Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sempat Dilarang, Jepang Lanjut Ekspor Seafood ke China

Bendera Jepang (unsplash.com/Alexander Grigoryev)
Bendera Jepang (unsplash.com/Alexander Grigoryev)
Intinya sih...
  • Jepang mengirimkan enam ton scallop beku dari Pulau Hokkaido ke China setelah larangan impor dicabut.
  • Larangan impor seafood dari Jepang oleh China diberlakukan sebagai respons terhadap pelepasan air limbah nuklir dari pembangkit Fukushima Daiichi.
  • China mencabut larangan impor sebagian besar seafood Jepang dengan syarat fasilitas pengolahan ikan di Jepang harus terdaftar dan disertai sertifikat inspeksi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jepang secara resmi melanjutkan ekspor produk seafood ke China setelah larangan impor yang diberlakukan sejak 2023 dicabut oleh Beijing. Langkah ini menandai pembukaan kembali salah satu jalur perdagangan penting antara kedua negara yang sempat terhenti akibat kontroversi pelepasan air limbah radioaktif dari pembangkit Fukushima Daiichi.

Pengiriman pertama setelah pencabutan larangan itu berupa enam ton scallop beku dari Pulau Hokkaido. Pemerintah Jepang menyambut positif perkembangan ini sebagai tanda pemulihan hubungan dagang di sektor kelautan antara Jepang dan China.

1. Pengiriman scallop pertama ke China sejak larangan dicabut

Jepang mengirimkan enam ton scallop beku dari Pulau Hokkaido bagian utara ke China pada Kamis (5/11/2025), yang menjadi kiriman pertama setelah larangan impor oleh Beijing selama hampir dua tahun, kata Minoru Kihara, Sekretaris Kabinet Jepang, dalam konferensi pers pada Jum'at (7/11/2025).

"Kami melihat ini sebagai perkembangan positif," ujarnya, dilansir Al Jazeera.

Kiriman scallop ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan antara kedua negara mengenai protokol pengawasan ketat demi menjamin keamanan produk seafood yang diekspor ke China.​

2. Alasan larangan impor seafood dari Jepang oleh China

Larangan impor seafood diberlakukan oleh China pada Agustus 2023 sebagai respons terhadap pelepasan air limbah nuklir hasil pengolahan dari pembangkit Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik.

Pembangkit tersebut mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011 yang menyebabkan kebocoran limbah radioaktif. Jepang menyatakan pelepasan air limbah tersebut aman dan telah mendapat verifikasi serta dukungan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Namun, China menilai adanya risiko kontaminasi sehingga melarang impor seafood dari Jepang sebagai langkah pencegahan.​

3. Fukushima dan sembilan provinsi sekitar masih tetap dilarang impor

Pada Juni 2025, Jepang dan China mencapai kesepakatan untuk mencabut larangan impor sebagian besar seafood Jepang dengan syarat fasilitas pengolahan ikan di Jepang harus terdaftar dan disertai sertifikat inspeksi untuk memastikan produk tanpa kontaminasi radioaktif.

Meskipun sebagian besar provinsi Jepang diizinkan ekspor ke China, seafood dari Fukushima dan sembilan provinsi sekitar masih tetap dilarang diimpor oleh China. Jepang terus mendorong agar larangan tersebut segera dicabut sepenuhnya, termasuk larangan impor daging sapi Jepang yang telah berlangsung sejak 2001.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Beri Gelar Pahlawan Hari Ini, Sherly hingga Khofifah ke Istana

10 Nov 2025, 09:41 WIBNews