasyarakatan, yakni dari sisi petugas lapas.

Mashudi mengakui, pendidikan untuk petugas pemasyarakatan perlu lebih dimaksimalkan.

"Pegawai itu mulai tahun 2014, tidak ada pelatihan, tidak ada pendidikan. Jadi, lulusan SMA, langsung terjun jaga di penjagaan," kata dia.

3. Perbaiki standar kerja melalui pelatihan menyeluruh bagi anggota

Ammar Zoni saat dipindahkan dari Lapas Salemba, ke Lapas Karanganyar di Pulau Nusakambangan.
Ammar Zoni saat dipindahkan dari Lapas Salemba, ke Lapas Karanganyar di Pulau Nusakambangan.(Dok. Antara News)

Mashudi mengatakan, seluruh direktur berkomitmen memperbaiki standar kerja melalui pelatihan menyeluruh bagi anggota.

Pelatihan mencakup tata cara penjagaan, patroli, dan penggeledahan agar prosedur lapangan berjalan sesuai aturan.

"Kita akan ajari semuanya satu per satu," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Menag Mengaku Diminta Prabowo Bantu Pembangunan Kampung Haji

21 Okt 2025, 17:37 WIBNews