Israel Sebut Tentaranya Tewas Imbas Serangan Hamas di Jalur Gaza

Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengatakan satu tentaranya tewas dan tiga terluka akibat rudal anti-tank yang ditembak oleh Hamas di Jalur Gaza pada Minggu (22/10/2023).
Pasukan Israel telah dikerahkan untuk melakukan serangat darat yang sempat tertunda. Sebaliknya, Hamas bertekad untuk mendorong pasukan Israel meninggalkan Gaza.
1. Serangan darat bertujuan membebaskan tawanan dan menyerang infrastruktur
Israel menjelaskan, dari tiga orang yang terluka, dua di antaranya luka sedang dan satunya luka ringan.
Militer Israel menjelaskan, tujuan serangan adalah menemukan pasukannya yang ditawan Hamas di wilayah Khan Younis. Di sisi lain, Israel juga ingin menghancurkan infrastruktur Hamas.
Pasukan Israel telah melakukan penggerebekan melintasi perbatasan dan mengumpulkan berbagai informasi intelijen, dilansir Al Jazeera.
Sementara itu, kedua pihak masih meluncurkan serangan udara. Israel pun masih menghadapi serangan dari utara yang diluncurkan oleh pasukan Hizbullah.
2. Kematian tentara Israel akan ditanggapi serius

Menurut Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis, serangan tersebut memaksa Hamas untuk bersiap menghadapi invasi darat yang telah lama disiapkan oleh Israel.
“Upaya Israel untuk memasuki Jalur Gaza seperti ini (sedang) dihadang oleh para pejuang Palestina, yang berusaha bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan invasi darat di wilayah yang terkepung,” kata Azzoum.
Dia menambahkan,situasi di lapangan sangat dramatis dan kondisi keamanan di Jalur Gaza tidak dapat diprediksi.
Mohammed Jamjoom, koresponden Al Jazeera di Yerussalem Timur, mengatakan pembunuhan tersebut adalah sesuatu yang akan ditanggapi serius oleh tentara Israel ketika perang terus berlanjut.
3. AS akan meningkatkan dukungan militer bagi Israel
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, telah mengumumkan rencana meningkatkan sumber daya militer di Timur Tengah untuk meningkatkan dukungan bagi Israel. Austin juga akan meningkatkan pengerahan pasukan pertahanan AS di wilayah tersebut.
Austin juga menyalahkan Iran atas konflik yang terjadi di Israel-Palestina.
“Kami khawatir tentang potensi eskalasi. Faktanya, apa yang kami lihat adalah prospek peningkatan serangan yang signifikan terhadap pasukan kami dan rakyat kami di seluruh kawasan,” kata Austin kepada program This Week di ABC.
“Jika ada kelompok atau negara yang ingin memperluas konflik ini dan mengambil keuntungan dari situasi yang sangat tidak menguntungkan ini, saran kami adalah, jangan lakukan itu,” peringat dia.