Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teroris Al-Shabab Nyamar Jadi Tentara, Bunuh Diri di Pangkalan Militer

Ilustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Serangan bom bunuh diri terjadi di pangkalan militer Somalia, di ibu kota Mogadishu, pada Minggu (25/9/2022). Serangan itu menewaskan satu orang tentara dan melukai enam lainnya.

Kelompok teroris Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu. Al-Shabab sering melakukan pemboman dan serangan senjata di Somalia.

1. Pelaku menyamar sebagai tentara

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Daniel Balaure)

Melansir Reuters, Kapten Aden Omar, seorang tentara di pangkalan militer, menyampaikan bahwa pelaku melancarkan aksi serangannya dengan menyamar sebagai tentara dan menyusup masuk ke pangkalan untuk melakukan bom bunuh diri.

"Kami kehilangan satu tentara dan beberapa lainnya terluka. Pengebom meledakkan dirinya di sebuah pos pemeriksaan," kata Omar.

Seorang perawat di Rumah Sakit Madina di Mogadishu mengatakan, pihaknya telah menerima satu tentara tewas dan merawat enam lainnya yang terluka.

2. Al-Shabab mengklaim serangan menewaskan 32 tentara

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Al-Shabab telah mengonfirmasi sebagai pelaku dalam serangan tersebut dan mengklaim jumlah korban tewas dan terluka jauh lebih banyak dari yang disampaikan pemerintah.

"Seorang pembom bunuh diri Mujahid menewaskan 32 tentara murtad dan melukai lebih dari 40 lainnya di dalam sebuah pangkalan di Mogadishu hari ini," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al-Shabab, di stasiun radio Al Andalus yang berafiliasi dengan kelompok teroris itu.

Musab juga menyampaikan, tujuan serangan adalah menargetkan pangkalan karena sedang ada aktivitas perekrutan.

3. Serangan Al-Shabab di hotel pada bulan lalu menewaskan 20 orang

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir Al Jazeera, Al-Shabab bulan lalu melalukan serangan terhadap Hotel Hayat di Mogadishu. Serangan itu menewaskan lebih dari 20 orang dan memicu pertempuran 30 jam, di mana pasukan pemerintah berusaha untuk mengakhiri penyerbuan dan membebaskan sandera.

Al-Shabab telah memerangi pemerintah Somalia selama lebih dari satu dekade. Kelompok itu berusaha mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasinya yang mereka yakini atas hukum Islam.

Kelompok bersenjata itu berhasil diusir dari Mogadishu oleh pasukan Uni Afrika pada 2011. Namun, mereka masih menguasai wilayah pedesaan.

Organisasi teroris itu sering melancarkan berbagai serangan terhadap militer dan penduduk sipil. Serangan paling mematikan terjadi pada Oktober 2017, ketika sebuah truk yang penuh dengan bahan peledak meledak di Mogadishu menewaskan 512 orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us