Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Sebut Ledakan Pipa Gas Sebagai Aksi Terorisme

Ledakan pipa gas Pigap II di Monagas, Venezuela. instagram.com/nucleonoticias/

Caracas, IDN Times - Terjadi ledakan pipa gas di Venezuela bagian Timur pada Sabtu (20/03/2021) petang. Menanggapi hal ini pihak perusahaan minyak negara PDVSA mengumumkan kecamannya dan menyebut jika insiden ini didalangi aksi terorisme untuk menghancurkan negara. 

Meski diduga berasal dari tindak terorisme, tapi hingga kini masih belum diketahui siapa pelaku dibalik ledakan pipa gas tersebut. 

1. Terjadi ledakan besar di pipa gas Pigap II

Pada Sabtu (20/03/2021) petang terjadi insiden ledakan pada pipa gas Pigap II yang berlokasi di El Tejero, Monagas, sebelah Timur Venezuela. Bahkan ledakan pada pipa milik PDVSA tersebut menimbulkan suara ledakan yang begitu keras dan kobaran api yang melambung tinggi ke udara. 

Pipa saluran gas berdiamieter 36 inchi tersebut selama ini berguna untuk menyalurkan gas alam menuju Pusat Pengoperasian El Tejero. Namun akibat kejadian ini saluran pipa akan ditutup untuk sementara waktu untuk menyelidiki dan mengevaluasi kerusahan pada saluran pipa, dilansir dari Reuters

2. Pihak PDVSA sebut insiden disebabkan aksi terorisme

Menanggapi insiden ini pihak perusahaan minyak negara Petroleos de Venezuela (PDVSA) pada Minggu (21/03/2021) menuding tindakan ini merupakan serangan teroris terhadap fasilitasnya. Kejadian serangan ini juga mengakibatkan pengalihan saluran gas pada stasiun pengisian gas. 

Mengutip dari Hola News, Menteri Perminyakan, Tareck El Aissami juga mengungkapkan kecamannya atas aksi terorisme ini dan mengatakan, "Bersyukur tidak ada korban akibat serangan ini, di lain sisi kami ingin menginformasikan bahwa kami sudah menerjunkan seluruh perlengkapan dan protokol untuk menjamin pemulihan akibat serangan."

Di samping itu, otoritas Venezuela meyakinkan bahwa mereka tidak akan berhenti untuk mencari pelaku utama di balik serangan ini yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

3. Terdapat dugaan insiden terjadi akibat kesalahan manajemen

Kilang minyak di Venezuela. instagram.com/perfoblogger/
Kilang minyak di Venezuela. instagram.com/perfoblogger/

Mengutip dari S&P Global, Venezuela yang merupakan negara dengan cadangan minyak bumi terbesar di dunia belakangan ini mengalami penurunan drastis dari produksi minyak buminya. Negara anggota OPEC tersebut hanya menghasilkan 550 ribu barrel per hari di bulan Februari Hal ini ditengarai kolapsnya ekonomi yang berakibat turunnya aliran dana ke PDVSA dan berujung kurangnya personil berkualifikasi. 

Bahkan terdapat dugaan bahwa pejabat selalu menyalahkan ledakan di saluran pipa gas dan kilang minyak disebabkan serangan untuk menyabotase ekonomi negara. Akan tetapi terdapat kritikan yang menduga insiden ledakan ini disebabkan kurangnya perawatan, investasi dan kesalahan dalam manajemen, dilansir dari Reuters

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us