Wilayah di Rusia Larang Penggunaan Cadar untuk Tangkapi Teroris

Jakarta, IDN Times - Pemuka agama Islam di Republik Karachay-Cherkessia, Rusia, pada Kamis (4/7/2024), mengungkapkan larangan penggunaan niqab atau cadar. Keputusan ini diambil menyusul tingginya kasus terorisme di kawasan Kaukasus Utara, Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Belakangan ini, Rusia terus dilanda ancaman terorisme menyusul insiden penembakan massal di Crocus City Hall, Moskow pada April lalu. Setelahnya, Moskow gencar melakukan operasi meringkus kelompok teroris.
1. Larangan penggunaan cadar berlaku untuk sementara
Pemuka agama Islam di Republik Karachay-Cherkessia mengungkapkan bahwa larangan cadar ini berlaku hanya untuk sementara waktu.
"Administrasi Spiritual Muslim Karachay-Cherkessia menilai bahwa penggunaan cadar dalam modernitas Rusia seharusnya dilarang sampai identifikasi ancaman tersebut dihapuskan dan adanya opini teologi baru yang ditetapkan," tuturnya, dikutip The Kyiv Independent.
Sementara itu, Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin mengungkapkan bahwa teroris jihadis yang mendesak Rusia menyarankan larangan penggunaan cadar bagi perempuan muslim di wilayah tersebut.
2. Republik Dagestan sudah melarang penggunaan cadar
Sehari sebelumnya, Mufti Abdullah Salimov di Republik Dagestan mengumumkan larangan penggunaan cadar bagi perempuan muslim. Larangan ini menyusul kebijakan keamanan usai serangan teroris pada akhir Juni lalu.
"Larangan penggunaan cadar untuk sementara waktu ini akan terus dilanjutkan hingga seluruh proses identifikasi ancaman-ancaman sudah dihapuskan," tutur Salimov, dikutip The Moscow Times.
"Pengumuman larangan ini didasarkan pada sebuah rekomendasi dari Administrasi Spiritual Muslim Republik Dagestan melaporkan keberadaan ancaman keamanan dari sejumlah penduduk di Republik Dagestan," sambungnya.
Keputusan ini ditetapkan menyusul serangan di 2 gereja dan 2 sinagog, serta sebuah pos polisi di Republik Dagestan. Peristiwa tersebut telah mengakibatkan tewasnya 22 orang pada 23 Juni lalu.
3. FSB umumkan tewasnya seorang terduga teroris di Republik Karachay-Cherkessia
Pada Mei lalu, Badan Keamanan Federal (FSB) Rusia mengumumkan tewasnya seorang terduga teroris di Republik Karachay-Cherkessia. Orang itu diduga sudah menyiapkan serangan teroris terhadap aparat keamanan.
Dilaporkan Novaya Gazeta, laki-laki tersebut ditemukan di Desa Adil-Khalk di bagian utara Republik Karachay-Cherkessia. Ia disebut melepas tembakan ke arah aparat keamanan yang berusaha meringkusnya dan kemudian ia tertembak dan tewas di tempat.
FSB mempercayai bahwa laki-laki tersebut tengah mempersiapkan serangan teroris di bawah instruksi IS (Islamic State). Kelompok tersebut diketahui sudah masuk dalam organisasi teroris di Rusia.