Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penelitian Ini Ungkapkan Dampak Media Sosial bagi Kesehatan Mental

pexels/tracyleblanx
pexels/tracyleblanx

Sebenarnya media sosial memiliki banyak keuntungan yang bisa kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Tetapi segalanya di dunia ini memiliki sisi buruk bukan? Tahukah kamu rasa benci setelah melihat foto-foto bahagia yang disebarkan di platform media sosial ternyata berkontribusi besar loh terhadap kesehatan mental. Terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini dilakukan oleh para sarjana Sujarwoto, Gindo Tampubolon dan Adi Cilik Pierewan. Yuk simak penelitiannya.

1. Indonesia adalah negara pengguna Facebook terbesar keempat di dunia

pexels/kaboompics.com
pexels/kaboompics.com

Ada sebanyak 54 juta pengguna Facebook Indonesia saat ini dan 22 juta pengguna Twitter, menjadikan negara ini menempati posisi keempat pengguna layanan aplikasi berlogo huruf F dan menempati posisi kelima pada layanan aplikasi berlogo gambar burung yang terlihat seperti mencuit.

2. Ini dia penelitian yang menyimpulkan bahwa penggunaan sosial media berpengaruh pada kesehatan mental

pexel/rawpixel.com
pexel/rawpixel.com

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Kesehatan Mental dan Ketergantungan dengan menganalisis data dari Survei Kehidupan Keluarga Indonesia 2014 yang melibatkan 22.423 individu berusia 20 tahun ke atas di 9987 rumah tangga dan 297 kabupaten di Indonesia. Menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial membahayakan kesehatan mental orang dewasa, karena adanya temuan yang menunjukkan peningkatan satu standar deviasi dalam penggunaan media sosial oleh orang dewasa, yang dikaitkan dengan peningkatan 9 persen skor Center for Epidemiologic Studies Depression Scale.

3. Media sosial menyoroti tingginya tingkat ketimpangan negara, menciptakan kecemburuan dan perasaan dendam

pexels/mikechai
pexels/mikechai

Gindo Tampubolon, peneliti Global Development Institute mengatakan, "Ini adalah pengingat yang kuat bahwa teknologi ini dapat memiliki kelemahan."

"Kami ingin melihat pejabat kesehatan masyarakat berpikir kreatif tentang bagaimana caranya untuk dapat mendorong orang untuk berhenti dari media sosial, atau untuk menyadari konsekuensi negatif yang dapat terjadi pada kesehatan mental," tambahnya.

Terlepas dari segala efek yang ditimbulkannya, nah yang kita perlukan adalah menemukan cara untuk bermain media sosial dengan bijak ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sindi Alyasyahputri
EditorSindi Alyasyahputri
Follow Us