Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Pakai Skema Gamifikasi untuk Dorong Pasukan Kalahkan Rusia 

Pasukan Ukraina beroperasi di wilayah timur Ukraina. (commons.wikimedia.org/Ministry of Defense of Ukraine (free to use))

Jakarta, IDN Times – Ukraina meluncurkan sistem insentif baru yang mirip permainan video (gamifikasi) untuk memotivasi tentaranya menghancurkan pasukan dan peralatan militer Rusia. Program yang dinamakan Army of Drones ini memberi poin kepada prajurit jika mereka berhasil mengunggah video drone yang membuktikan serangan terhadap target Rusia.

Program ini akan segera terhubung dengan Brave 1 Market, sebuah pasar daring baru yang memungkinkan prajurit menukar poin yang mereka kumpulkan dengan perlengkapan militer untuk unit mereka.

“Brave 1 Market akan seperti Amazon untuk militer. Unit militer bisa langsung membeli teknologi yang mereka butuhkan di garis depan,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina sekaligus Menteri Transformasi Digital, Mykhailo Fedorov, dalam konferensi teknologi militer, dilansir dari Politico pada Selasa (29/4/2025).

1. Tentara dapat poin untuk tiap target yang dihancurkan

Ilustrasi UAV (Pixabay.com/TayebMEZAHDIA)

Dalam sistem ini, tiap jenis target memiliki nilai poin berbeda. Misalnya, 20 poin diberikan untuk merusak tank dan 40 poin untuk menghancurkannya. Sistem roket bergerak bisa menghasilkan hingga 50 poin, tergantung pada kalibernya. Sementara, membunuh seorang prajurit musuh bernilai enam poin.

Untuk memperoleh poin, tentara harus mengunggah rekaman drone mereka ke sistem komunikasi militer Delta sebagai bukti visual keberhasilan serangan.

Poin ini kemudian dapat ditukar dengan perlengkapan baru, contohnya drone Vampire berharga 43 poin. Ada juga drone besar bernama Baba Yaga yang mampu membawa hulu ledak hingga 15 kilogram.

Pemerintah Ukraina akan menanggung biaya pembelian drone dan mengirimkannya ke garis depan dalam waktu sekitar satu minggu.

“Singkatnya, Anda menghancurkan, Anda mendapatkan poin, lalu membeli drone dengan poin tersebut,” jelas Fedorov.

2. Dorong kompetisi antarunit dan efisiensi logistik

Pasukan Ukraina. (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Skema ini terbukti memicu persaingan antarsatuan. Menurut Fedorov, sekitar 90 persen unit drone Ukraina telah mengumpulkan poin. Salah satunya adalah unit elit Magyar’s Birds, yang telah mencetak lebih dari 16.298 poin, cukup untuk membeli ratusan drone berbagai jenis.

Tingginya tingkat serangan juga memaksa pemerintah Ukraina mengubah sistem logistik untuk mengirim lebih banyak drone ke unit-unit yang mengumpulkan banyak poin.

“Mereka mulai membunuh begitu cepat sehingga Ukraina tidak punya waktu untuk mengirim drone baru,” ujar Fedorov.

Dengan lebih dari seribu produk tersedia di Brave 1 Market, dari drone dan sistem robotik hingga suku cadang dan sistem AI, program ini memungkinkan pembelian langsung dari produsen, menghindari prosedur pengadaan yang lambat dan birokratis.

Prajurit juga dapat meninggalkan ulasan untuk membantu unit lain memilih peralatan yang paling efektif.

Selain meningkatkan motivasi prajurit, sistem ini juga memperkuat data intelijen real-time Ukraina terhadap kerugian militer Rusia.

“Ini bukan sekadar sistem motivasi, tapi mekanisme yang mengubah aturan perang,” tegas Fedorov.

3. Pertempuran Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut

Drone Bayraktar TB2 buatan Turki. (unsplash.com/Hacı Elmas)

Perang antara Rusia dan Ukraina kini masih terus berlanjut. Pada Selasa, Rusia kembali melancarkan serangan drone terhadap wilayah Ukraina di Dnipropetrovsk.

Dilansir Euronews, pihak berwenang mengatakan, serangan itu merusak rumah-rumah warga dan menewaskan seorang gadis berusia 12 tahun dan melukai tiga lainnya, termasuk seorang anak berusia enam tahun.

Rusia juga meluncurkan 20 drone dan 31 bom berpemandu berkekuatan tinggi ke Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Puing-puing dari drone Rusia yang dicegat memicu kebakaran di kawasan ibu kota, Kiev.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa bahwa pasukannya menghancurkan 91 pesawat tak berawak Ukraina dalam semalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us