Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Berencana Lepas Ambisi Gabung NATO, Kenapa?

ilustrasi bendera Ukraina
ilustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/madara_p)
Intinya sih...
  • Ukraina meminta jaminan keamanan dari AS dan Eropa serta negara sekutu lainnya
  • Rusia minta diskusi lebih lanjut soal pelepasan ambisi Ukraina masuk NATO dalam perundingan perdamaian
  • Tentara Ukraina akan dibatasi maksimal 800 ribu personel dalam proposal perdamaian, namun Eropa meminta agar tidak ada pembatasan jumlah tentara dan diperbolehkan masuk NATO
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy akhirnya menyetujui untuk melepas ambisinya bergabung dalam aliansi militer NATO. Namun, Kiev mendesak jaminan keamanan dari Barat dalam menghadapi ancaman Rusia

“Dari awal, Ukraina ingin bergabung menjadi anggota NATO. Ini adalah sebuah jaminan keamanan yang sebenarnya. Namun, rekan dari Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa tidak mendukung langkah ini,” terangnya, dikutip TVP World, Senin (15/12/2025).

Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina mulai melunak terkait dengan proposal perdamaian dari AS. Zelenskyy sudah menyatakan siap menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) di tengah peperangan. 

1. Minta jaminan keamanan dari AS dan Eropa

Zelenskyy menyebut bahwa Ukraina akan meminta jaminan keamanan dari AS. Selain itu, ia mengatakan akan meminta negara Eropa, Kanada, dan Jepang untuk ikut menjamin keamanan negaranya. 

“Kami akan meminta jaminan keamanan dari AS, kolega di Eropa, dan negara-negara sekutu lainnya, seperti Kanada dan Jepang. Langkah ini penting untuk mencegah invasi Rusia di masa yang akan datang,” paparnya. 

Pernyataan ini disampaikan ketika Zelenskyy bertemu dengan perwakilan dari AS, Steve Witkoff di Berlin, Jerman. Presiden Ukraina itu juga menyatakan perdamaian yang penuh harga diri akan menjadi jaminan Rusia tidak akan menyerang kembali. 

2. Rusia minta diskusi lebih lanjut soal pelepasan ambisi Ukraina masuk NATO

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa rencana pelepasan ambisi Ukraina masuk NATO harus dibicarakan lebih lanjut. Menurutnya, kabar ini sangat penting dalam perundingan perdamaian. 

“Isu ini adalah salah satu kunci dalam perundingan damai. Sudah jelas, ini membutuhkan diskusi lanjutan terhadap masalah dan lainnya. Namun, saya menekankan bahwa kami tidak ingin terlibat dalam diplomasi megafon,” tuturnya, dilansir dari CNBC.

Selama ini, Moskow selalu menolak keras rencana Ukraina bergabung dalam NATO. Rusia mengklaim bahwa ini adalah langkah Barat untuk mengekspansi aliansi NATO ke Eropa Timur. 

3. Tentara Ukraina akan dibatasi maksimal 800 ribu personel

Sehari sebelumnya, Zelenskyy mengungkapkan bahwa terdapat rencana tentara Ukraina maksimum hingga 800 ribu personel dalam proposal perdamaian. Menurutnya, jumlah itu sudah sangat cukup untuk mengamankan negaranya dibandingkan proposal pada 2022 yang hanya 40-50 ribu personel. 

Dilansir Ukrinform, negara-negara Eropa meminta bahwa tentara Ukraina tidak dibatasi jumlahnya dan tidak dilarang masuk NATO. Selain itu, meminta agar Ukraina diperbolehkan memanggil tentara negara sahabat untuk membantu keamanan negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Usai Yaqut, KPK Berpeluang Periksa Bos Maktour Fuad Hasan

17 Des 2025, 11:46 WIBNews