Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Xerus Inauris, Tupai Asli Afrika yang Hidup di Liang Gurun

Xerus
Xerus (pexels.com/Charl Durand)
Intinya sih...
  • Xerus inauris hidup di liang gurun, tempat beristirahat dan perlindungan dari panas serta predator.
  • Adaptasi terhadap panas dan keterbatasan air dengan beraktivitas di pagi dan sore hari, serta mencari sumber air alternatif.
  • Kehidupan sosial koloni Xerus inauris yang unik, pola makan fleksibel, dan peran ekologis dalam menjaga keseimbangan ekosistem gurun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah hamparan gurun Afrika yang luas dan panas, hidup makhluk kecil cerdik bernama Xerus inauris. Tupai darat ini menggali liang di pasir, menghadapi teriknya matahari setiap hari, dan tetap mampu bertahan dengan strategi hidup yang pintar. Meski ukurannya mungil, mereka memiliki banyak sisi unik yang jarang diketahui, mulai dari kemampuan bertahan di suhu tinggi hingga kehidupan sosial yang rapi. Kalau kamu penasaran bagaimana Xerus inauris menaklukkan gurun yang tandus, kamu wajib simak lima fakta di bawah ini!

1. Liang sebagai perlindungan dan tempat beristirahat

Xerus
Xerus (pixabay.com/MAKY_OREL)

Xerus inauris adalah tupai darat Afrika Selatan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di liang gurun. Mereka menggali tempat tinggal bawah tanah untuk beristirahat, berlindung dari panas, dan menghindari predator. Struktur liangnya luas, terdiri dari beberapa cabang serta ruang kecil yang nyaman untuk bersembunyi. Saat matahari mulai tinggi, Xerus inauris keluar mencari makanan, lalu kembali ke liang ketika suhu gurun makin menyengat.

Selain tempat beristirahat, liang juga berfungsi sebagai gudang makanan dan perlindungan cadangan saat musim kering. Xerus inauris sering menyimpan biji dan umbi di dalam atau di sekitar liang agar selalu punya persediaan. Sistem liang yang kompleks ini memberi rasa aman sekaligus kenyamanan hidup yang efisien. Melihat bagaimana Xerus inauris mengatur rumah bawah tanahnya, kita bisa menebak betapa terencananya mereka.

2. Adaptasi terhadap panas dan keterbatasan air

Xerus
Xerus (pixabay.com/Jürgen_Bierlein)

Hidup di gurun berarti berhadapan langsung dengan suhu ekstrem dan kekurangan air. Xerus inauris menyiasatinya dengan beraktivitas di pagi dan sore hari saat suhu masih bersahabat. Begitu siang tiba dan panas mulai menyengat, mereka memilih bersembunyi di liang agar suhu tubuh tetap stabil. Warna bulunya yang cenderung terang juga membantu memantulkan panas, sementara ekor lebatnya sering digunakan sebagai pelindung alami dari teriknya matahari.

Sumber air yang terbatas membuat Xerus inauris harus cerdik mencari alternatif. Mereka mendapatkan cairan dari embun pagi, tanaman gurun, atau biji yang memiliki kandungan air. Studi oleh Mars dkk. (1978), mencatat bahwa ginjal Xerus inauris sangat efisien dalam menghasilkan urin pekat di musim kering, yang menunjukkan adaptasi pada penghematan air. Adaptasi ini menjadikan Xerus inauris salah satu contoh terbaik bagaimana makhluk kecil bisa bertahan di lingkungan sekeras padang pasir Afrika.

3. Kehidupan sosial koloni Xerus inauris

Potret dua ekor Xerus
Potret dua ekor Xerus (pixabay.com/xbqs42)

Xerus inauris adalah spesies diurnal yang sangat sosial dengan struktur koloni yang unik. Betina dan jantan hidup dalam kelompok terpisah, namun tetap saling berinteraksi dalam keseharian. Kelompok betina biasanya terdiri dari satu hingga empat individu dewasa bersama anak-anaknya, sedangkan jantan dewasa membentuk kelompok tersendiri yang bisa beranggotakan hingga 19 ekor. Meski hidup terpisah, kedua kelompok ini sering berbagi wilayah dan saling waspada terhadap ancaman sekitar.

Koloni Xerus inauris memiliki sistem kerja sama yang rapi. Setiap liang terhubung satu sama lain dan digunakan bersama untuk berlindung dari panas atau predator. Saat bahaya datang, seekor Xerus inauris akan memberi sinyal peringatan agar yang lain segera bersembunyi. Hubungan sosial mereka juga terlihat dari kebiasaan saling membersihkan bulu, tidur bersama hingga bermain bersama.

4. Pola makan dan strategi penyimpanan

Xerus
Xerus (pexels.com/Derek Keats)

Xerus inauris memiliki pola makan yang fleksibel, menyesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di habitat gurun. Mereka memakan biji, umbi, akar tanaman, serta sesekali serangga kecil untuk menambah asupan protein. Saat suhu mulai sejuk di pagi atau sore hari, mereka keluar dari liang untuk mencari makan di area terbuka. Pola makan yang beragam ini membantu mereka bertahan hidup di lingkungan yang kering dan minim sumber air.

Uniknya, Xerus inauris cerdas dalam mengelola makanan. Mereka sering menyembunyikan biji atau sisa makanan di beberapa titik di sekitar wilayahnya, perilaku yang dikenal sebagai caching. Tujuannya agar makanan tetap aman dari hewan lain dan bisa diakses saat musim kering. Studi menunjukkan bahwa mereka bahkan berhati-hati menyembunyikan makanan saat ada individu lain yang mengamati.

5. Peran ekologis serta dampak aktivitas lokal

Xerus
Xerus (pexels.com/Frans van Heerden)

Di balik ukurannya yang kecil, Xerus inauris memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem gurun. Saat mereka menyimpan biji di dalam tanah, sebagian biji itu tertinggal dan tumbuh menjadi tanaman baru. Liang yang mereka gali juga membantu udara dan air masuk ke dalam tanah, memperkaya struktur tanah di sekitarnya. Secara tidak langsung, Xerus inauris membantu menjaga kehidupan lain agar tetap berkelanjutan di gurun yang tandus.

Walaupun saat ini status konservasi Xerus inauris tercatat sebagai Least Concern dan populasi secara keseluruhan dianggap stabil, beberapa area lokal melaporkan bahwa aktivitas manusia seperti pertanian atau penggembalaan mungkin berdampak pada habitat mereka. Karena itu, menjaga keberadaan makhluk kecil ini berarti juga menjaga keseimbangan ekosistem gurun secara keseluruhan.

Kehidupan Xerus inauris mengajarkan kita bahwa ukuran kecil bukan berarti lemah dalam menghadapi kerasnya alam. Dengan kecerdasan, kerja sama, dan kemampuan beradaptasi, mereka berhasil menaklukkan gurun gersang Afrika yang penuh tantangan. Melihat mereka, kita seolah diingatkan tentang pentingnya keuletan serta harmoni dengan alam agar bisa bertahan di tengah segala keterbatasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Tower of Hercules, Mercusuar Tertua Warisan Romawi

13 Nov 2025, 19:29 WIBScience