Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Genus Prionailurus, Kucing Liar yang Jago Berenang!

Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/Ltshears)
Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Kucing liar memang tidak seterkenal kucing domestik atau kucing rumah yang sering dipelihara. Kucing liar juga sering dipandang sebelah mata karena dianggap sebagai hama, hewan buas, dan hewan yang tidak menggemaskan. Namun dibalik stigma-stigma negatif tersebut nyatanya kucing liar tidak kalah unik dari kucing domestik, lho. Keunikan-keunikan tersebut dapat terlihat pada salah satu genus kucing liar, yaitu genus Prionailurus.

Genus Prionailurus sendiri merupakan genus kucing liar yang hanya bisa ditemukan di wilayah Asia, entah Asia Selatan, Asia Timur, atau Asia Tenggara. Genus ini sangat mudah dikenali dari tubuhnya yang berukuran sedang, kemampuan memanjatnya yang menakjubkan, dan tubuhnya yang dihiasi pola tutul seperti jaguar dan macan tutul. Kucing liar dari genus ini juga kerap hadir di pemukiman manusia. Sayangnya populasi kucing ini mulai menurun. Karena itu kali ini kita akan membahas beberapa fakta unik mengenai genus ini supaya kamu lebih mengenal dan tidak meremehkan kucing ini.

1. Terdiri dari lima spesies yang hanya bisa ditemukan di benua Asia

Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/David V Raju)
Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/David V Raju)

Dilansir iNaturalist, genus Prionailurus dibagi menjadi lima spesies, yaitu Prionailurus bengalensis, Prionailurus javanensis, Prionailurus planiceps, Prionailurus viverrinus, dan Prionailurus rubiginosus. Semuanya merupakan hewan endemik benua Asia dan dapat ditemukan di beberapa daerah, seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Indochina, sampai Asia Timur. Bahkan beberapa spesies seperti P. javanensis dan P. planiceps dapat ditemukan di Indonesia, lho.

Secara umum genus ini punya perawakan yang tidak terlalu berbeda satu sama lain, bahkan bentuk tubuhnya juga cukup mirip dengan kucing domestik. Hanya saja, jika dibandingkan dengan kucing domestik mereka punya tubuh yang lebih ramping, kaki yang lebih panjang, taring yang lebih kuat, ukuran yang lebih besar, dan otot yang lebih kuat. Warnanya juga tidak terlalu bervariasi karena semua spesies punya rambut berwarna cokelat, jingga, krem, atau kemerahan. Walau tidak mencolok namun warna-warna tersebut bisa jadi alat kamuflase yang sempurna.

2. Bisa ditemukan di hutan hujan dan rerumputan

Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/Soumyajit Nandy)
Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/Soumyajit Nandy)

Genus Prionailurus merupakan jenis kucing liar, artinya ia hidup di alam liar dan tidak mengandalkan bantuan manusia untuk bertahan hidup. Tergantung spesiesnya kucing ini juga punya habitat yang berbeda. Namun secara umum hewan ini sangat suka hidup di hutan hujan tropis, daerah pinggir sungai, rawa, daerah bakau, rerumputan, kebun sawit, sampai wilayah pegunungan, jelas artikel di jurnal Journal of Mammalogy. Perbedaan habitat tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti adanya variasi makanan dan adanya perbedaan kebiasaan.

3. Punya kemampuan memanjat yang luar biasa

Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/duloup)
Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/duloup)

Kucing ini memiliki kaki yang panjang, cakar yang tajam, gerakan yang lincah, dan otot yang kuat, alhasil ia memanfaatkan semua hal tersebut untuk memanjat pohon. Kemampuan memanjat ini juga sangat berguna karena membantu mamalia ini untuk menangkap mangsa seperti burung dan kelelawar, terang Animal Diversity Web. Tak hanya untuk menangkap mangsa, kemampuan memanjat juga bisa digunakan untuk hal lain, contohnya adalah kabur dari predator atau sekadar bertengger dan beristirahat di ranting pohon.

