Ukraina Tuding Korut Pasok 50 Persen Kebutuhan Amunisi Rusia

- Diduga terdapat 13 ribu tentara Korut di Kursk Oblast
- Rusia gunakan 20 ribu pekerja Korut dalam industri militer
- Korsel sebut Korut kemungkinan akan kirimkan tentara di area dudukan Rusia di Ukraina
Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Luar Negeri Ukraina (FISU), pada Senin (6/10/2025), mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) sudah memasok 35-50 persen dari amunisi yang dibutuhkan Rusia. Korut diduga sudah mengirimkan sebanyak 200 ribu hingga 260 ribu amunisi ke Rusia.
“Saat ini Korut sudah menyuplai 200 ribu hingga 260 ribu amunisi berkaliber 152 mm dan 122 mm setiap bulannya. Selain itu, Pyongyang sudah menyuplai peluncur dan rudal jarak pendek KN-23 dan KN-24 kepada militer Rusia,” ungkapnya.
Tak hanya meningkatkan hubungan dalam bidang pertahanan, Rusia dan Korut terus meningkatkan relasi perdagangan. Pertumbuhan ekonomi Korut mengalami lonjakan berkat bantuan dan peningkatan hubungan dagang dengan Rusia.
1. Sebut terdapat 13 ribu tentara Korut di Kursk Oblast
FISU mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 8.500 hingga 13 ribu tentara Korut yang diterjunkan di Kursk Oblast untuk menjaga perbatasan. Dengan itu, seluruh tentara Rusia dapat difokuskan untuk dikirim melawan Ukraina.
Dilansir Ukrinform, terdapat kedatangan 1,000 pasukan Korut tambahan di Kursk Oblast pada September. Maka dari itu, seluruh tentara Korut di Kursk mencapai 6 ribu orang yang terdiri dari penjinak ranjau dan pasukan militer teknis.
Selain itu, kedua negara menggunakan perang di Ukraina untuk menguji dan meningkatkan kemampuan senjata Korut di medan perang. Pengujian ini untuk memodernisasi sistem rudal anti-tank Konkurs buatan Uni Soviet dan senjata lainnya.
2. Rusia gunakan 20 ribu pekerja Korut dalam industri militer
Kepala Staf Militer Ukraina, Andrii Hnatov mengatakan bahwa Rusia menggunakan sebanyak 20 ribu pekerja Korut untuk mengisi kekurangan pekerja di industri militer. Pekerja Korut itu diduga sudah dipekerjakan di pabrik senjata khusus membuat drone di Republik Tatarstan.
Dilansir The Kyiv Independent, Hnatov menyebut, tentara Korut di Rusia sudah ditempatkan di Kursk Oblast. Namun, belum ada tanda-tanda bahwa tentara Korut ikut terlibat dalam operasi bersenjata secara langsung bersama tentara Rusia untuk melawan Ukraina.
3. Korsel sebut Korut kemungkinan akan kirimkan tentara di area dudukan Rusia di Ukraina
Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Kim Yong-hyun menyebut bahwa Korut kemungkinan akan mengirim personel militer di area dudukan Rusia di Ukraina. Langkah ini sesuai dengan perjanjian militer antara Rusia dan Korut.
“Sebagaimana Rusia dan Korut sudah menyetujui perjanjian yang mirip aliansi militer, kemungkinan pengiriman tentara sangat mungkin. Dalam konteks ini, jumlah korban tentara Korut di area dudukan Rusia di Ukraina kemungkinan akurat,” terangnya, dikutip dari United24.
Pekan lalu, terdapat laporan bahwa lebih dari 20 tentara tewas dalam serangan rudal Ukraina di area dudukan Rusia di Donetsk. Serangan tersebut membuat 6 di antaranya diketahui sebagai tentara Korut yang saat itu bertemu dengan tentara Rusia.