Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Cabut Sanksi Terhadap Suriah 

Ilustrasi bendera Suriah. (commons.wikimedia.org/This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported license)
Ilustrasi bendera Suriah. (commons.wikimedia.org/This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported license)
Intinya sih...
  • Uni Eropa mencabut sanksi terhadap Suriah demi membantu pemulihan stabilitas pasca-perang dan penggulingan rezim diktator Bassar Al Assad.
  • Menteri Luar Negeri Suriah menyambut baik keputusan UE, menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah baru bagi rakyat Suriah.
  • AS juga akan mencabut sanksi terhadap Damaskus setelah pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Jakarta, IDN Times – Uni Eropa (UE) resmi mencabut sanksi terhadap Suriah. Kepala Kebijakan Luar Negeri, Kaja Kallas, menilai pencabutan sanksi dilakukan demi membantu pemulihan stabilitas negara tersebut pascaperang dan penggulingan rezim diktator Bassar Al Assad.

"Kami ingin membantu rakyat Suriah membangun kembali Suriah yang baru, inklusif, dan damai. UE selalu mendukung rakyat Suriah selama 14 tahun terakhir, dan akan terus melakukannya," kata Kallas pada Selasa (20/5/2025), dilansir dari Al Jazeera.

Pernyataan Kallas diungkapkan melalui sebuah posting di X setelah pertemuan dengan para menteri di Brussels. Keputusan ini diambil setelah sebelumnya Amerika Serikat (AS) juga mengumumkan akan mencabut sanksi terhadap Damaskus.

1. Kemenangan bersejarah bagi Suriah

Kepala Pemerintahan Transisi Suriah, Ahmad Al Shara, bertemu dengan Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Alhinai, Duta Besar Oman pada Januri 2025. (commons.wikimedia.org/Foreign Ministery of Oman)
Kepala Pemerintahan Transisi Suriah, Ahmad Al Shara, bertemu dengan Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Alhinai, Duta Besar Oman pada Januri 2025. (commons.wikimedia.org/Foreign Ministery of Oman)

Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Al Shaibani menyambut baik keputusan UE. Ia memuji langkah itu dengan menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah baru bagi rakyat Suriah.

“Kami, bersama rakyat kami, telah mencapai kemenangan bersejarah melalui pencabutan sanksi Uni Eropa terhadap Suriah,” tulis Shaibani melalui X, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak UE dan semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Bagi Al Shaibani, langkah ini akan memperkuat keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan rakyat Suriah.

“Suriah layak mendapatkan masa depan cerah yang sesuai dengan rakyat dan peradabannya,” tambahnya.

2. UE tak segan bakal jatuhkan sanksi individu bagi perusak stabilitas

Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)
Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)

Kebijakan UE terhadap Suriah ini merupakan serangkaian upaya yang telah dirumuskan sejak Februari lalu. Saat itu, UE menangguhkan beberapa sanksi Suriah di sektor ekonomi.

Meskipun saat ini sanksi telah dicabut secara keseluruhan, namun pemerintah UE mengatakan akan tetap menjatuhkan sanksi jika pemimpin baru Suriah melanggar hak-hak minoritas. Penjatuhan sanksi juga tak akan pandang bulu, bahkan menyasar individu yang berupaya merusak stabilitas.

“Uni Eropa ingin memulai awal yang baru dengan Suriah, tetapi kami juga mengharapkan kebijakan inklusif di dalam negara tersebut yang mencakup semua kelompok penduduk dan kelompok agama,” kata Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul.

Wadephul menambahkan bahwa prioritas bloknya saat ini adalah mengembalikan masa depan Suriah kepada rakyatnya sendiri.

3. AS juga siap cabut sanksi bagi Suriah

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Dalam sebuah pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (13/5/2025), Presiden AS, Donald Trump, telah menyerukan janji serupa. Ia berjanji akan mencabut sanksi Suriah guna mendorong kembali kesempatan negara itu bangkit dari keterpurukan.

Dalam sambutannya di forum investasi Saudi di Riyadh, Trump mengatakan, keputusan itu akan diambil usai berdiskusi dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, serta dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Suriah telah mengalami banyak tragedi, perang, dan pembunuhan selama bertahun-tahun. Itulah sebabnya pemerintahan saya telah mengambil langkah pertama untuk memulihkan hubungan normal antara AS dan Suriah untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade," katanya, dikutip dari CNN.

Trump lebih lanjut menilai, sanksi yang dikenakan terhadap Suriah selama ini sangat brutal. AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Damaskus sejak 1979. Pada 2011, ketika perang saudara terjadi, sanksi semakin diperketat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us