Yunani Keluarkan Rp5,9 T untuk Borong Rudal Anti-Tank Israel

Jakarta, IDN Times - Yunani dan Israel menandatangani kesepakatan penjualan senjata senilai 400 juta dolar atau sekitar Rp5,9 triliun. Kesepakatan itu diumumkan pada Senin (10/4/2023) oleh Kementerian Pertahanan Israel.
Senjata yang diborong Athena adalah rudal anti-tank bernama Spike. Senjata itu diproduksi oleh kontraktor pertahanan Rafael dan telah banyak digunakan oleh negara Uni Eropa dan NATO.
1. Memperkuat hubungan kedua negara

Rudal Spike merupakan salah satu rudal anti-tank Israel yang laku.
"Rudal Spike akan memperkuat portofolio alat operasional tentara Yunani dan kami mengharapkan perluasan lebih lanjut melalui kolaborasi strategis dalam waktu dekat," kata CEO Rafael, Yoav Har-Even, dikutip Daily Sabah.
Menteri Pertahanan Israel mengatakan, perjanjian itu dapat memperkuat hubungan antarnegara.
Sebelum mendatangani kontrak, Israel sebelumnya juga telah menyelesaikan kesepakatan penyediaan sistem pertahanan udara ke Finlandia, anggota baru NATO. Kesepakatan itu senilai 345 juta dolar atau sekitar Rp5,1 triliun.
2. Rudal Spike Israel telah digunakan oleh puluhan negara
Rudal Spike buatan Israel telah digunakan hampir 40 negara. Sejauh ini, rudal tersebut telah terjual sebanyak lebih dari 30 ribu unit dan dapat diluncurkan dari berbagai platform, baik di darat, di udara atau di laut.
"Proyek ini menggabungkan serangkaian perjanjian antara Israel dan Yunani, dan selanjutnya menekankan kemitraan yang kuat antara negara kami dan lembaga pertahanan kami, serta komitmen bersama kami untuk memastikan stabilitas regional," kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dikutip Times of Israel.
Direktur jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Eyal Zamir, turut hadir saat penandatanganan dengan Direktur Pengadaan Pertahanan Aristeidis Alexopulos di Yunani.
Rafael, kontraktor militer, telah mengumumkan rudal generasi keenam yang ditingkatkan. Kemampuan rudal terbaru itu dapat mencapai target sejauh 50 kilometer saat diluncurkan dengan helikopter.
3. Israel siap menyediakan sistem pertahanan udara untuk Finlandia

Israel telah menjadi salah satu produsen senjata terbesar di dunia. Pekan lalu, negara itu sepakat untuk menyediakan sistem keamanan udara David's Sling yang canggih kepada Finlandia.
Dilansir Al Jazeera, Sling dirancang memiliki kemampuan mencegat rudal balistik dan rudal jelajah. Namun kesepakatan dengan Finlandia masih membutuhkan persetujuan dari Amerika Serikat yang terlibat dalam pengembangan sistemnya.
Pada 2021, penjualan senjata Israel mengalami lonjakan hingga 30 persen, dengan nilai kontrak mencapai 11,3 miliar dolar atau sekitar 168,9 triliun.