Menlu Brasil Pemuja Trump dan Pembenci Xi Jinping Mengundurkan Diri

Para diplomat dan anggota parlemen membangkang dari Araújo

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Brasil, Ernesto Araújo, mengundurkan diri setelah pemberontakan para diplomat dan anggota parlemen. Araújo dituduh menghancurkan reputasi internasional Brasil karena merusak hubungannya dengan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) selama pandemik COVID-19.

Araújo merupakan diplomat karir dengan haluan politik ultrakonservatif. Lelaki berusia 53 tahun itu menjadi sorotan karena menghina Presiden Tiongkok Xi Jinping dan memuja mantan presiden AS, Donald Trump. Pengunduran dirinya pada hari Senin (21/6/2021) mengakhiri apa yang disebut oleh para kritikus sebagai bahaya dalam sejarah diplomasi Brasil.

“Satu hal yang pasti, dia menteri luar negeri terburuk yang pernah dimiliki Brasil,” kata mantan Menteri Luar Negeri Brasil periode 2003-2010, Celso Amorim, dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Fakta-Fakta Gagalnya Brasil Tangani COVID-19, Gelombang 3 Membayangi

1. Araújo menyebut Trump sebagai penyelamat barat

Menlu Brasil Pemuja Trump dan Pembenci Xi Jinping Mengundurkan Diri(Instagram/@ernesto.araujo.mre)

Selang beberapa jam setelah pengunduran diri Araújo, menteri pertahanan Fernando Azevedo e Silva mengumumkan bahwa dia juga meninggalkan pemerintahan. Hal itu menyebabkan semakin terpuruknya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Jair Bolsonaro yang dianggap gagal menangani pandemik COVID-19.

Araújo yang tidak pernah menjabat sebagai duta besar terpilih sebagai menteri luar negeri pada November 2018, dua minggu setelah kemenangan Bolsonaro. Di bawah pengawasannya, kantor luar negeri Brasil menjadi basis bagi para Bolsonaria garis keras.

Araújo melabeli Trump sebagai penyelamat Barat. Dia juga menyebut COVID-19 sebagai communavirus. Baru-baru ini, Araújo membuat Joe Biden geram karena menyebut para ekstremis pro-Trump yang menyerbu Gedung Capitol sebagai warga terhormat. Dia juga memuji karena para loyalis Trump mengambil liburan selama pelantikan Biden.
 

Baca Juga: Profil Jair Bolsonaro, Presiden Brasil Ahli Terjun Payung dan Menyelam

2. Kepemimpinan Araújo ditentang oleh diplomat dan anggota parlemen

Menlu Brasil Pemuja Trump dan Pembenci Xi Jinping Mengundurkan Diri(Instagram/@ernesto.araujo.mre)

Jamil Chade, seorang jurnalis yang berbasis di Jenewa, mengatakan bahwa para diplomat Brasil telah lama menanggalkan rasa respeknya terhadap Araújo. Banyak dari mereka yang ogah bekerja dengan pengagum Trump dan pemuja Bolsonaro. Araújo termasuk di antara tokoh yang mendorong teori konspirasi soal virus corona.  

Setelah 27 bulan menjabat sebagai menteri luar negeri, puncak dari penentangan para diplomat dan parlemen terjadi pada Juni ini, setelah virus corona menewaskan lebih dari 312 ribu warga Brasil. Hal itu dipicu oleh memburuknya hubungan Brasil dengan India, Tiongkok, dan AS, sehingga mereka kesulitan dalam mengamankan vaksin.

Rapat dengar pendapat pekan lalu menjadi sarana caci-maki para senator untuk mengutuk Araújo. “Berhenti, (maka) Anda akan menyelamatkan nyawa.”

3. Diprediksi tidak akan banyak kebijakan luar negeri yang berubah

Menlu Brasil Pemuja Trump dan Pembenci Xi Jinping Mengundurkan DiriPresiden Brasil, Jair Bolsonaro, saat memeriksa barisan pengawal dalam sebuah acara kenegaraan pada September 2020. (Facebook.com/Jair Messias Bolsonaro)

Beberapa hari kemudian, para diplomat memutus hubungan dengan bosnya melalui surat terbuka karena Araújo telah memberikan kerugian serius terhadap kepentingan nasional Brasil.  

Seorang diplomat yang jengkel mengatakan kepada surat kabar Folha de São Paulo bahwa Araújo, yang dianggap sebagai orang gila eksentrik, sekarang dilihat sebagai karakter kriminal yang jahat.

Pada hari Minggu, dengan Bolsonaro di bawah tekanan untuk memecat Arajo, senator Kátia Abreu mengatakan bahwa Brasil tidak dapat terus-menerus menunjukkan wajah berandalannya kepada dunia.

Terakhir, Chade menambahkan, satu-satunya cara untuk mengubah kebijakan luar negeri Brasil adalah dengan memecat Araújo. Sekalipun diprediksi tidak akan banyak kebijakan yang berubah karena pucuk kepemimpinan masih berada di bawah tangan Bolsonaro.

“Kepergian Araújo tidak memastikan kebijakan luar negeri Brasil akan berubah. Tetapi tidak ada cara untuk mengubah kebijakan luar negeri BRasil tanpa kepergian Araújo,” tutup dia.
 

Baca Juga: Pemerintah Brasil Perkenalkan Vaksin Nasional Keduanya, Versamune

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya