Tersangka Penabrakan di Vancouver Didakwa Pembunuhan

Jakarta, IDN Times - Tersangka penabrakan kerumunan yang menewaskan 11 orang di festival warisan budaya Filipina di Vancouver didakwa dengan 8 tuduhan pembunuhan tingkat dua. Kejaksaan British Columbia tidak menutup kemungkinan lebih banyak dakwaan yang mungkin diajukan terhadap tersangka bernama Kai-Ji Adam Lo.
Penabrakan terjadi tak lama setelah pukul 8 malam pada Sabtu lalu, ketika seorang pria mengendarai SUV Audi hitam menabrak orang-orang yang menghadiri festival Hari Lapu Lapu di Vancouver, Kanada. Pria berusia 30 tahun itu langsung ditangkap di tempat kejadian, mengutip The Guardian.
Festival Lapu-Lapu, yang diadakan pada musim semi yang hangat, menarik hampir 100 ribu orang, banyak di antaranya adalah keluarga dengan anak kecil. Festival pada Sabtu lalu merupakan acara tahunan kedua yang digelar di kota itu.
1. Kepolisian Vancouver telah lakukan penilaian ancaman sebelum festival digelar
Kepala polisi Vancouver, Steve Rai, mengatakan pihaknya telah melakukan penilaian ancaman sebelum festival digelar dan menutup sebagian jalan di belakang sekolah tempat sebagian besar perayaan berlangsung. Dia menyebut tidak ada yang menunjukkan tingkat ancaman yang lebih tinggi untuk perayaan tersebut.
Jalan tempat serangan terjadi sebagian besar digunakan oleh truk makanan dan tidak ada penghalang yang dipasang. Usai serangan itu polisi mendirikan pusat bantuan 24 jam untuk membantu siapa saja yang tidak dapat menghubungi kerabat atau teman yang berada di festival.
Rai menyebut bahwa motif pelaku belum diketahui, tetapi dia meyakini bahwa bukti kasus itu tidak mengarah kepada tindakan terorisme. Dia mengatakan tersangka memiliki riwayat interaksi yang signifikan dengan polisi dan profesional perawatan kesehatan mental. Pihaknya pada Minggu (27/4/2025) mengatakan bahwa Lo kini masih berada dalam tahanan.
2. Serangan terjadi jelang pemilihan umum Kanada

Penabrakan terjadi sebelum pemilihan umum federal Kanada digelar pada Senin (28/4/2025). Perdana Menteri Mark Carney telah membatalkan acara kampanye pertamanya dan dua rapat umum besar di hari terakhir kampanye.
Carney juga bertemu dengan anggota komunitas Filipina pada Minggu. Dia ikut menyalakan lilin dan meletakkan karangan bunga untuk para korban, termasuk di sebuah tugu peringatan di dekat lokasi serangan. Carney mengatakan serangan tersebut telah membuat negara itu terkejut, hancur, dan patah hati.
Sementara itu, kandidat oposisi utama, Pierre Polievre, memilih untuk terus berkampanye. Namun, Polievre melakukan pemberhentian tak terjadwal di sebuah gereja di Mississauga di pinggiran kota Toronto, untuk bertemu dengan anggota komunitas Filipina, dilansir BBC.
3. Vancouver umumkan pengibaran bendera setengah tiang

Polisi mengatakan bahwa usia korban tewas berkisar antara 5 hingga 65 tahun. Rai menyebut puluhan orang lainnya terluka, kritis, dan beberapa di antaranya belum teridentifikasi.
Vancouver mengumumkan bendera Kanada akan dikibarkan setengah tiang di semua gedung Kota hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk menghormati para korban.
"Saya benar-benar merasa tidak enak. Saya rasa tidak ada warga British Columbia yang tidak tersentuh dengan cara apa pun oleh komunitas Filipina," kata Perdana Menteri British Columbia, David Eby, dikutip dari CNN.
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan mereka yang tewas dalam tragedi tersebut tidak akan dilupakan. Diplomat dan staf negaranya di Vancouver telah diinstruksikan untuk membantu para korban dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Kanada.