Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usulan Menteri-Menteri Kabinet Presiden Terpilih Trump yang Bermasalah

Presiden AS Joe Biden menerima presiden terpilih Donald Trump. (dok. @POTUS)

Presiden AS terpilih, Donald Trump, tampak mempersiapkan tugasnya dengan bagus,
mengunjungi Gedung Putih dan disambut dengan hangat Presiden Biden dengan kembali mengucapkan selamat, kemudian membalasnya secara baik ucapan selamat tersebut seperti layaknya. Akan tetapi, sehari berikutnya Presiden Terpilih mengumumkan calon-calon untuk duduk sebagai menteri di dalam kabinetnya, yang langsung memperoleh tanggapan tidak menyenangkan.

Presiden Terpilih Trump mengusulkan Congressman Met Gaetz dari Florida untuk menjadi
Jaksa Agung, Congress woman Tulsi Gabbard dari Hawaii menjadi Direktur Kantor Pusat
Intelijen, dan anchor program akhir pekan Fox News, Peter Hegseth, menjadi menteri
pertahanan. Reaksi para politisi langsung tidak sedap karena Met Gaetz sedang dalam
investigasi Komisi Etik Kongres karena tuduhan melakukan hubungan seks dengan anak
di bawah umur dan mengendarai mobil dalam kondisi mabuk.

Tulsi Gabbard tidak dipermasalahkan karakternya, namun diragukan pemampuannya dalam permasalahan intelijen untuk dapat menduduki posisi penting tersebut. Sedangkan Hegseth juga dituduh melakukan hubungan seks dengan pelacur yang kemudian memberikan sejumlah uang agar yang bersangkutan tidak membuka mulut. Selain itu juga diragukan kemampuan yang bersangkutan untuk memimpin kementerian yang harus mengelola angkatan perang yang terbesar di dunia dengan anggaran yang sangat besar itu.

Mengenai kehebatan menjadi anchor television pun, komedian Steven Colbert berkomentar bahwa biasanya seseorang yang diminta menjadi host program televisi akhir pekan tidak perlu canggih, karena jumlah penonton pada akhir pekan sangat rendah. Kebanyakan orang menikmati liburan bersama keluarga, jalan-jalan atau nonton pertandingan football atau baseball. Bagaimana bisa orang demikian mengelola angkatan perang paling besar di dunia, itu sangat diragukan.

Menurut saya, Mister Trump memang sangat meremehkan mereka yang bekerja sebagai militer atau veteran, sebagaimana ditunjukkan sikapnya kepada almarhum Senator John McCain dari Arizona, seorang pahlawan perang AS di Vietnam yang pernah ditahan Vietkong selama beberapa tahun. Mister Trump mengatakan “I respect servicemen and women that were not captured by the enemy.” Demikian pula perseteruannya dengan mantan Chief of Stanya, Jenderal Mariner John Kiley. Menurut saya, kesalahan pemilih
Amerika adalah memilih orang ini dan bukan Kamala Harris, dan sekarang harus menanggung dampaknya, senang atau tidak.

Usulan yang lain sama saja tampaknya. Presiden Terpilih Trump meminta Robert F Kennedy Jr untuk menjadi Menteri Kesehatan, Secretary of Health and Human Services (HHS). Semasa menjadi Congressman dan sampai sekarang Robert Kennedy Jr dikenal sebagai orang yang anti vaksinasi. Masak sih ada orang anti vaksinasi? Sedihnya jawabnya, ya, benar Congressman Robert Kennedy Jr dari Massachusetts. Semua saudaranya pun sudah mengritik orang ini, tetapi dia nekat.

Selain itu, Robert F. Kennedy Jr, seorang Katolik, tetapi sudah menikah tiga kali, semuanya berakhir dengan perceraian dengan keluhan sama dari para mantan isterinya bahwa dia adalah wife abuser. Ya, satu-satunya aset hanya nama keluarganya. Kemudian sahabat dekat Mister Trump, billionaire Elon Musk, diangkat menjadi menteri ciptaan baru. Kementerian untuk Peningkatan Efesiensi Pemerintahan, yang tidak jelas apa persisnya yang dimaksudkan.

Gubernur Arkansas Sarah Huckeby Sanders diminta menjadi Dubes AS untuk Israel. Tidak banyak dibahas tentang personalianya akan tetapi diragukan kemampuannya berdiplomasi mengusahakan keinginan AS untuk meminta PM Netanyahu agar berdamai dengan Palestina. Ini sangat diragukan karena tidak pernah melakukan diplomasi ke negara lain selama ini.

Saya bukan ahli konstitusi AS atau pun hukumnya, tetapi yang saya pelajari, Senator John
Thoene menasihati Presiden Terpilih untuk mengajukan konfirmasi pada saat senat sedang menjalani reses. Dalam kondisi demikian ketua senat akan menentukan semuanya yang tentu akan menyetujui semua usulan. Hanya saja melalui jalan ini keputusan tersebut hanya berlaku untuk dua tahun, setelah itu proses konfirmasi harus dilakukan.

Penunjukkan lain lagi adalah Senator Florida Marco Rubio untuk jabatan Menteri Luar Negeri. Ini juga tidak kontroversial, kecuali keraguan mengenai kemampuanya yang masih harus dibuktikan. Yang diketahui umum hanya bahwa senator ini keras sikapnya terhadap China, Iran dan Venezuale. Penunjukkan lain yang juga tidak kontroversial adalah terhadap Jaimie Diamond, CEO JP Morgan belasan tahun, menjadi Menteri Keuangan. Sebagai banker Wallstreet kenamaan dia jelas mahir menguasai masalah moneter dan keuangan, hanya saja dia harus ingat sekarang menjadi pejabat fiskal, bukan banker swasta.

Yang tampaknya tidak bisa diubah adalah Chairman Federal Reserves Bank. Beberapa waktu sebelumnya, Chair Jerome Powell dalam jumpa pers mingguannya ditanya wartawan apakah dia akan mengikuti kalau diminta mundur Presiden Trump, dia jawab pendek, tidak. Waktu diminta lebih menjelaskan, dia mengatakan itu akan melanggar Undang-undang, waktu jabatan dia belum habis, dan dia tidak akan kemana-mana, jawabnya ketus.

Kayaknya ini membuat pasar tenang, percaya kepada tangan dinginnya, dolar AS tetap menguat, sekarang rupiah berada di 15.900 per US$1, jelas bukan karena kehebatan Presiden Trump, tapi Fed Chair. Itu menurut penulis ini yang ngaku, tidak percaya pada hebatnya Presiden Trump. (Dradjad, 22/11/2024).

Guru Besar Ekonomi Emeritus FEBUI, Jakarta dan Guru Besar Tamu Ekonomi International S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
J. S. Djiwandono
EditorJ. S. Djiwandono
Follow Us