Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ancam Kirim Tomahawk ke Rusia Jika Perang Ukraina Berlanjut

potret rudal jelajah Tomahawk Block IV saat uji terbang di tahun 2002 oleh Angkatan Laut AS (commons.wikimedia.org/U.S. Navy)
potret rudal jelajah Tomahawk Block IV saat uji terbang di tahun 2002 oleh Angkatan Laut AS (commons.wikimedia.org/U.S. Navy)
Intinya sih...
  • Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Tomahawk langkah agresi baru
  • Rusia serang jaringan listrik Ukraina untuk melumpuhkan infrastruktur energi Ukraina selama musim dingin
  • Ukraina upayakan penggunaan Tomahawk untuk balas Rusia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Rusia, ia mungkin akan mengirim rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina jika Moskow tidak segera menyelesaikan perang di sana. Trump mengisyaratkan ia mungkin siap untuk meningkatkan tekanan pada pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menggunakan sistem persenjataan utama.

“Saya mungkin akan berkata, 'Begini: jika perang ini tidak akan diselesaikan, saya akan mengirim mereka Tomahawk,'” kata Trump kepada para wartawan di Air Force One saat ia terbang ke Israel, dikutip dari Korea Herald, Senin (13/10/2025).

“Tomahawk adalah senjata yang luar biasa, senjata yang sangat ofensif. Dan sejujurnya, Rusia tidak membutuhkannya,” serunya.

Trump menambahkan, "Saya mungkin akan memberi tahu mereka bahwa jika perang tidak diselesaikan kita mungkin akan melakukannya. Mungkin tidak, tetapi mungkin akan melakukannya. Saya pikir itu pantas untuk dibicarakan."

1. Tomahawk langkah agresi baru

potret kapal perusak kelas Arleigh Burke AL AS- USS Barry (DDG 52) sedang menembakkan rudal Tomahawk untuk mendukung Operasi Gabungan Odyssey Dawn (commons.wikimedia.org/Jonathan Sunderman)
potret kapal perusak kelas Arleigh Burke AL AS- USS Barry (DDG 52) sedang menembakkan rudal Tomahawk untuk mendukung Operasi Gabungan Odyssey Dawn (commons.wikimedia.org/Jonathan Sunderman)

Komentarnya muncul setelah Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Trump mengatakan, ia menyebutkan adanya kemungkinan pengiriman Tomahawk dalam percakapan itu.

"Apakah mereka ingin rudal Tomahawk diarahkan ke sana? Saya rasa tidak," kata Trump tentang Rusia.

“Saya rasa saya mungkin akan berbicara dengan Rusia tentang hal itu. Tomahawk adalah langkah agresi yang baru,” lanjut Trump.

2. Rusia serang jaringan listrik Ukraina

tentara dalam perang Ukraina-Rusia (pixabay.com/Luaks Johnns)
tentara dalam perang Ukraina-Rusia (pixabay.com/Luaks Johnns)

Usulannya menyusul serangan Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina semalam, bagian dari kampanye yang sedang berlangsung untuk melumpuhkan infrastruktur energi Ukraina sebelum musim dingin. Moskow juga menyatakan kekhawatiran yang sangat besar atas potensi pasokan rudal jelajah Tomahawk AS ke Ukraina.

Putin sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa pasokan rudal jarak jauh AS ke Ukraina akan sangat merusak hubungan antara Moskow dan Washington.

3. Ukraina upayakan penggunaan Tomahawk untuk balas Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Sementara itu, Zelenskyy menggambarkan panggilan telepon terbarunya dengan Trump sebagai sangat produktif. Ia mengatakan, keduanya telah membahas penguatan pertahanan udara, ketahanan, dan kemampuan jarak jauh Ukraina, beserta detail terkait sektor energi.

Dalam wawancara dengan acara ‘The Sunday Briefing’ di Fox News Channel setelah panggilan teleponnya dengan Trump, Zelenskyy ditanya, apakah Trump telah menyetujui Tomahawk.

"Kami sedang mengupayakannya. Saya menunggu persetujuan presiden. Tentu saja kami mengharapkan keputusan seperti itu, tetapi kita lihat saja nanti. Kita lihat saja nanti,” ujar Zelenskyy.

Presiden Ukraina itu mengatakan, ia sedang berunding dengan para pejabat AS mengenai kemungkinan penyediaan berbagai senjata serang presisi jarak jauh, termasuk Tomahawk dan lebih banyak rudal balistik taktis ATACMS. Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam pernyataan yang dipublikasikan, topik Tomahawk sangat memprihatinkan.

Trump, yang merasa frustrasi dengan upaya Rusia untuk mengakhiri perang, mengatakan ia telah membuat keputusan tentang apakah akan mengirim Tomahawk ke Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Delegasi senior Ukraina dijadwalkan mengunjungi AS pekan ini.

Presiden AS dalam beberapa pekan terakhir telah mengambil sikap yang jauh lebih tegas terhadap Putin, setelah pemimpin Rusia tersebut menolak untuk terlibat dalam perundingan langsung dengan Zelenskyy mengenai peredaan pertempuran.

Bulan lalu, Trump mengumumkan, ia kini yakin Ukraina dapat merebut kembali seluruh wilayah yang direbut Rusia — sebuah perubahan dramatis dari seruan berulang kali dari Partai Republik agar Kyiv memberikan konsesi untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Namun Trump, setidaknya sejauh ini, telah menolak seruan Zelenskyy untuk menggunakan rudal Tomahawk. Rudal tersebut akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia dan memberikan tekanan pada Putin yang menurut Zelenskyy diperlukan untuk membuat Rusia serius terlibat dalam perundingan damai.

“Saya benar-benar berpikir Putin akan terlihat hebat jika dia menyelesaikan ini, dan tidak akan baik untuknya jika tidak (selesaikan perang),” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Praperadilan Nadiem Ditolak, Kejagung: Penetapan Tersangka Sah!

13 Okt 2025, 14:42 WIBNews