Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tegas! Polisi Norwegia Larang Aksi Pembakaran Al-Qur'an

potret negara Norwegia (dok. unsplash.com/André Mašek)

Jakarta, IDN Times - Tak seperti di Swedia dan Denmark, Kepolisian Norwegia telah mengumumkan bahwa mereka melarang rencana protes dan aksi pembakaran Al-Qur’an.

Sekelompok pengunjuk rasa berniat untuk membakar salinan Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Turki di Oslo usai pemanggilan Duta Besar Norwegia oleh Kementerian Luar Negeri Turki terkait dengan rencana protes tersebut.

“Polisi menekankan bahwa pembakaran Al-Qur’an adalah pernyataan politik yang sah di Norwegia, tapi aksi ini tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan,” kata Inspektur Polisi Oslo, Martin Strand, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (3/1/2023).

1. Turki panggil Dubes Norwegia

Ilustrasi Bendera Turki yang dipegan oleh warga Turki (ANTARA FOTO/Reuters/Murad Sezer)

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Norwegia di Ankara terkait rencana protes tersebut.

“Setelah mengetahui bahwa akan ada serangan terhadap kitab suci kami, di Norwegia, Duta Besar Norwegia untuk Turki baru saja dipanggil,” sebut pernyataan dari Kemlu Turki.

“Pendekatan Norwegia untuk tidak mencegah tindakan provokatif yang direncanakan, yang jelas merupakan kejahatan rasial, tidak dapat diterima, dan kami harap tindakan tersebut tidak diizinkan,” lanjut pernyataan itu.

2. Tujuh negara Eropa menutup konsulat di Istanbul

pinterest/@Hand Luggage Only

Sementara itu, tujuh negara Eropa dilaporkan telah menutup konsulat mereka di Istanbul terkait dengan masalah keamanan.

Namun, Konsulat Amerika Serikat yang tidak berlokasi di pusat kota Istanbul, tetap buka.

3. Finlandia sebut mungkin ada andil Rusia dalam aksi di Swedia

Pekka Haavisto, Menteri Luar Negeri Finlandia (Twitter.com/Pekka Haavisto)

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menyebut kemungkinan ada campur tangan Rusia dalam insiden pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan politikus sayap kanan Rasmus Paludan di Swedia dan Denmark baru-baru ini.

"Ada potensi hubungan Paludan dan Rusia yang telah ditemukan," kata Haavisto.

Jika benar ada keterlibatan Rusia di dalamnya, Haavisto menegaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dimaafkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
Hana Adi Perdana
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us