Serangan Gaza Meningkat, Warga Israel Takut Jadi Korban Hamas

Jakarta, IDN Times - Keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza diliputi kekhawatiran sejak militer meningkatkan serangan daratnya di wilayah Palestina. Mereka takut serangan Israel akan menempatkan orang-orang yang mereka cintai dalam bahaya.
“Malam ini adalah malam yang paling mengerikan, dengan latar belakang operasi besar IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Jalur Gaza,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (28/10/2023), dikutip Reuters.
Kelompok itu mengungkapkan, para kerabat marah atas ketidakpastian mengenai nasib para sandera, yang juga menjadi sasaran pemboman besar-besaran oleh Israel.
1. Keluarga sandera minta pertemuan segera dengan para menteri
Forum Sandera dan Keluarga Hilang juga mengkritik kabinet Israel karena tidak bertemu dengan para keluarga sandera, sementara militer terus melancarkan serangannya.
“Tidak ada anggota kabinet perang yang mau bertemu dengan keluarga korban untuk menjelaskan satu hal, apakah operasi darat membahayakan kesejahteraan 229 sandera di Gaza. Keluarga khawatir dengan nasib orang yang mereka cintai dan menunggu penjelasan. Setiap menit terasa seperti selamanya," kata kelompok tersebut.
Israel, pada Rabu (25/10/2023), mengatakan lebih dari separuh sandera yang ditahan oleh Hamas memiliki paspor asing dari 25 negara berbeda. Banyak di antara mereka diyakini memiliki kewarganegaraan ganda Israel.
Para sandera diyakini bersembunyi di Jalur Gaza, kemungkinan di terowongan yang dibangun Hamas di sana.
2. Hampir 50 sandera dilaporkan tewas
Hamas pada Kamis (26/10/2023) mengatakan, hampir 50 sandera tewas akibat serangan bom Israel di jalur Gaza.
“Brigade Al-Qassam (Ezzedine) memperkirakan jumlah tahanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan dan pembantaian Zionis telah mencapai hampir 50 orang,” kata kelompok itu, dikutip dari SCMP.
Israel telah melancarkan pemboman udara dan artileri besar-besaran ke Gaza setelah Hamas melakukan serangan di selatan negara Yahudi itu pada 7 Oktober. Sebanyak 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dilaporkan tewas, dan lebih dari 200 lainnya ditawan oleh Hamas.
Sejauh ini, empat sandera telah dibebaskan.
3. Korban tewas di Palestina mencapai lebih dari 7 ribu
Sementara itu, serangan udara dan tembakan artileri Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Kementerian kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 7 ribu orang tewas dalam tiga minggu terakhir. Sekitar 3 ribu di antaranya adalah anak-anak.
Israel pada Sabtu mengatakan bahwa mereka meningkatkan operasi darat di Gaza dalam semalam. Pasukan mereka disebut masih bertempur di wilayah itu, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.