Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Minta China Tidak Dukung Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping. (twitter.com/President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, ia telah menghubungi Presiden China Xi Jinping dan meminta agar China tidak memberikan dukungan apapun kepada Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.

“Harapan saya adalah bahwa pemerintah China akan mempertahankan sikap pragmatis, jika tak mau ada Perang Dunia III, kita semua tahu itu,” kata Zelenskyy, dikutip dari Anadolu, Kamis (23/2/2023).

“Ukraina selalu punya hubungan yang baik dengan China dan tanggung jawab kita untuk tidak memperburuknya,” lanjut dia.

1. Diplomat top China bertemu Putin

Sementara itu, eks menteri luar negeri China yang juga merupakan salah satu diplomat top negeri itu, Wang Yi, baru saja bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.

Kunjungan Wang Yi ini dilakukan menjelang satu tahun invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada Kamis 24 Februari 2023.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu yang dibahas adalah rencana kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia, meski belum dibeberkan kapan waktu pastinya.

2. China tidak pernah mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina

Tentara Ukraina terlihat di samping kendaraan lapis baja yang hancur, yang menurut mereka milik tentara Rusia, di luar Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Maksim Levin

Selama perang berlangsung, China memang tidak pernah mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina. Kendati demikian, China mengaku tidak pernah memberikan bantuan apapun ke Rusia, hingga saat ini.

“Beijing dan Moskow sama-sama mendukung demokratisasi hubungan internasional. Hubungan China-Rusia tidak ditujukan kepada negara ketiga manapun, dan tentunya tidak dapat tunduk pada tekanan dari negara mana pun,” ucap Wang.

3. Menlu China sebut konflik Rusia-Ukraina lepas kendali

Menteri Luar Negeri China Qin Gang. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyatakan, pihaknya sangat prihatin dengan konflik yang terjadi di Ukraina. China menyebut konflik Rusia dan Ukraina eskalasinya terus meningkat dan mulai lepas kendali.

"Sudah hampir setahun sejak krisis di Ukraina meningkat secara menyeluruh. China sangat prihatin, konflik semakin intens dan bahkan lepas kendali," kata Qin.

Qin mendesak agar semua pihak yang bersangkutan untuk berhenti "menyiram bensin ke api yang sedang berkobar" sesegera mungkin. Semua pihak, juga dimintanya berhenti menyalahkan China yang diduga mendukung Rusia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us