Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanggapan RI soal Malaysia Desak PBB Akui Palestina Jadi Anggota

Ilustrasi Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Malaysia sedang menggalakkan gerakan kampanye mengirimkan kartu pos ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Aksi itu dilakukan untuk mendesak PBB menerima dan mengakui Palestina sebagai anggota.

Kartu pos ini pun dikirimkan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan para anggota kabinetnya. Kuala Lumpur juga mendesak agar serangan Israel ke Jalur Gaza segera dihentikan.

“Kartu pos khusus ini akan diserahkan melalui Wakil Tetap Malaysia di PBB. Saya berharap suara tulus warga Malaysia ini mendapat perhatian serius dari Sekjen PBB,” kata Anwar, dikutip dari The Star, Kamis (18/1/2024).

Tak hanya itu, warga Malaysia bisa mulai berpartisipasi dalam kampanye pengiriman kartu pos khusus kepada Sekjen PBB ini mulai hari ini. Warga Malaysia bisa membeli di seluruh kantor pos di Negeri Jiran dengan harga 2 Ringgit, termasuk stempel seharga 90 sen.

1. Indonesia konsisten bela Palestina sejak dulu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Sonya Michaella)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal menuturkan perjuangan Indonesia untuk mendorong agar Palestina menjadi anggota penuh PBB sudah dilakukan sejak lama.

“Perjuangan kita untuk Palestina merdeka dan menjadi anggota penuh PBB sudah sejak dulu dan masih akan terus kita lakukan sampai itu terwujud. Sejak sebelum perang Gaza dan setelah perang Gaza. Semua forum, jalur dan cara yang memungkinkan kita gunakan untuk memperjuangkan itu,” tegas Iqbal, dalam keterangannya, Kamis (18/1/2024).

“Indonesia salah satu negara yang terdepan dan konsisten dengan perjuangan bangsa Palestina,” ungkapnya lagi.

2. Status Palestina di PBB

Pada 2012, mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum memberikan status pengamat non-anggota kepada Palestina. Status ini diputuskan melalui mekanisme pemungutan suara.

Sudah bisa ditebak negara-negara yang tidak setuju adalah Amerika Serikat (AS), Israel, Kanada serta negara-negara kepulauan Pasifik. Kala itu, 138 negara setuju, 9 negara menolak dan 46 negara abstain.

Duta Besar Palestina untuk PBB yang saat ini bertindak sebagai observer adalah Riyad Mansour.

3. Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat digempur militer Israel di Jalur Gaza kini tembus menjadi 24.285 orang. Serangan Israel ke Gaza pun sudah lebih dari 100 hari sejak dimulai pada 7 Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data bahwa Israel juga menewaskan 158 orang dalam kuruk waktu 24 jam terakhir. Selain itu, setidaknya 61.154 warga Palestina juga dilaporkan terluka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us