Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Desak Ekuador Tolak Bantuan Militer Amerika Serikat

bendera Venezuela (pexels.com/aboodi)

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Senin (15/1/2024), memperingatkan Ekuador untuk tidak menerima bantuan militer dari Amerika Serikat (AS). Ia menyebut tawaran dari Washington dilatarbelakangi niat intervensi dan kolonialisme. 

Pekan lalu, Maduro menyatakan kecaman terhadap gelombang kekerasan dan terorisme geng kriminal di Ekuador. Ia pun mengungkapkan solidaritas Venezuela bersama rakyat dan pemerintah Ekuador untuk melawan kelompok kriminal terorganisir. 

1. Maduro peringatkan Noboa agar tidak terima pendirian pangkalan militer AS di Ekuador

Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Maduro menyarankan agar Presiden Ekuador Daniel Noboa tidak menerima tawaran dari Komando Selatan AS untuk membantu melawan teror geng kriminal di negaranya. Ia menyebut AS berniat intervensi dengan merusak stabilitas di Ekuador. 

"Presiden Noboa jangan mencari pertolongan kepada Komando Selatan Militer AS, tapi carilah pertolongan pada kami. Mereka hanya ingin mengintervensi urusan dalam negeri. Mereka sengaja menciptakan kerusuhan di negara-negara Amerika Selatan menggunakan organisasi kriminal," terangnya, dikutip El Universo

"Ini adalah srategi baru yang dilakukan AS untuk mengokupansi teritori Amerika Selatan dengan Komando Selatan. Washington juga berencana menggunakan cara yang sama di Ekuador kepada Venezuela," sambungnya. 

Presiden Venezuela itu menegaskan, segala bentuk pendirian pangkalan militer AS di Amerika Latin adalah pelanggaran kedaulatan negara. Ia menambahkan bahwa ini adalah bentuk kesalahan sejarah dan tidak akan menyelesaikan masalah kekerasan. 

2. AS mengutus Kepala Komando Selatan ke Ekuador

Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bakal membantu Presiden Noboa untuk menyelesaikan masalah kekerasan dan sudah mengutus Kepala Komando Selatan Laura Richardson ke Ekuador. 

"Kunjungan ini akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan untuk bekerja sama dengan pemerintah Ekuador untuk melawan ancaman teror yang dilakukan oleh organisasi kriminal transnasional," ungkap Miller, dilansir Bloomberg.

"Situasi kekerasan dan terorisme di Ekuador akibat akitivitas geng penyelundup narkoba begitu mengejutkan dan menargetkan warga sipil tak bersalah. Lebih dari 100 penjaga tahanan ditawan di beberapa tempat di Ekuador," sambungnya. 

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa AS sudah menawarkan sejumlah bantuan dan akan terus berhubungan dengan pemerintah Ekuador untuk mengetahui apa yang dibutuhkan melawan geng kriminal. 

3. Brasil tawarkan pengiriman polisi ke Ekuador

Pemerintah Brasil pada Minggu (14/1/2024) menawarkan bantuan pengiriman personel kepolisian ke Ekuador. Ia menyebut cara ini berfungsi untuk memperkuat keamanan dan kolaborasi dengan otoritas Ekuador. 

Dilaporkan Infobae, proposal yang diajukan Brasil sudah diumumkan dalam rapat Ameripol (Komunitas Polisi di Amerika). Pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan polisi Brasil dan Menteri Dalam Negeri Ekuador Monica Palencia.

"Dalam proposal ini disebutkan pembukaan Atase Polisi Brasil di Quito untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara, termasuk mengirimkan agen dalam misi keamanan di Ekuador," tulisnya. 

Selain itu, Brasil juga menawarkan bantuan tim intelijen dan pelatihan dalam penelitian serta analis finansial untuk mengurangi profit yang didapat organisasi kriminal. Brasil juga berniat membantu identifikasi pelaku kriminal asal Brasil yang beroperasi di negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us