Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Presiden Paling "Greget" di Indonesia dalam Sehari

Sumber Gambar: cybersulutdaily.com
Sumber Gambar: cybersulutdaily.com

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #WorthyStory yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #WorthyStory sekarang juga. Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.


 

Halo para pembaca,kali ini saya akan menceritakan apa yang akan saya lakukan jika diberi kesempatan untuk menjadi presiden walaupun untuk satu hari. Mungkin banyak sebagian orang yang menganggap jika menjadi presiden adalah suatu pekerjaan yang sangat menyenangkan, bisa jalan-jalan ke luar negeri, makan-makanan enak, selalu dikawal kemanapun pergi, feels like a boss!

Tapi di balik itu semua, banyak tugas yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin negara  untuk memajukan dan mensejahterakan bangsanya untuk menuju ke masa depan yang lebih baik.

Nah maka dari itu, jika Presiden Indonesia kita yang terhormat Bapak Joko Widodo cuti sehari jadi presiden, lalu saya dilantik dan diangkat menjadi presiden dengan masa jabatan 24 jam atau satu hari, dan saya langsung diberi tugas negara yang seabrek,  mungkin saya akan mengalami kejang-kejang (lebay ah...).

Hal yang akan saya lakukan pertama kali adalah melihat masalah besar yang sedang melanda negeri ini, yaitu masalah korupsi, untuk mengatasi masalah korupsi ini dibutuhkan cara yang greget untuk memberantasnya, yaitu dengan dihukum mati atau disuruh untuk menjadi pelayan masyarakat.

Maksud pelayan masyarakat adalah para koruptor akan dihukum dengan disuruh kerja fisik, selain bermanfaat kita juga tidak perlu menggaji mereka. Mungkin para koruptor bisa disuruh untuk membersihkan gorong-gorong yang mampet, mengecat fasilitas umum untuk masyarakat agar lebih indah.

Menjadi tukang bersih-bersih, merawat taman kota, atau membersihkan sungai yang kotor sampai masa hukuman mereka habis. Sehingga, jika para koruptor merajalela bisa bermanfaat juga untuk masyarakat. Jadi pemerintah tidak sia-sia mengeluarkan anggaran untuk memberi makan para koruptor di penjara, hehehe…

Dan masalah kedua yang akan saya selesaikan jika menjadi presiden sehari adalah lingkungan yang semakin buruk. Ya,mungkin bagi sebagian orang masalah lingkungan tidak terlalu penting dibanding masalah korupsi, tapi tetap saja masalah lingkungan di negeri ini sudah semakin buruk.

Mungkin pemerintah sudah memberikan berbagai jaminan kesehatan seperti BPJS, tapi pandangan saya jika menjadi presiden sehari adalah kesehatan masyarakat Indonesia itu juga bergantung kepada lingkungan,  dimana jika lingkungan bersih dan sehat, pasti banyak masyarakat yang sehat, tetapi jika lingkungan tidak sehat justru akan membuat masyarakat sering sakit-sakitan.

Sebagai presiden untuk menangani masalah ini adalah dengan mendoktrin masyarakat betapa pentingnya lingkungan bagi kita. Di Indonesia sendiri, masalah lingkungan yang dihadapi adalah tidak terkendalinya penggunaan kantong plastik. Tanpa kita sadari, kita selalu menggunakan kantong plastik secara berlebihan.

Misalnya saja jika kita membeli satu botol air mineral harus diberi kantong plastik, di sinilah banyak orang yang tidak menyadarinya. Saat ini ada kebijakan pemerintah tentang kantong plastik berbayar yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Tetapi menurut saya cara ini kurang efektif.

Kalau saya sebagai presiden, saya akan mengeluarkan kebijakan di mana produsen kantong plastik akan dibuat pabrik resminya dan memiliki izin resmi dari pemerintah. Setiap produsen wajib membuat kantong plastik yang terbuat dari bahan organik yang mudah terurai,jadi saya akan menutup produsen kantong plastik ilegal yang tidak memenuhi syarat, dan membuat pabrik resminya yang sudah memenuhi standar kriteria lingkungan.

