RS Indonesia di Gaza Mati Listrik karena Kehabisan Bakan Bakar 

Para petugas medis masih terus menjalankan tugasnya

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza terputus dari aliran listrik karena kehabisan bahan bakar. Pasokan bahan bakar di Gaza mulai menipis lantaran Israel melarang adanya bantuan yang masuk berupa bahan bakar. 

Sementara itu, pesawat tempur militer Israel membombardir kawasan di Jalur Gaza, di mana terdapat tiga rumah sakit. Salah satunya adalah RS Indonesia yang terletak di utara wilayah tersebut.

Dilansir dari Al Arabiya, Selasa (24/10/2023), selain RS Indonesia, terdapat juga Rumah Sakit Shifa dan Rumah Sakit Al-Quds. Ketiga rumah sakit ini terus beroperasi sejak hari pertama pecahnya perang Hamas dan Israel, meski dengan keterbatasan listrik serta air.

Namun, tak diketahui secara pasti apakah serangan militer Israel tersebut merusak ketiga rumah sakit ini dan atau menyebabkan korban jiwa atau terluka.

Baca Juga: 20 Truk Bantuan Kloter Ketiga Mulai Masuk ke Gaza

1. RS Indonesia di Gaza kehabisan bahan bakar

Sementara itu, beberapa media menyebutkan bahwa RS Indonesia di Beit Lahiya saat ini kehabisan bahan bakar yang mengakibatkan mereka terputus dengan aliran listrik. Bahan bakar adalah salah satu jenis bantuan yang ditolak masuk oleh Israel.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, para petugas medis bahkan menggunakan senter dari ponsel pintar mereka untuk tetap bekerja menolong warga yang terluka.

Baca Juga: China Sebut Konflik Gaza Bisa Meluas ke Timur Tengah

2. Pasokan bahan bakar di Gaza makin menipis

Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa pasokan bahan bakar di Jalur Gaza diperkirakan akan habis dalam tiga hari lagi.

“Bahan bakar adalah hal yang paling dibutuhkan saat ini untuk rumah sakit tetap bisa beroperasi menolong warga,” kata Komisaris Jenderal UNRWA, Phillipe Lazzarini.

Setidaknya 120 bayi yang baru lahir saat ini berada di inkubator, yang tersebar di beberapa rumah sakit di Gaza, termasuk di RS Indonesia.

3. Jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat

Dua pekan setelah meletusnya perang Hamas dan Israel, kondisi terkini di Gaza masih mengkhawatirkan. Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, kini dibalas berkali-kali lipat oleh Tel Aviv.

Per 22 Oktober 2023, total ada 4.651 orang yang tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel. Selain itu, korban terluka juga mencapai 14.500 orang.

Dari total korban tewas, jumlah anak-anak yang terbunuh di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejauh ini mencapai 1.903 dan perempuan mencapai 1.024 orang.

Baca Juga: Air Terbatas, Warga di Gaza Hadapi Dehidrasi hingga Kolera

Topik:

  • Anata Siregar
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya