Ukraina Janji Tak Pakai Tomahawk untuk Serang Warga Rusia
.jpg)
- Ukraina ingin menekan Rusia agar mau berunding
- Trump mendorong pengiriman Tomahawk ke Ukraina
- Rusia peringatkan dampak besar pengiriman rudal Tomahawk ke Ukraina
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Senin (13/10/2025), berjanji tidak akan menggunakan rudal Tomahawk milik Amerika Serikat (AS) untuk menyerang warga sipil Rusia. Rudal tersebut hanya digunakan untuk menyasar fasilitas militer Rusia.
“Kami tidak akan menyerang warga sipil Rusia. Ini sangat berbeda antara Ukraina dan Rusia. Maka dari itu, jika kami berbicara soal rudal jarak jauh. Kami akan berbicara soal tujuan militer saja,” ungkapnya.
Dalam sepekan terakhir, situasi perang Rusia dan Ukraina terus menegang imbas serangan jarak jauh yang diluncurkan kedua pihak. Kabar sumbangan rudal Tomahawk dari AS kian memicu ketegangan kedua negara.
1. Bertujuan menekan Rusia agar mau berunding

Zelenskyy mengatakan bahwa pengiriman rudal Tomahawk ini memang sedang dinegosiasikan dengan AS. Menurutnya, pengiriman rudal ini akan mendesak Rusia untuk bersedia berunding dengan Ukraina.
“Kami bergantung pada keputusan ini, tapi kami akan melihatnya. Kami melihat dan mendengar Rusia takut kemungkinan pengiriman Tomahawk. Ini adalah sebuah tekanan yang mungkin bekerja untuk mendorong perundingan damai,” terangnya, dilansir TVP World.
Sebagai informasi, rudal Tomahawk memiliki jangkauan target hingga 2.500 km. Jarak ini cukup jauh untuk melancarkan serangan di dalam teritori Rusia, termasuk ke ibu kota Moskow.
2. Trump mendorong pengiriman Tomahawk ke Ukraina

Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa pengiriman rudal Tomahawk ke Ukraina bisa saja terjadi. Pengiriman ini akan menjadi sebuah langkah baru dari perang Rusia dan Ukraina.
“Saya mungkin akan mengatakan kepada mereka (Rusia) bahwa jika perang ini tak kunjung diselesaikan, maka kami mungkin akan mengirimkan rudal ini atau mungkin tidak. Namun, mungkin kami akan mengirimkannya,” papar Trump, dikutip dari BBC.
Beberapa bulan terakhir, sikap Trump kepada Rusia mulai mengeras. Presiden sayap kanan itu mulai tidak sabar dengan sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang belum mau menyetujui gencatan senjata dengan Ukraina.
3. Rusia peringatkan dampak besar pengiriman rudal Tomahawk ke Ukraina

Pada hari yang sama, Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa pengiriman rudal Tomahawk akan berakhir buruk bagi semua pihak. Ia mendesak Trump tidak mengirimkan rudal tersebut ke Ukraina.
Sementara, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov menyebut, pengiriman senjata jarak jauh ke Ukraina akan semakin meningkatkan eskalasi perang. Sebab pakar senjata dari AS harus membantu militer Ukraina untuk menggunakan rudal tersebut.
“Semua dengan pengetahuan dasar mengenai masalah ini tahu bahwa pakar Amerika akan terlibat dalam operasional rudal tersebut untuk melancarkan serangan ke Rusia,” ujarnya, dikutip dari The Moscow Times.