Taiwan Lapor 20 Pesawat AU Tiongkok Langgar Batas Udara

Taipei, IDN Times - Kementerian Pertahanan Republik Taiwan pada hari Jumat (26/03), menyampaikan bahwa terdapat puluhan pesawat AU Republik Rakyat Tiongkok yang menerobos zona identifikasi dan pertahanan udara milik Taiwan di wilayah barat daya.
Kejadian itu tercatat sebagai pelanggaran terbesar yang pernah dialami Taiwan setelah radar utama mereka menangkap 20 sinyal pesawat Militer Tiongkok dengan berbagai varian tengah melakukan penerobosan tanpa izin terhadap zona pertahanan udara Taiwan, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Taiwan siagakan sistem pertahanan udaranya

Menanggapi aksi penerobosan yang dilakukan AU Tiongkok, Militer Taiwan langsung menyiagakan penuh seluruh kemampuan pertahanannya. Dikutip dari Reuters, berdasarkan informasi yang disampaikan Kemhan Taiwan, dalam menghadapi ancaman yang terjadi Taiwan mengaktifkan sistem pertahanan udaranya untuk "memonitor" pesawat-pesawat AU Tiongkok dan juga mengirim pesawat tempurnya guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Peringatan melalui sambungan radio juga tetap dilaksanakan oleh Militer Taiwan sebagai sebuah prosedur standar yang wajib hukumnya. Meskipun begitu, Taipei terlihat khawatir dan kaget atas pelanggaran zona pertahanan udaranya dalam skala besar oleh pesawat AU Tiongkok yang dilakukan tanpa pemberitahuan sama sekali.
2. Empat pesawat pembom jarak jauh ikut dilibatkan Tiongkok

Dalam melaksanakan operasi, AU Republik Rakyat Tiongkok semakin menunjukkan taringnya dengan melibatkan dua pesawat anti-kapal selam Y-8 ASW, satu pesawat peringatan dini KJ-500, sepuluh jet tempur J-16 generasi ke empat, dua jet tempur J-10, dan satu Y-8 RECCE sebagai pesawat intai. Selain mengirim pesawat-pesawat jet tempur maupun intainya tersebut, AU Tiongkok ikut melibatkan empat pesawat pembom jarak jauh berkemampuan nuklir buatannya sendiri, yaitu H-6K, dilansir dari The Guardian.
Pesawat pembom H-6K menjadi ancaman serius untuk Taiwan maupun negara-negara lain di Asia Timur karena kemampuannya sebagai salah satu pembom strategis jarak jauh terbaik yang Tiongkok miliki. Kemutakhiran H-6K sendiri berasal dari pengembangan teknis pesawat pembom jarak jauh buatan Uni Soviet, TU-16, dimana Beijing sampai saat ini masih membayar biaya lisensi manufaktur pesawat terkait kepada Federasi Rusia.
3. Belum ada komentar resmi dari Tiongkok

Pernyataan mengulang yang sering yang disampaikan Pemerintah Tiongkok mengenai aksinya di sekitar Selat Taiwan dalam beberapa tahun terakhir selalu mengacu pada kegiatan latihan rutin yang mereka anggap lumrah. Dilaporkan Reuters, kali ini Beijing masih terlihat sangat tertutup dimana situasi itu dibuktikan dengan absennya Kementerian Pertahanan Tiongkok ketika ingin dimintai keterangan lebih lanjut.
Namun menurut beberapa ahli, aksi yang dilakukan AU Tiongkok di hari Jumat (26/03), merupakan sebuah serangkaian simulasi yang dilakukan RRT guna mempersiapkan aset tempurnya untuk menghancurkan kapal-kapal perang AL Amerika Serikat ketika berlayar di Selat Bashi.
Ketegangan antara AS-Tiongkok juga cukup meningkat signifikan pada hari yang sama dikarenakan Taipei dan Washington baru saja menandatangani sebuah kesepakatan mengenai pengamanan laut sekitar melalui Coast Guard Working Group sehingga dapat mengantisipasi kebijakan agresif Coast Guard Tiongkok.