Tapi walau punya kemampuan memanjat yang baik hewan ini juga sering terlihat berjalan di permukaan tanah atau rerumputan. Khususnya saat sedang mencari mangsa seperti reptil atau tikus. Saat sedang berkelana di daratan tak jarang hewan ini juga bertemu dengan manusia. Namun kamu tak perlu khawatir karena kucing ini bukanlah hewan yang agresif. Justru saat bertemu manusia ia akan kabur dengan cepat, entah kabur ke atas pohon atau berlari masuk ke semak-semak dan hutan yang lebat.

4. Tubuhnya dihiasi corak tutul layaknya macan tutul dan jaguar

Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)
Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Genus Prionailurus juga sering disebut sebagai leopard cat atau kucing macan tutul. Penyebutan tersebut juga bukan tanpa sebab karena merujuk ke tubuhnya yang berwarna cokelat dan dihiasi tutul-tutul hitam yang menyerupai macan tutul atau jaguar. Tak hanya itu, uniknya kucing ini juga hidup berdampingan dengan macan tutul, lho. Keduanya juga punya kebiasaan yang serupa, seperti sama-sama bisa memanjat dan punya gerakan yang lincah. Karenanya tak sedikit orang yang kesulitan untuk membedakan kucing ini dengan anakan macan tutul.

Tapi berbeda dari macan tutul, tutul yang dimiliki hewan ini agak berbeda dan sangat bervariasi tergantung spesiesnya. Sebagai contoh, P. viverrinus punya tutul yang memanjang sehingga agak mirip dengan garis pendek. Tak hanya itu, individu dewasa P. rubiginosus dan P. planiceps justru hampir tidak punya tutul dan tubuhnya lebih didominasi bulu berwarna jingga dan kemerahan. Di lain sisi, ada juga spesies seperti P. bengalensis dan P. javanensis yang tutulnya sangat banyak, besar, dan bulat sehingga sangat mirip dengan macan tutul.

5. Tidak takut dengan air dan punya kemampuan berenang yang baik

Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/김현태, Korean National Institute of Biological Resources)
Genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/김현태, Korean National Institute of Biological Resources)

Pasti kamu sering melihat kucing domestik atau kucing rumah yang takut dengan air dan tidak mau berenang. Nyatanya hal tersebut hanya terjadi pada kucing domestik dan kucing rumah karena kenyataannya kucing liar seperti genus Prionailurus sama sekali tidak takut dengan air. Bahkan mereka termasuk perenang yang andal dan menggunakan kemampuan berenangnya untuk kabur dari predator dan menangkap mangsa seperti ikan, burung, reptil, dan krustasea.

Dari banyaknya spesies di genus Prionailurus, P. viverrinus jadi yang paling terkenal akan kemampuan berenangnya. Tak tanggung-tanggung, P. viverrinus bahkan sangat suka tinggal di daerah rawa dan daerah bakau yang lembab. Tak hanya itu, kucing ini juga diberi nama fishing cat atau kucing pemancing, jelas Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute. Selain P. viverrinus, spesies lain seperti P. planiceps juga sangat suka dengan air dan ia sering bermain di kolam atau sungai.

Kucing liar seperti genus Prionailurus dianugerahi berbagai keunikan yang tidak dimiliki kucing domestik atau kucing liar lain. Keunikan tersebut tercermin dari beberapa hal, seperti kebiasaan berenangnya, kemampuan memanjatnya, tubuhnya yang dihiasi tutul, dan kemampuan adaptasinya yang baik. Genus ini juga punya banyak spesies dan tiap spesies punya cirinya masing-masing yang membedakannya dengan spesies lain. Karena itu kamu harus menjaga eksistensi kucing ini supaya semua keunikannya tidak musnah akibat ulah manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us