Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Koalisi Oposisi Thailand Bakal Bentuk Pemerintahan

Pemimpin Partai Move Forward Thailand, Pita Limjaroenrat. (dok. Twitter @Pita_MFP)
Pemimpin Partai Move Forward Thailand, Pita Limjaroenrat. (dok. Twitter @Pita_MFP)

Jakarta, IDN Times - Anggota delapan partai koalisi di Thailand telah menandatangani kesepakatan guna menyusun agenda bersama.

Nantinya mereka akan berupaya membentuk pemerintahan selanjutnya setelah memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum Thailand pada 14 Mei 2023 lalu.

Dilansir Channel News Asia pada Selasa (23/5/2023), kesepakatan ini dipimpin Partai Move Forward. Mereka menandatangani nota kesepahaman (MOU) berisi 23 poin mengenai pemulihan demokrasi di Negeri Gajah Putih.

Partai koalisi terdiri dari Pheu Thai, Thai Sang Thai, Prachachat, Seri Ruam Thai, Pheu Thai Ruam Palang, FAIR Party dan Plung Sungkom Mai.

1. Kesepakatan yang tidak dapat digugat kerajaan

ilustrasi Temple di Thailand (IDN Times/Dwi Agustiar)
ilustrasi Temple di Thailand (IDN Times/Dwi Agustiar)

Nota kesepahaman ini juga disebut tidak akan bisa diganggu gugat Kerajaan Thailand.

Partai Move Forward memperoleh suara tertinggi saat pemilu, yakni 14 juta suara, yang didominasi pemilih kaum muda. Partai ini dipimpin Pita Limjaroenrat yang menyerukan reformasi UU Penghinaan Kerajaan yang ketat di Negeri Gajah Putih tersebut.

“Kami percaya bahwa Thailand yang kita cintai dapat menjadi lebih baik dan perubahan bisa terjadi mulai hari ini,” kata Pita, kala itu.

2. Oposisi janjikan reformasi untuk Thailand

Pemimpin Partai Move Forward Thailand, Pita Limjaroenrat. (dok. Twitter Pita_MFP)
Pemimpin Partai Move Forward Thailand, Pita Limjaroenrat. (dok. Twitter Pita_MFP)

Partai Move Forward memang kini tengah populer di kalangan anak muda Thailand. Dalam kampanyenya kemarin, Pita menegaskan mereka akan terus mendorong reformasi lese-majeste, serta UU Penghinaan Kerajaan yang cukup ketat di negara tersebut.

“Saya siap menjadi perdana menteri untuk semua warga Thailand. Saya siap mendengarkan pendapat berbeda,” kata Pita, saat menerima hasil bahwa partainya memimpin di pemilu tahun ini.

“Kami siap menghormati dan melanjutkan perjuangan demokrasi semua pihak di masa lalu dan kami siap memulihkan kepercayaan pada sistem demokrasi dan transparansi,” lanjut dia.

3. Pemilu pertama di Thailand sejak kudeta

(Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha) ANTARA FOTO/Reuters/Jorge Silva
(Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha) ANTARA FOTO/Reuters/Jorge Silva

Pemilu ini merupakan yang pertama digelar sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan eks PM Yingluck Shinawatra pada 2014. 

Selain Pita dari Partai Move Forward, petahana Prayut Chan-o-Cha juga mencalonkan diri untuk memimpin Thailand lagi. Prayut sendiri ada di posisi ketiga dalam penghitungan hasil pemilu sementara.

Sementara itu, keponakan Yingluck yang merupakan anak dari eks PM Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, juga mencalonkan diri dari Partai Pheu Thai, yang saat ini berada di posisi kedua.

Kemudian, ada Anutin Charnvirakul dari Partai Bhumjaithai, Srettha Thavasin dari Pheu Thai, dan Prawit Wongsuwan yang merupakan eks panglima militer yang berasal dari Partai Palang Pracharat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Masih Suasana Duka, Wali Kota Bogor Minta Warga Tak Hura-hura di Nataru

24 Des 2025, 23:46 WIBNews