Cara ini dapat menetralisir produksi kantong plastik yang berlebihan, dan saya akan membuat kebijakan memproduksi tas belanja yang ekonomis serta trendy agar masyarakat bisa berbelanja sambil bergaya, hehehe…

Harga kantong plastik akan saya naikkan dari Rp200 menjadi Rp5000/kantong! Cara greget ini akan menurunkan minat masyarakat menggunakan kantong plastik. Mungkin kebijakan kenaikan harga ini banyak yang tidak setuju, tetapi sebagai kepala negara kebijakan-kebijakan yang greget itulah yang harus dibuat, karena banyak masalah di Indonesia ini yang sudah sangatlah parah.  Cara satu-satunya adalah dengan membuat kebijakan yang greget agar Indonesia ini makmur.

Selain masalah lingkungan di atas masalah lingkugan lainnya adalah penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan sehingga menimbulkan polusi udara yang pekat, bisa kita lihat langit yang tadinya berwarna biru yang sangat indah, menjadi langit biru yang agak keabu-abuan karena pekatnya polusi.

Mungkin saya harus mengadopsi cara Korea Utara, di mana kendaraan bermotor hanya boleh dipakai oleh militer dan pejabat negara saja, masyarakatnya hanya diperbolehkan untuk menaiki kendaraan umum, naik sepeda, atau berjalan kaki.

Jika saya menerapkan kebijakan ini mungkin saya bisa langsung didemo, hehehe. Cara satu-satunya untuk masalah ini adalah dengan perbaikan infrastruktur dan perawatan transportasi umum agar masyarakat tertarik menaiki kendaraan umum, dan saya akan membuat kebijakan untuk menaikkan pajak kendaraan motor serta menaikkan harga jual kendaraan bermotor.

Apalagi di Indonesia banyak keluarga yang satu keluarganya bisa mempunyai 2-3 mobil sekaligus ditambah 1-2 sepeda motor. Bayangkan jika seluruh keluarga mempunyai kendaraan bermotor sebanyak itu, jalanan bisa macet tiga hari tiga malam.

Lalu bagaimana cara agar masyarakat menggunakan transportasi atau kendaraan ramah lingkungan? yaitu dengan keseriusan pemerintah dalam membuat jalur sepeda serta tempat parkir sepeda yang memadai, dan harus sering dilakukan pameran kendaraan ramah lingkungan. Tidak hanya mobil dan motor saja yang ada pameran, sepeda juga harus ada pamerannya.

Dan masalah yang tidak kalah penting adalah masalah macet, terutama di ibukota Jakarta sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga Jakarta. Nah,untuk menanggulangi macet itu selain penggunaan kendaraan umum dan sepeda, juga harus tersedianya lahan parkir yang memadai.

Macet di Jakarta kebanyakan karena para pengedara yang parkir sembarangan di pinggir jalan, untuk itu harusnya dibangun gedung bertingkat yang khusus digunakan untuk parkir kendaraan. Gedung parkir ini nantinya akan dikelola oleh swasta maupun pemerintah setempat untuk upaya pengurangan kemacetan yang sudah merajalela.

Yah, mungkin itu saja yang akan saya lakukan jika diberi kesempatan untuk menjadi presiden Indonesia dalam sehari. Gunakanlah cara-cara yang greget jika masalah tersebut sudah sangat susah untuk diselesaikan , seperti Bang Maddog di The Raid, hehehe!

 

#WorthyStory

Share
Topics
Editorial Team
Andito Dewantoro
EditorAndito Dewantoro
Follow Us

Latest in Opinion

See More

Mengapa Marah dengan Demo bukan dengan Penyebab Demo?

05 Sep 2025, 10:38 WIBOpinion
Bendera Merah Putih.png

Rasa Itu...

11 Agu 2025, 15:01 WIBOpinion