AS Marah ke Turki: Serangan Kalian di Suriah Bahayakan Militer Kami!

Jarak pasukan AS hanya 500 meter dari target serangan

Jakarta, IDN Times – Kepala badan intelijen Amerika Serikat (CIA), Bill Burns, mengecam aksi pengeboman yang dilakukan Turki di Suriah utara. Kecaman itu disampaikan langsung kepada Kepala Intelijen Turki, Haka Firdan, melalui sambungan telepon.

Kecaman itu muncul usai drone milik Turki menyerang basis milisi Kurdi di Provinsi Hasakah. Basis itu hanya berjarak 500 meter dari posisi tentara AS, dilansir Middle East Eye, Kamis (8/12/2022).

1. Drone menargetkan pasukan SDF 

AS Marah ke Turki: Serangan Kalian di Suriah Bahayakan Militer Kami!Drone Bayraktar TB2 (twitter.com/Mahmoud Gamal)

Berdasarkan sumber AS, Axios melaporkan bahwa serangan di Suriah dilakukan oleh dinas intelijen Turki menggunakan drone. Hal itu dapat membahayakan pasukan AS yang juga bertugas di lokasi yang sama.

Drone diketahui menargetkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), milisi mayoritas Kurdi yang bermitra dengan AS untuk memerangi kelompok militan Negara Islam (ISIS).

Turki melihat SDF sebagai perpanjangan tangan dari milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Kelompok ini sejak lama telah mengobarkan perang untuk menuntut kemerdekaan melawan Turki.

Sementara itu, AS menganggap PKK sebagai kelompok teroris, tetapi menolak untuk memutuskan hubungan dengan SDF.

Baca Juga: Kian Gawat! Pasukan Turki Siap Lancarkan Serangan Darat ke Suriah   

2. Turki ancam lakukan serangan darat 

AS Marah ke Turki: Serangan Kalian di Suriah Bahayakan Militer Kami!Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Burns juga menyatakan kekhawatirannya akan potensi operasi Turki melalui invasi darat yang dapat membahayakan pasukan AS. Diketahui, ada 900 pasukan AS yang bertempat di Suriah utara.

Turki telah mengancam meluncurkan operasi darat usai serangan teror menghantam Istanbul pada 13 November. Pemerintah Turki mengklaim bahwa milisi yang berbasis di Suriah utara berada di balik serangan itu. Namun baik PKK maupun SDF telah membantah tuduhan itu.

Terkait serangan udara, Gedung Putih tidak memberikan komentar. Pada Selasa, Juru Bicara Ned Price menentang tindakan militer dan ancaman serangan darat di Suriah utara.

"Kami tetap prihatin dengan meningkatnya aksi di Suriah utara, termasuk serangan udara baru-baru ini, beberapa di antaranya secara langsung mengancam keselamatan personel AS yang bekerja untuk mengalahkan ISIS," kata Price.

3. Serangan bisa meningkat

AS Marah ke Turki: Serangan Kalian di Suriah Bahayakan Militer Kami!Bendera Turki (Pixabay/Sevgi001461)

Beberapa pengamat memperingatkan bahwa Turki kemungkinan tidak akan menahan diri untuk meluncukan serangan baru.

Erdogan mengatakan pada November bahwa Turki akan menargetkan wilayah barat laut Suriah termasuk Kobane, Manbij, dan Tal Rifaat. Dua kota selain Kobane berada di luar kendali pasukan AS.

Sam Heller, pakar Suriah di Century International yang berbasis di Beirut, mengatakan bahwa satu-satunya pihak yang dapat didengar oleh Turki kini adalah Rusia.

“Saat ini Rusia yang memiliki pengaruh lebih besar untuk menghalangi Turki pada apakah serangan akan maju (daripada) AS,” katanya.

Baca Juga: Finlandia Mau Gabung NATO, Turki: Akhiri Embargo Senjata Dulu!

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya