Ukraina Pakai Jaring Ikan Nelayan, Halau Serangan Drone Rusia

- Swedia dan Denmark sumbangkan jaring ikan ke Ukraina.
- Sumbangan tersebut berfungsi mengamankan personel dan peralatan tempur dari drone.
- Rusia dirikan koridor anti-drone di garis depan.
Jakarta, IDN Times - Militer Ukraina menggunakan jaring ikan bekas nelayan untuk melindungi area permukiman dan militer di Kostiantynivka, Donetsk dan sejumlah area di garis depan untuk menghalau serangan drone Rusia.
Pemasangan jaring ikan bekas ini berfungsi menghalau risiko pengepungan di tengah serangan ofensif Rusia. Kecilnya lubang jaring ikan disebut dapat menghalau alat peledak kecil yang ditembakkan drone.
“Kami masih belum menerima personel baru di unit ini dalam 8 bulan dan hanya suplai senjata. Terkadang dua tentara harus menahan puluhan serangan Rusia menggunakan drone karena kendaraan tidak bisa masuk dalam parit,” ungkap Komandan Militer Ukraina, dilansir CNN, Selasa (29/7/2025).
1. Swedia dan Denmark sumbangkan jaring ikan ke Ukraina
Jaring ikan yang dipasang di sejumlah area garis depan di Ukraina berasal dari sumbangan nelayan dan organisasi non-profit di Swedia dan Denmark sejak 2024.
Melansir Euromaidan Press, Denmark meningkatkan sumbangan jaring ikan yang tidak terpakai akibat larangan nelayan beroperasi di perairan Inggris usai Brexit. Kopenhagen sudah mendonasikan jaring yang nilainya mencapai 2,5 juta euro (Rp47,4 miliar).
Menurut seorang tentara Ukraina bernama, Mykhailo Ardashyn, pemasangan jaring ini berfungsi mengamankan personel dan peralatan tempur dari drone. Keberadaan jaring ini sebagai kamuflase yang membuat tentara lebih tenang karena tidak selalu terlacak drone.
2. Rusia dirikan koridor anti-drone di garis depan
Pada April, Rusia mendirikan koridor anti-drone menggunakan jaring ikan di sepanjang garis depan. Langkah ini berfungsi mengirim pasukan dan peralatan tempur dengan aman.
Kepala Badan Penjaga Perbatasan Ukraina, Andriy Demchenko menyebut, pendirian koridor anti-drone oleh Rusia itu tidak maksimal. Pasukan Ukraina mengklaim berhasil menyerang tentara Rusia di koridor tersebut.
“Tentara kami sudah dilatih untuk menerbangkan drone dan menghancurkan peralatan yang bergerak lewat koridor tersebut, beserta tentara yang melewatinya,” tuturnya, dikutip Kyiv Post.
3. Ukraina dapatkan suplai drone dari perusahaan lokal

Badan Pengadaan Pertahanan Ukraina (DPA) resmi menandatangani kontrak dengan 155 perusahaan pengembang drone lokal senilai 158 miliar hryvnia (Rp61,9 triliun).
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, Ukraina telah berevolusi dalam produksi persenjataan. Sekitar 95 persen drone militer yang digunakan Ukraina adalah buatan dalam negeri, dilansir The Kyiv Independent.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan produksi senjata lokal di Ukraina sudah mampu memenuhi 40 persen dari senjata yang digunakan militer di medan perang. Namun, Ukraina masih mencari tambahan pembiayaan untuk mendongkrak kapabilitas industri pertahanan dalam negeri.