Trump dan Kim Jong-un Akan Bertemu di Hanoi

Washington, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat melalui Presiden Donald Trump, pada hari Jumat (08/02) mengumumkan dirinya dan Kim Jong Un akan bertemu di Hanoi akhir bulan Februari 2019.
KTT kedua antara Trump dan Kim akan menjadi pertemuan yang ditunggu-tunggu untuk melanjutkan proses perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Diumumkan setelah pertemuan antara Diplomat AS dan Korea Utara di Pyongyang
Dikutip dari The Japan Times, Setelah tiga hari pertemuan Diplomat AS dan Pejabat Korea Utara di Pyongyang, Presiden Donald Trump mengumumkan rencana KTT kedua bersama Kim Jong Un pada tanggal 27-28 Februari 2019 di Hanoi, Vietnam.
Delegasi Diplomat AS dipimpin oleh Stephen Biegun bertemu dengan pejabat penting Korea Utara diwakili Kim Hyok Chol membahas kemajuan komitmen yang sudah disetujui di KTT pertama Singapura dan persiapan hasil konkret untuk KTT yang kedua di Vietnam. Banyak perkembangan yang dibicarakan pada saat itu demi tercapainya "timbal balik" agar tidak ada pihak merasa dicurangi.
2. Korea Utara dapat menjadi kekuatan ekonomi

Proyek besar yang dilaksanakan Pemerintah Amerika Serikat untuk membongkar dan menghancurkan fasilitas pengayaan plutonium dan uranium di Korea Utara sebagai bahan utama senjata nuklir terus menjadi topik utama dialog AS-Korut. Demi memepercepat proses tersebut, Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia berjanji akan memajukan perekonomian Korea Utara jika denuklirisasi berhasil.
Presiden Trump juga memuji kepemimpinan Kim Jong Un di mana menurutnya Kim adalah sosok pemimpin yang kuat dan dapat mengubah Korea Utara menjadi kekuatan ekonomi di Asia, dilansir dari Reuters. Meskipun Trump memuji Kim dalam beberapa waktu terakhir sejak pertemuan mereka di Singapura Juni 2018 lalu, namun sebelum KTT pertama itu dirinya selalu mengejek maupun merusak citra pemimpin nomor satu di Korut tersebut.
3. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan

KTT kedua yang sudah di depan mata antara Presiden Amerika Serikat dan Pemimpin Korea Utara, akan menjadi kemajuan penting demi perdamaian dan denuklirisasi di Korea. Keyakinan akan perkembangan siginifikan dibawah Administrasinya, Trump tidak pernah ragu AS dan Korut akan mencapai kata sepakat.
Walaupun sudah dalam on-going process dengan dihentikannya uji coba nuklir dan rudal milik Korut sejak 15 bulan terakhir, Presiden Donald Trump akui masih banyak perkerjaan yang harus diselesaikan bersama Korea Utara agar perdamaian dapat terwujud sepenuhnya. Sedangkan pihak Korut sendiri akan berkomitmen terhadap proses yang ada jika Amerika Serikat di bawah komando Presiden Trump mengangkat sanksi-sanksi hukuman dan jaminan keamanan yang mutlak dari Pemerintah AS.