Ukraina Klaim Sukses Sabotase Kapal Perang Rusia di Baltik

Jakarta, IDN Times - Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR), pada Senin (7/10/2024), mengaku sukses menyabotase salah satu kapal perang Rusia di Laut Baltik. Kapal penyapu ranjau, Alexander Obukhov, dilaporkan rusak dan tidak dapat diterjunkan dalam peperangan.
Pada Maret lalu, Kiev mengklaim berhasil merusak dua kapal perang Rusia, Ivan Khurs dan Konstantin Olshansky. Langkah ini sebagai bagian dari misi pembebasan Laut Hitam dan Laut Azov dari ancaman kapal perang Rusia di sekitar wilayahnya.
1. Ukraina sabotase kapal perang Rusia untuk kedua kalinya
HUR mengungkapkan, kapal penyapu ranjau tersebut disabotase ketika terparkir di kota pesisir, Baltiysk, Kaliningrad Oblast. Ia mengklaim ini adalah keberhasilan keduanya menyabotase kapal perang Rusia di Kaliningrad.
"Kapal tersebut bersandar di Baltiysk, Kaliningrad dan dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah setelah adanya kebocoran air ke dalam mesin akibat munculnya lubang misterius di saluran gas," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent.
"Kapal perang tersebut seharusnya akan dikirim ke medan perang dan saat ini masih menjalani reparasi besar-besaran. Kerusakan pada bagian mesin M-503 akan sulit untuk dibenahi karena termasuk langka. Perbaikan ini akan sulit dan mahal," sambungnya.
HUR sudah memublikasikan video terkait kerusakan kapal perang Rusia tersebut. Namun, mereka tidak mengungkapkan secara detail bagaimana mereka dapat mengakses dan menyabotase kapal tersebut.
2. Rusia serang kapal kargo sipil di Odessa
Sehari sebelumnya, Ukraina menuding Rusia sengaja menargetkan kapal kargo sipil di pelabuhan Pivdennyi. Kapal berbendera Saint Kitts dan Nevis yang mengangkut jagung tersebut mengalami kerusakan parah.
"Untungnya, sebanyak 15 kru kapal yang berasal dari Mesir dan Suriah tidak ada yang terluka dalam serangan ini. Kapal tersebut bersandar untuk mengangkut sebanyak 6 ribu ton jagung Ukraina. Ini adalah kapal kargo milik sipil bukan kapal perang," tutur Kementerian Restorasi Ukraina, dikutip Reuters.
Pihaknya menambahkan, serangan ini adalah serangan Rusia ke-20 yang menargetkan kapal kargo sipil. Serangan diklaim sebagai bagian dari operasi merusak koridor pangan Ukraina dan membahayakan keamanan pangan global.
3. Klaim Rusia berusaha merebut Pulau Zmiinyi
Juru bicara Penjaga Perbatasan Ukraina, Andriy Demchenko, mengatakan militer Rusia berusaha menyerang kilang gas di dekat Pulau Zmiinyi. Namun, ia mengklaim pasukan Ukraina masih mengontrol area tersebut.
"Harus dipahami bahwa militer Ukraina, terutama unit Direktorat Intelijen Militer dan Penjaga Perbatasan terus menjalankan tugasnya di Laut Hitam dalam mengontrol teritori negaranya dan mencegah masuknya serangan musuh," ungkap Demchenko, dilansir Ukrinform.
Demchenko menekankan pentingnya kontrol di rute perairan sebagai area lalu lintas kapal dan kilang gas di pulau tersebut. Ia menyebut Rusia sudah menggunakannya untuk menempatkan senjata dan pos observasi.
"Sistem persenjataan musuh sudah dihancurkan. Pasukan kami berhasil mengaturnya demi mencegah dan menangkal serangan musuh. Kamilah yang akan melancarkan serangan kepada musuh dan mencegah mereka mengontrol teritori kami," tambahnya.