Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teknologi Ini Berhasil Bikin Tuna Daksa dapat Merasakan Sentuhan Lagi!

youtube.com/channel/TNC

Ketika kemampuan organ tubuh tidak berjalan dengan benar, kekecewaan pasti ada dalam diri kita. Namun, perkembangan teknologi saat ini justru membuat segala sesuatu bisa terjadi. Video di atas menunjukkan hal tersebut. Seorang pria asal Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Nathan Copeland (30) adalah salah satu contohnya.

Nathan mengalami kelumpuhan sejak 2015 silam saat melakukan pekerjaannya. Selama enam bulan terakhir, dirinya menjadi pasien para peneliti asal Universitas Pittsburgh untuk menemukan 'keajaiban'. Keajaiban itu adalah kemampuannya untuk menyentuh dan merasa lagi.

Para peneliti sudah memasuki tahap awal.

Default Image IDN

Seperti dikutip dari Metro.co.uk, para peneliti menanamkan cip kecil dalam otaknya yang bisa mengontrol tulang belakang yang mengatur pergerakan tubuh. Selain itu, tulang belakang ini juga yang mengirimkan respon ke otak untuk merasakan sentuhan. Cip tersebut lah yang sekarang jadi penerima dan signal dari tangan robot yang jadi lengan baru Nathan.

Cip dan lengan robot ini adalah tahap awal dari penelitian mereka. Nathan sendiri mengaku senang dapat membantu dan jadi bagian dari terobosan penelitian. Penelitian tersebut sudah menemukan metode lengan robot tersebut dapat menjadi bagian tubuh baru Nathan.

Jadi cip dalam otak tersebut akan menerima stimulus listrik saat lengan robot disentuh. Setelah itu dari cip akan memberikan respon bagi Nathan yang merasakan sentuhan.

Nathan sudah bisa merasakan sentuhan.

Default Image IDN

Dalam video di atas, terlihat salah satu peneliti yang menyentuh kelima jadi Nathan dan memintanya untuk menebak. Hasilnya, Nathan berhasil menebak sentuhan tersebut sebesar 85 persen. Keberhasil tersebut membuat Nathan paling tidak merasa kembali indera sentuhannya setelah hampir satu tahun hilang. 

Namun, para peneliti masih terus mengembangkan teknologi stimulus dan implan ini. Mereka tidak akan berhenti sampai benar-benar menyelesaikan semua. Meski begitu, pada akhirnya, Nathan tidak akan dapat membawa pulang lengan robot tersebut pulang. Nathan istilahnya hanya seorang objek.

Nathan sendiri pun mengaku senang dapat bertemu dengan peneliti dan orang-orang pintar serta keren yang membuatnya merasakan pengalaman luar biasa tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us