5 Fakta Unik Chacoan Peccary, Endemik Amerika Selatan yang Dijuluki Punya Ginjal Baja!

- Chacoan peccary adalah hewan endemik Amerika Selatan
- Mereka beradaptasi untuk makan kaktus di dataran semi-kering
- Hidup dalam kelompok kecil yang kompak dan memiliki sistem perkawinan poligini
Chacoan peccary merupakan hewan endemik Amerika Selatan yang juga dikenal sebagai tagua. Mereka berada dalam famili Tayassuidae dan memiliki nama ilmiah Catagonus wagneri. Chacoan adalah spesies terakhir yang masih hidup dalam genus Catagonus. Menariknya, mereka awalnya dianggap telah punah berdasarkan fosil yang ditemukan pada tahun 1930. Tapi, pada tahun 1971, chacoan peccary ditemukan di Chaco, Provinsi Salta, Argentina.
Chacoan peccary punya tiga jari di kaki belakangnya, salah satu ciri khas yang membedakannya dari peccary lainnya. Telinga, ekor dan moncongnya juga lebih panjang. Bagian moncongnya dikelilingi oleh bulu berwarna putih. Setelah tahu ciri-ciri dan perbedaannya, mari kenalan dengan mereka melalui fakta di bawah ini.
1. Hewan endemik Amerika Selatan

Wilayah penyebaran chacoan peccary tersebar di bagian tengah Amerika Serikat. Mulai dari bagian barat Paraguay dan tenggara Bolivia hingga utara Argentina. Mereka endemik di Lembah Río de la Plata dan banyak ditemukan di daratan rendah Gran Chaco. Animalia menginformasikan bahwa spesies ini menghuni habitat seperti hutan semak berduri, sabana dan lahan basah. Biasanya berada di habitat yang suhunya tinggi dan curah hujannya rendah.
2. Beradaptasi untuk makan kaktus

Dataran semi-kering seperti di Gran Chaco memiliki banyak tanaman sukulen dan semak berduri. Karenanya, chacoan peccary perlu menyesuaikan pola makannya agar bisa betahan hidup di sana. Mereka punya moncong keras yang memungkinkannya untuk menggulingkan kaktus di tanah, menghilangkan duri-duri kaktus dan menggali akar yang mengandung nutrisi serta banyak air. Selain moncongnya, gigi dari chacoan peccary juga sangat berguna untuk mencabut duri-duri tanaman lalu memuntahkannya.
Melansir San Francisco Zoo, perutnya punya dua ruang khusus yang bisa mencerna kaktus dengan baik. Selain itu, ginjalnya menguraikan asam dari kaktus dan mengeluarkan urin terkonsetrasi (kandungan airnya sangat sedikit) agar bisa menghemat air. Sementara itu, asupan airnya kebanyakan berasal dari tanaman yang dikonsumsinya.
3. Hidup dalam kelompok kecil yang kompak

Spesies chacoan satu ini lebih aktif saat siang hari, puncak aktivitasnya terjadi saat pagi hari. Waktu paling tepat untuk menyelesaikan semua aktivitas hariannya, termasuk penjelajahan. Mereka hidup dalam kelompok kecil yang stabil, biasanya terdiri dari 2-10 individu. Di dalamnya terdapat 4-5 chacoan dewasa dan anak-anaknya.
Setiap kelompok chacoan peccary memiliki wilayah yang luasnya hingga 1.100 hektar dan area perawatan (tempat untuk bersosialisasi, merawat diri dan pemeliharaan kesehatan) seluas 600 hektar. Mereka menandai wilayahnya dengan kelenjar aroma khusus yang terletak di bagian punggungnya.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Cara berkomunikasi setiap hewan sangat beragam, seperti chacoan peccary yang kebanyakan bersosialisasi melalui suara dengkuran hingga bunyi gigi berderak. Spesies ini terkadang bisa bersikap agresif seperti menyeruduk dan menggigit. Tapi, sebenarnya tidak seagresif spesies lainnya.
Chacoan peccary juga punya sistem pertahanan di mana anggota kawanan membentuk barisan. Tapi, taktik tersebut bukannya tidak memiliki kelemahan. Dalam posisi itu, mereka lebih mudah jadi sasaran bagi para pemburu, dilansir Animal Diversity.
5. Sistem perkawinan chacoan peccary

Walaupun tidak banyak informasi mengenai sistem perkawinan chacoan peccary, mereka diperkirakan melakukan praktik poligini. Jika didasarkan pada sistem kawin spesies peccary lainnya. Musim kawinnya bervariasi, sangat bergantung pada musim hujan dan ketersediaan sumber makanan di habitatnya. Betina bisa melahirkan 2-4 anak, tapi biasanya hanya 2-3 anak setelah mengandung selama 5 bulan.
Waktu melahirkannya bisa terjadi kapan pun sepanjang tahun, tapi biasanya di bulan September-Desember. Saat ingin melahirkan, betina akan meninggalkan kawanan. Luar biasanya, anak mereka sudah bisa berlari beberapa jam setelah dilahirkan. Betina sudah bisa mengandung pada usia 2 tahun.
Chacoan peccary ternyata tidak seagresif spesies lainnya, ya. Sebagai informasi tambahan, mereka mendapatkan asupan mineral penting dengan menjilati tanah. Biasanya di area endapan garam dan gundukan sarang semut pemotong daun (leaf-cutter ant). Spesies peccary ini juga sangat pintar, bisa mengenali manusia dan bahkan merespon namanya jika dipanggil.
IUCN melaporkan pada tahun 1990-an, jumlah populasi di Paraguay mencapai 5.000. Sementara itu, pada tahun 2002, terdapat 3.200 populasi di Argentina. Karenanya, mereka diklasifikasikan sebagai endangered oleh IUCN dan tren populasinya melangami penurunan.