Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Turki Tegaskan Tidak Akan Menerima Pengungsi Afghanistan

Pengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Gambar diambil 19 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Jakarta IDN Times – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa negaranya tidak akan menerima pengungsi Afghanistan. Pernyataan itu disampaikan setelah Turki berdikusi dengan Jerman terkait kekhawatiran gelombang pengungsi pasca Taliban menguasai Kabul.  

“Sebagai Turki, kami telah cukup melaksanakan tanggung jawab moral dan kemanusiaan kami terkait migrasi. Tidak mungkin bagi kami untuk menanggung beban pengungsi tambahan,” kata Cavusoglu, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, pada Minggu (29/8/2021) sebagaimana dikabarkan Al Jazeera.

1. Uni Eropa khawatir krisis pengungsi 2015 terulang kembali

potret masyarakat Afghanistan yang ada di Hamid Karzai International Airport untuk melarikan diri dari Kabul (theasiatoday.org)

Uni Eropa (UE) khawatir peristiwa di Afghanistan akan memicu terulangnya krisis pengungsi 2015, ketika hampir satu juta orang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah. Mereka terpaksa menyeberang ke Yunani dari Turki, kemudian memulai perjalanan ke negara-negara kaya di kawasan utara Eropa.

Demi membendung arus pengungsi, UE menjalin kesepakatan dengan Turki pada 2016, untuk menampung menampung warga Suriah yang melarikan diri dari perang sipil, dengan imbalan miliaran euro untuk proyek pengungsi.

2. Turki sudah menampung 3,7 juta pengungsi Suriah

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada saat yang sama, Cavusoglu juga mengingatkan Eropa akan terdampak jika migrasi dari Afghanistan berakhir menjadi krisis kemanusiaan. Dia meminta kawasan itu belajar dari krisis pengungsi Suriah.

Ankara saat ini telah menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah, tercatat sebagai populasi pengungsi terbesar di dunia, dan sekitar 300 ribu warga Afghanistan. Turki juga memperkuat perbatasan timurnya untuk mencegah warga Afghanistan yang nekat mengungsi.

3. Jerman mendukung negara-negara yang akan terdampak krisis pengungsi Afghanistan

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Melalui pertemuan itu, Maas berterima kasih kepada Turki atas bantuannya mengamankan Bandara Hamid Karzai, Kabul, setelah penarikan pasukan NATO. Jerman berjanji akan mendukung misi Turki di Afghanistan secara finansial dan teknis.

“Kepentingan kami adalah memastikan bahwa keruntuhan di Afghanistan tidak mengacaukan seluruh kawasan,” ujar Maas dalam sebuah pernyataan.

Selain ke Turki, Maas juga akan melawat ke Uzbekistan, Tajikistan, Pakistan, dan Qatar, untuk menunjukkan dukungan Jerman bagi negara-negara yang kemungkinan besar akan menderita akibat krisis di Afghanistan.

Tetangga Turki, Yunani, telah menyelesaikan sistem pagar dan pengawasan sepanjang 40 kilometer untuk mencegah migran yang masih berhasil memasuki Turki dan mencoba mencapai negara-negara Uni Eropa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Eddy Rusmanto
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us