Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tembaki Sipir hingga Tewas, 4 Teroris Mauritania Kabur dari Penjara 

ilustrasi napi yang melarikan diri (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi napi yang melarikan diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Empat tahanan teroris melarikan diri dari penjara di ibu kota Mauritania, Nouakchott, pada Minggu malam (5/3/2023). Identitas para buronan tidak diungkapkan pemerintah dan saat ini pengejaran masih dilakukan.

Mauritania merupakan negara di wilayah Sahel yang aman dari serangan teroris. Sejak 2011, negara itu tidak melaporkan adanya serangan teroris, tidak seperti tetangganya Mali yang terus mengalami serangan sejak pemberontakan dimulai pada 2012.

1. Tahanan yang kabur membunuh dua petugas

Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa empat teroris itu kabur sekitar jam sembilan malam. Terjadi baku tembak saat mereka berusaha melarikan diri, yang menyebabkan dua anggota Garda Nasional tewas dan dua lainnya luka ringan.

"Garda Nasional telah memperkuat kontrolnya atas penjara dan segera mulai melacak para buronan untuk menangkap mereka secepat mungkin," kata Kementerian Dalam Negeri, meminta warga untuk memberikan informasi apa pun yang dapat berkontribusi pada penangkapan mereka, dilansir Africa News.

Kerja sama warga merupakan bagian dari mekanisme keamanan yang menjaga keamanan negara dari teroris, yang terus menyebar di antara tetangga di wilayah Sahel.

Seorang pejabat militer mengatakan, dua tahanan yang kabur telah dijatuhi hukuman mati, dan dua lainnya sedang menunggu pengadilan karena menjadi teroris. Pejabat itu juga mengatakan bahwa kendaraan yang dipakai para tahanan untuk kabur telah ditemukan di timur laut Nouakchott.

2. Mauritania dituduh membuat perjanjian dengan teroris

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Mauritania dituduh Amerika Serikat (AS) telah membuat perjanjian dengan organisasi teroris yang menggunakan nama agama Islam.

AS pada 2011 menemukan dokumen yang menyebutkan adanya pakta non-agresi rahasia antara Mauritania dan kelompok Islamis, tapi dibantah pemerintah Mauritania, dilansir DW.

Untuk menciptakan keamanan di wilayah Sahel, Mauritania bersama dengan Burkina Faso, Niger, Chad, dan Mali membentuk G5 Sahel. Mali meninggalkan kerja sama itu pada tahun lalu.

Mauritania juga bekerja sama dengan Prancis, AS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memerangi terorisme. Paris mengklaim memiliki kerja sama keamanan, pertahanan, dan pembangunan yang kuat dengan Nouakchott.

Otoritas Mauritania telah berinvestasi dalam pelatihan dan bekerja untuk mempertahankan pasukan militernya, dengan meningkatkan anggaran, peralatan baru, gaji dibayarkan ke bank, dan dukungan sosial untuk militer.

3. Mauritania mengirimkan ulama untuk berdialog dengan para teroris

Ilustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)
Ilustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)

Mauritania telah menerapkan dialog untuk mengubah sudut pandang para teroris agar bertobat dan mengintegrasikan mereka kembali ke dalam kehidupan sosial. Program ini telah dilaksanakan sejak pemerintahan Mohamed Ould Abdel Aziz pada 2008-2019.

Pada 2010, pemerintah mengirim ulama berdialog dengan 70 tahanan teroris, dan berhasil meyakinkan 50 tahanan bertobat. Mereka yang bertobat ada yang dikirim ke televisi, masjid, untuk mengabarkan kepada anak muda bahwa melancarkan serangan bukan cara yang benar.

Lebih dari 500 imam direkrut, dan kota-kota baru dibangun di daerah gurun yang terpencil dan pelatihan kejuruan ditawarkan kepada kaum muda untuk meringankan kondisi ekonomi.

Pada tahun lalu, Presiden Mauritania Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani mengampuni delapan tahanan teroris dalam upaya untuk memerangi ekstremisme melalui dialog.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us