Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Alokasikan Rp1,4 triliun untuk Lindungi Fasilitas Energi

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal (twitter.com/Denys_Shmyhal)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal, pada Selasa (8/10/2024), berjanji akan melindungi fasilitas energi di negaranya. Ia menyebut akan mendirikan sistem perlindungan di sekitar fasilitas energi dengan biaya sebesar 86 juta euro (1,4 triliun). 

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia sudah menargetkan serangan ke berbagai fasilitas energi di Ukraina. Pada Juni, Shmyhal sempat meminta warga untuk mengurangi konsumsi listrik di tengah krisis energi imbas serangkaian serangan Rusia ke negaranya. 

1. Rusia serang fasilitas energi di tujuh wilayah dalam 24 jam

ilustrasi jaringan listrik (pexels.com/pok-rie-33563)

Shmyhal mengatakan, stabilitas energi adalah kepentingan utama di tengah perang. Ia mengklaim Ukraina mampu menstabilkan kebutuhan energi di tengah gempuran Rusia. 

"Meskipun terdapat berbagai upaya musuh untuk merusak fasilitas energi, hari ini terbukti, situasi sistem energi kita masih stabil dan seimbang. Energi tetap menjadi prioritas utama kami," ungkap Shmyhal, dikutip Interfax.

Kementerian Energi Ukraina mengatakan, Rusia sudah melancarkan serangan ke fasilitas energi di tujuh wilayah, meliputi Dnipropetrovsk, Donetsk, Zaporizhzhia, Sumy, Kharkiv, Kherson, dan Chernihiv dalam waktu 24 jam. 

Serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun korban terluka, tapi berdampak matinya listrik di 546 permukiman yang tersebar di tujuh wilayah. Para petugas sudah mengupayakan perbaikan jaringan listrik. 

2. Ukraina tidak akan perpanjang transit gas dari Rusia

Ketika bertemu dengan PM Slovakia Rober Fico di Uzhorod, Shmyhal mengatakan bahwa Ukraina tidak akan memperpanjang perjanjian transit gas Rusia ke Eropa setelah kontraknya berakhir pada akhir 2024.

"Ukraina tidak akan melanjutkan perjanjian transit gas dengan Rusia setelah kontrak itu berakhir. Tujuan strategis Ukraina adalah menghentikan pendanaan Kremlin dari penjualan hydrokarbon untuk kepentingan perangnya," tutur Shmyhal, dilansir Reuters

"Saya mengerti bahwa Slovakia dan beberapa negara Uni Eropa (UE) sangat tergantung dari suplai gas Rusia. Namun, mereka akan melakukan diversifikasi pengiriman gas Rusia yang bisa dilakukan lewat negara lain," tambahnya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan gas negara Slovakia SPP sudah mengupayakan negosiasi dalam mengamankan pasokan gas dari Rusia lewat Ukraina. 

3. Slovakia-Ukraina akan bentuk pusat energi Eropa Timur

Ukraina dan Slovakia setuju mendirikan pusat energi Eropa Timur untuk menyimpan cadangan energi di kawasan. Keduanya juga setuju memodernisasi interkonektor Mukacheko-Velke Kapusany. 

"Kami setuju mendirikan pusat energi Eropa Timur sebagai tempat penyimpanan cadangan gas, membangun interkonektor Mukacheko, dan bekerja sama dalam industri nuklir. Ini akan memperkuat keamanan energi di Ukraina dan Slovakia, serta seluruh kwasan Eropa Timur," tuturnya, dikutip Ukrinform.

"Kami juga akan mengekspansi kapabilitas ekspor-impor dan memperkuat keamanan energi di kedua negara. Kami juga berterima kasih kepada Slovakia atas bantuan dalam bidang energi di tengah perang," tambahnya. 

Ia pun mengakui bahwa Slovakia adalah pengekspor pasokan listrik kedua terbesar di Ukraina di tengah peperangan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us