Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Syarat Rusia Damai di Ukraina: NATO Setop Ekspansi ke Eropa Timur

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Council.gov.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (29/5/2025), mendesak negara-negara Barat untuk menghentikan ekspansi aliansi militer NATO ke timur sebagai ganti persetujuan perdamaian di Ukraina. 

Pekan lalu, Rusia mengumumkan pembuatan proposal perdamaian untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Proposal tersebut dibuat menyusul perundingan damai di Istanbul dan persetujuan pertukaran 1.000 tawanan perang dengan Ukraina. 

Namun, Moskow dikecam atas serangan besar-besaran di lebih dari 30 kota Ukraina pada akhir pekan lalu. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahkan menyebut Putin sudah gila karena mengorbankan warga Ukraina tanpa alasan yang jelas. 

1. Terdapat tiga kondisi yang diinginkan Putin

lambang Ukraina dan NATO (unsplash.com/jccards)

Pejabat tinggi Kremlin mengatakan bahwa Putin sudah siap untuk menyetujui perjanjian perdamaian. Namun, terdapat tiga persyaratan yang diminta sebagai ganti persetujuan perdamaian di Ukraina. 

Selain menghentikan perluasan NATO ke timur, ia menyebut bahwa Rusia mendesak agar Ukraina, Moldova, dan Georgia tidak boleh menjadi bagian dari NATO. Ia pun mendesak agar Ukraina, Moldova, dan Georgia menjadi negara netral. 

Melansir TVP World, Moskow juga meminta agar sanksi-sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Rusia harus dihentikan dan penyelesaian masalah pembekuan aset Rusia. Ia pun meminta agar penutur bahasa Rusia di Ukraina dilindungi. 

Petinggi Kremlin itu mengungkapkan bahwa Putin akan mendesak permintaannya disetujui. Jika tidak, dia akan menunjukkan kemenangan secara militer kepada warga Ukraina dan Eropa yang akan lebih menyakitkan. 

2. AS siap diskusikan dengan Rusia soal ekspansi NATO

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/benjaminlehman)

Perwakilan Khusus AS untuk Konflik Ukraina, Keith Kellogg, mengungkapkan bahwa AS mengakui legitimasi permintaan Rusia terkait ekspansi NATO ke timur dan siap mendiskusikan masalah ini dalam perundingan damai di Ukraina. 

"Ini adalah salah satu isu yang diungkapkan Rusia. Mereka tidak hanya membicarakan soal Ukraina, tapi juga Georgia dan Moldova. Secara komprehensif, Anda tahu bahwa kami dapat menghentikan ekspansi NATO ke perbatasan Anda. Ini adalah kekhawatiran keamanan mereka," ungkap Kellogg, dikutip Ukrainska Pravda

Ia menambahkan, aksesi Ukraina ke NATO tidak masuk dalam agenda AS. Ia menyebut, setidaknya ada empat negara anggota NATO yang menolak masuknya Ukraina menjadi anggota NATO. 

3. Zelenskyy sebut Rusia belum menyerahkan dokumen memorandum

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President.gov.ua, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia masih belum menyerahkan memorandum yang dijanjikan terkait perdamaian di Ukraina. 

"Mereka (Rusia) sudah menjanjikan menyerahkan memorandum dan ini sudah berjalan lebih dari sepekan. Namun, kami belum menerima dokumen itu hingga saat ini. Mereka juga belum memberikannya kepada Turki sebagai penyelenggara pertemuan," ungkap Zelenskyy, dikutip Ukrinform

Ia menyebut, Rusia kembali menipu semua pihak karena berbohong soal penyerahan dokumen perdamaian. Zelenskyy mendorong seluruh dunia untuk memberikan tekanan kepada Rusia dan meningkatkan sanksi. 

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyerukan Rusia untuk segera menyerahkan dokumen memorandum gencatan senjata di Ukraina. Ia mendesak diserahkannya dokumen itu sekarang daripada menunggu hingga Senin pekan depan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us