Video Serangan ke Kuil Alawi Picu Protes Besar di Suriah

- Ribuan warga Suriah turun ke jalan protes setelah video serangan terhadap kuil Alawi di Aleppo beredar
- Unjuk rasa terutama terjadi di kota pesisir Tartus dan Latakia, basis komunitas minoritas Alawi
- Situasi semakin memanas setelah seorang demonstran tewas dan lima lainnya terluka di kota Homs
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga turun ke jalan di berbagai kota Suriah pada Rabu (25/12/2024). Aksi protes ini terjadi setelah beredarnya video yang memperlihatkan serangan terhadap kuil komunitas Alawi di distrik Maysaloon, kota Aleppo.
Dilansir Arab News, lima pekerja kuil tewas dalam kejadian itu dan bangunan kuil dibakar oleh para penyerang. Unjuk rasa terutama terjadi di kota pesisir Tartus dan Latakia yang merupakan basis komunitas minoritas Alawi.
Otoritas baru Suriah menyatakan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama. Mereka mengklaim serangan dilakukan oleh kelompok yang tidak dikenal saat proses pembebasan Aleppo awal bulan ini. Mereka juga menilai penyebaran ulang video bertujuan memicu perselisihan di antara rakyat Suriah.
1. Seorang demonstran tewas dan lima terluka
Situasi semakin memanas setelah seorang demonstran tewas dan lima lainnya terluka di kota Homs. Pasukan keamanan menembak untuk membubarkan kerumunan massa yang mengikuti aksi protes, dilansir Al Monitor.
Pihak berwenang langsung memberlakukan jam malam di kota Homs mulai pukul 18.00 hingga 08.00 waktu setempat. Otoritas lokal di kota Jableh juga mengumumkan aturan serupa sebagai langkah pencegahan.
"Tidak untuk pembakaran tempat suci dan diskriminasi agama. Tidak untuk sektarianisme. Ya untuk Suriah yang bebas," demikian bunyi salah satu poster protes tersebut.
Bentrokan terpisah terjadi di provinsi Tartus saat pasukan keamanan berupaya menangkap mantan pejabat mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Insiden ini menewaskan 14 personel keamanan dan tiga orang bersenjata. Pejabat yang hendak ditangkap diduga terkait dengan penjara Saydnaya yang terkenal kejam.
2. Komunitas Alawi khawatir jadi target pembalasan setelah jatuhnya Assad
Para demonstran memenuhi jalanan kota sambil meneriakkan slogan persatuan. Mereka berharap tidak ada perpecahan antara kelompok Alawi dan Sunni yang merupakan mayoritas di Suriah.
Komunitas Alawi yang berjumlah sekitar 1,7 juta jiwa atau sembilan persen populasi Suriah mengkhawatirkan pembalasan. Ketakutan ini muncul karena status mereka sebagai kelompok minoritas dan hubungan dekat mereka dengan keluarga Assad.
Seorang demonstran di kota Tartus, Alaa (33), mengungkapkan keresahannya terhadap situasi yang bisa memburuk.
"Setetes darah saja bisa membawa kita kembali ke skenario yang sangat buruk," katanya.
Protes ini merupakan gelombang demonstrasi terbesar dari komunitas Alawi sejak jatuhnya Assad dari tampuk kekuasaan. Aksi massa berlangsung hingga ke Qardaha yang merupakan kampung halaman Assad.
3. Penguasa baru Suriah berjanji melindungi kelompok minoritas
Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut kota-kota besar termasuk Aleppo pada 1 Desember 2024. Mereka kemudian menggulingkan Assad seminggu setelahnya melalui serangan kilat.
Penguasa baru Suriah berulang kali menyampaikan komitmen melindungi kelompok minoritas agama. Janji ini disampaikan karena minoritas khawatir pemerintahan baru akan menerapkan kebijakan konservatif.
Sehari sebelum protes terkait kuil Alawi, ratusan warga Kristen di Damaskus juga melakukan aksi massa. Mereka memprotes pembakaran pohon Natal di dekat kota Hama, Suriah tengah.
Dilansir Al Jazeera, HTS berjanji akan memulihkan pohon Natal yang dibakar tersebut secepat mungkin.