Korut Klaim Tak Ada Kasus Kematian Baru Akibat COVID-19

Korut menyatakan tren kasus COVID-19 menurun drastis

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) menyatakan tidak ada kasus kematian baru akibat penyakit demam di negaranya sejak Selasa (24/5/2022). Mereka juga mengklaim tren kasus menurun cukup drastis dalam penyebaran penyakit ini.

Media pemerintah Korut tidak pernah menyebutkan kasus COVID-19 sedang melanda, namun lebih sering menyebut penyakit demam tinggi.

Kasus COVID-19 ditemukan pertama kali di Korut pada 12 Mei lalu, setelah dua tahun lebih pandemik melanda.

Baca Juga: Ada 65 Kasus Kematian, Korut Klaim Berhasil Kendalikan COVID-19

1. Korut mengklaim sakit demam bukan COVID-19

Korut Klaim Tak Ada Kasus Kematian Baru Akibat COVID-19Gedung tinggi Mirae di Pyongyang, Korut (European Pressphoto Agency/Franck Robinchon)

Korea Utara belum pernah mengonfirmasi jumlah total orang yang dites dan positif COVID-19. Sebaliknya, negara komunis ini hanya menyebut sakit dengan gejala demam.

“Ini menandai hari ketiga berturut-turut angka harian tetap dibawah 200 ribu dan pertama kalinya tidak ada kasus kematian baru sejak mengumumkan jumlah pasien demam harian,” demikian pernyataan pemerintah Korut lewat kantor berita resmi KCNA.

Menurut kantor berita yang dikelola pemerintah ini, jumlah kasus demam di Korut mencapai 2,95 juta. Sementara jumlah kematian mencapai 68 kasus.

KCNA menyebut dalam beberapa hari setelah pencegahan epidemi darurat diberlakukan, "secara efektif mengendalikan penyebaran penyakit pandemik dan mempertahankan situasi stabil,” sambung KCNA.

2. Korut sedang memperluas produksi pasokan obat-obatan

Korut Klaim Tak Ada Kasus Kematian Baru Akibat COVID-19Suasana di sekitar kota Pyongyang, Korea Utara. (pixabay.com/gfs_mizuta)

Korut juga menyatakan pihak berwenang tengah mendistribusikan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri, dengan mengerahkan anggota militer untuk membantu.

KCNA juga menyatakan Korut sedang memperluas produksi pasokan obat-obatan esensial, meski tidak merinci jenis obat apa yang diproduksi.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 di Korut Masih Tinggi, Sehari Naik 186 Ribu

3. Pemakaman pejabat tinggi Korut di tengah virus

Korut Klaim Tak Ada Kasus Kematian Baru Akibat COVID-19ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS

Pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un dilaporkan menghadiri pemakaman seorang pejabat tinggi Korut. Ia membantu mengangkat peti jenazahnya.

Pemakaman ini digelar di tengah COVID-19 yang melanda negara itu, meski Korut tak secara terang-terangan menyebut virus corona, melainkan sakit demam.

Kim menghadiri pemakaman Hyon Chol-hae, seorang marsekal Tentara Rakyat Korea yang disebut-sebut memainkan peran kunci dalam mempersiapkan dirinya sebagai penerus ayahnya, Kim Jong-il pada 2011.

Dilaporkan pula, banyak tentara dan warga sebelumnya turun ke jalan untuk menyampaikan belasungkawa mereka, ketika peti jenazah Hyon dipindahkan ke pemakaman.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya