Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump: Ada Kemungkinan AS Terlibat dalam Perang Iran-Israel

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/ Ali Shaker/VOA, free license)
Intinya sih...
  • Trump dukung usulan mediasi dari Rusia
  • AS terus dorong perjanjian nuklir dengan Iran
  • Serangan masih terus berlanjut

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengakui bahwa ada kemungkinan negaranya terlibat dalam konflik Iran dan Israel. Pernyataan ini muncul usai adanya laporan bahwa Israel mendesak AS untuk bergabung dalam perang itu.

"Kami tidak terlibat di dalamnya. Ada kemungkinan kami bisa terlibat. Namun, saat ini kami tidak terlibat," kata Trump dalam wawancara dengan Rachel Scott dari ABC News, Minggu (15/6/2025).

Trump menolak mengomentari apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat permohonan pribadi agar AS lebih terlibat. Sebelumnya, Washington telah menyangkal keterlibatannya sejak pecahnya perang pada Jumat.

1. Trump dukung usulan mediasi dari Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin, bersama Presiden Iran Masoud Pezeshkian dalam konferensi pers gabungan. Foto diunggah pada 17 Januari 2025. (commons.wikimedia.org/The Kremlin, free license)

Trump juga menyampaikan bahwa ia telah melakukan panggilan telepon panjang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu. Keduanya membahas sebagian besar konflik di Timur Tengah.

Trump mengatakan bahwa dia akan "terbuka" terhadap gagasan Putin untuk bertindak sebagai mediator antara Iran dan Israel.

"(Putin) sudah siap. Dia menelepon saya untuk membicarakannya. Kami sudah lama membicarakannya. Kami lebih banyak membicarakan ini daripada situasinya. Saya yakin ini akan terselesaikan," kata Trump.

2. AS terus dorong perjanjian nuklir dengan Iran

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore, free license)

Kendati perang berkecamuk, Trump optimistis terkait perundingan nuklirnya dengan Iran. Ia menyebut bahwa Iran telah melewati tenggat waktu 60 hari. Namun, tak ada batas waktu baru yang ditentukan.

"Tidak, tidak ada batas waktu. Namun, mereka sedang berunding. Mereka ingin membuat kesepakatan. Mereka sedang berunding. Mereka terus berunding," kata presiden, merujuk pada Iran.

Utusan khusus presiden, Steve Witkoff, dijadwalkan melakukan perjalanan ke Oman pada Minggu untuk putaran perundingan nuklir berikutnya dengan pejabat Iran. Namun setelah serangan Israel, Iran membatalkan pertemuan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut perundingan nuklir tidak dapat dibenarkan setelah serangan tersebut. Sebab menurutnya, serangan itu dilakukan dengan dukungan AS.

Trump juga optimistis bahwa serangan Israel justru akan membawa Iran ke meja perundingan dengan cepat.

"Mungkin malah memaksa kesepakatan berjalan lebih cepat, sebenarnya," kata Trump.

3. Serangan masih terus berlanjut

Peluncuran Rudal Fateh 110 milik Iran. (commons.wikimedia.org/Mehr News Agency, free license)

Perang antara Iran dan Israel kini memasuki hari keempat. Dalam serangan terbaru, Lembaga penyiaran publik Kan Israel melaporkan bahwa sedikitnya dua orang terluka ringan dan tiga lainnya hilang di Haifa, Israel Utara, setelah rudal Iran menghantam wilayah itu.

Kebakaran juga terjadi di sekitar Pelabuhan Haifa, menurut laporan perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey. Sementara itu, di Israel Tengah, setidaknya tiga orang tewas.

Layanan Magen David Adom (MDA) Israel mengatakan bahwa 29 orang yang terluka telah dievakuasi setelah serangan terbaru Iran, tiga di antaranya dalam kondisi sedang.

“Operasi pencarian dan penentuan lokasi masih terus dilakukan secara gencar di semua lokasi kejadian untuk mencari korban,” kata layanan darurat itu, dilansir dari Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Iran menuduh Israel membunuh banyak anak-anak dalam serangannya di negara itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Esmaeil Baqaei, mengatakan bahwa pasukan Israel juga telah menargetkan Rumah Sakit Anak Hakim di Teheran.

“Mereka membunuh anak-anak sebagai hobi, seperti yang pernah diakui oleh Yair Golan, mantan wakil kepala staf tentara Israel,” kata Baqaei di X.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us