Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamenlu: Indonesia Punya Peran Besar Perangi Krisis Iklim

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury mengatakan, Indonesia punya peran besar dan strategis memerangi perubahan iklim. Indonesia bahkan punya potensi dalam penyimpanan dan penyerapan karbon.

“Indonesia punya kemampuan untuk menyerap karbon dalam jumlah besar, lebih dari 400 hingga 600 gigaton,” kata Pahala, dalam Indonesia Net Zero Summit, di Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

“Indonesia juga sangat mendukung transisi energi dalam menghadapi perubahan iklim dan akan selalu menjadi bagian dari hal itu,” lanjut dia.

1. Perubahan iklim mengancam eksistensi manusia

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury. (IDN Times/Sonya Michaella)
Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, Pahala juga menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan momok yang mengancam eksistensi manusia.

“Ini bukan cerita yang kita lihat di film, tapi ini benar-benar sesuatu yang mengancam hidup kita,” beber Pahala.

Pahala mencontohkan Pulau Nyangai di Sierra Leone yang pada 20 tahun lalu terdapat 500 kepala keluarga yang ada di pulau tersebut. Namun pulau itu kini sudah hilang.

2. Indonesia diharap bisa produksi mineral penting tapi perhatikan lingkungan

Ilustrasi ESG (Dok. Freepik)

Pahala mengungkapkan, Indonesia juga diharap bisa tetap memproduksi dan memproses mineral-mineral penting, tetapi tetap mematuhi standar lingkungan, sosial dan tata kelola.

“Selain itu, terkait pembiayaan juga penting untuk mengembangkan energi terbarukan Indonesia,” ujarnya.

3. Program iklim yang dimiliki Indonesia

ilustrasi ekosistem mangrove (pixabay.com/organizatuempresa)

Terkait hal tersebut, Pahala berujar bahwa Indonesia sebenarnya sudah memiliki sejumlah program iklim seperti restorasi dan rehabilitasi mangrove.

“Indonesia punya salah satu aset terbesar untuk menghadapi perubahan iklim yaitu mangrove yang emncapai 23 persen dari mangrove dunia dan banyak spesies di sana,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us