Ukraina Sebut Rusia Siapkan Serangan Baru dari Belarus

- Presiden Ukraina Zelenskyy klaim Rusia rencanakan agresi militer ke Ukraina dari Belarus
- Rusia disinyalir mempersiapkan agresi militer baru di Ukraina dan negara anggota NATO dengan latihan militer gabungan Rusia-Belarus
- Polandia dan sekutu akan merespons latihan militer Rusia-Belarus dengan mengadakan latihan militer NATO di Polandia
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (29/4/2025), mengklaim bahwa Rusia sedang merencanakan agresi militer lanjutan ke negaranya dari teritori Belarus pada musim panas.
Selama ini, Belarus menjadi sekutu terdekat Rusia di Eropa. Negara Eropa Timur itu bahkan bersedia menjadi salah satu lokasi dimulainya invasi skala besar Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko bahkan menolak meminta maaf kepada Ukraina. Ia menyebut, Belarus tidak berutang apapun karena terlibat dalam perang dan menyalahkan Zelenskyy atas pecahnya konflik di Ukraina.
1. Sebut agresi militer akan disamarkan dengan latihan gabungan
Zelenskyy mengungkapkan bahwa Rusia kemungkinan mempersiapkan agresi militer baru di Ukraina dan negara-negara anggota NATO yang disamarkan dengan latihan militer gabungan Rusia-Belarus.
"Lihat di Belarus, pada musim panas ini, Rusia sedang mempersiapkan sesuatu yang akan disamarkan dengan latihan militer. Ini adalah bagaimana serangan baru biasanya dimulai. Namun, kapan waktunya? Saya tidak tahu. Kita harus mempersiapkannya. Semua institusi kami terbuka dalam kerja sama," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent.
Pada Februari, Zelenskyy sudah memperingatkan semua pihak bahwa Rusia akan mengirimkan ribuan tentara ke Belarus. Ia menyebut, terdapat potensi Rusia menumpuk tentara untuk melancarkan serangan ofensif terhadap anggota NATO.
Intelijen dan pemimpin negara Barat sudah memperingatkan risiko perang yang lebih besar di Eropa dalam 5 tahun ke depan. Mereka mengklaim Rusia berniat meningkatkan kapabilitas militernya dan menambah personel militer.
2. Polandia akan merespons latihan militer gabungan Rusia-Belarus
Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk mengumumkan bahwa negaranya dan sekutu akan merespons latihan militer gabungan Rusia-Belarus. Salah satu responsnya adalah dengan mengadakan latihan militer NATO di Polandia.
"Polandia akan merespons latihan perang Zapad 2025 yang digelar di Belarus dengan langkah yang tepat di sisi Polandia. Kami akan merespons latihan ini sebagai tentara Polandia dan anggota NATO," tuturnya, dikutip Notes from Poland.
Ia menyebut akan ada latihan besar-besaran militer Polandia dan NATO di teritori Polandia. Tomczyk mengungkapkan bahwa pada tahun lalu sudah ada latihan terbesar NATO dalam sejarah yang melibatkan 100 ribu tentara.
Sementara itu, Polandia sudah meningkatkan anggaran pertahanan hingga menjadi yang tertinggi di NATO. Anggaran pertahanan Polandia diperkirakan mencapai 4,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
3. Putin dan Lukashenko hadiri peringatan PD II di Volgograd
Pada hari yang sama, Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah tiba di Volgograd untuk memperingati Perang Dunia II. Keduanya tiba di kompleks peringatan pertempuran Stalingrad.
"Kami saling berbagi ide yang sama dan satu negara dari Brest hingga Vladivostok. Ini menjadikan dua negara di sini, tapi kami harus melakukan apapun untuk memastikan hubungan kami dengan tanah air tetap dekat," tutur Lukashenko, dilansir The Moscow Times.
Setelah acara tersebut, kedua pemimpin itu pun mendiskusikan terkait dengan kerja sama strategis untuk membangun industri pesawat Rusia di Belarus.
"Kami sudah siap membangun pondasi industri penerbangan ini bersama-sama dengan pakar-pakar yang ada. Kami sudah siap mendirikan sebuah laboratorium untuk pesawat dan drone," terang Putin.