Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Menarik Bateleur, Elang Afrika Unik yang Penuh Warna  

Seekor bateleur tampak berjalan di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. (commons.wikimedia.org/flowcomm)
Seekor bateleur tampak berjalan di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. (commons.wikimedia.org/flowcomm)

Umumnya burung elang punya warna bulu yang gak mencolok. Sebagai burung pemangsa, tentu mereka gak ingin keberadaannya mudah terdeteksi oleh mangsanya. Dengan warna netral, seperti cokelat, abu-abu, atau hitam, burung elang tampak menyatu dengan lingkungan tempatnya mengawasi hewan buruan.

Uniknya ada satu spesies elang yang justru tubuhnya penuh warna! Bateleur namanya. Spesies elang asli Afrika dan Arab ini berwarna hitam pekat dengan beberapa bagian tubuh yang berwarna cokelat, abu-abu, hingga putih. Belum lagi kulit wajah dan kakinya yang bisa berwarna kemerahan. Elang jenis apakah ini? Simak enam fakta menariknya berikut untuk mengenal bateleur lebih dalam!

1. Tergolong elang ular

Seekor bateleur bersiap terbang di Taman Burung Walsrode, Jerman. (commons.wikimedia.org/Quartl)
Seekor bateleur bersiap terbang di Taman Burung Walsrode, Jerman. (commons.wikimedia.org/Quartl)

Bateleur tergolong dalam subkeluarga Circatinae yang meliputi spesies-spesies elang pemakan ular dan reptil. Padahal, bateleur bukanlah spesialis pemakan ular. Mereka karnivor yang gak pilih-pilih makanan. Menurut laman Peregrine Fund, spesies ini akan menyantap apa pun, mulai dari ular, mamalia, burung, serangga, ikan, sampai bangkai hewan.

Selain bateleur, ada juga elang Filipina yang termasuk spesies pengecualian di subkeluarga elang ular. Kalau bateleur merupakan spesies generalis, elang Filipina merupakan spesialis pemakan mamalia dan burung. Spesies elang di subkeluarga Circatinae umumnya bertubuh sedang hingga besar dengan sayap lebar. 

2. Elang paling warna-warni

Seekor elang bateleur di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. (commons.wikimedia.org/Derek Keats)
Seekor elang bateleur di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Bateleur punya perpaduan warna yang unik. Sekujur tubuhnya ditutupi dengan bulu hitam pekat. Pada bagian punggung dan ekornya berwarna cokelat kemerahan. Sayapnya percampuran hitam dan abu-abu, sementara bagian dalamnya berwarna putih. Kulit wajah dan kakinya bisa berwarna kemerahan. Pola warna ini membuat bateleur jadi mudah dikenali.

Bateleur baru memiliki pola warna bulu demikian ketika usianya dewasa. Bateleur muda umumnya berwarna cokelat gelap. Menurut laman South Africa Online, bulunya baru mengalami perubahan ke warna hitam yang khas ketika usianya menginjak 3 tahun. Bisa butuh banyak waktu hingga bateleur muda merontokkan semua bulu cokelatnya, biasanya hingga usianya 8 tahun. 

3. Seperti gak punya ekor

Seekor bateleur di atas dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Stephen Temple)
Seekor bateleur di atas dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Stephen Temple)

Ecaudatus pada nama ilmiah bateleur (Terathopius ecaudatus) merupakan kata dalam bahasa Latin yang berarti 'tak berekor'. Ekor bateleur begitu pendek sampai nyaris tak kelihatan. Saat terbang, biasanya kakinya lebih terlihat menjulur lebih panjang dari ekornya. Ini jadi ciri khas yang gak dimiliki burung elang kebanyakan.

Dicatat laman Britannica, ekornya cuma sepanjang 10 sentimeter. Uniknya, bateleur muda punya ekor yang berukuran lebih panjang daripada yang dewasa. 

4. Akrobatik udara yang memukau

Seekor bateleur terbang rendah. (commons.wikimedia.org/Tony Hisgett)
Seekor bateleur terbang rendah. (commons.wikimedia.org/Tony Hisgett)

Nama bateleur berasal dari bahasa Prancis yang bisa berarti 'tumbler' atau 'street performer'. Nama itu kurang lebih bermakna orang yang melakukan trik akrobatik di tempat umum. Nama bateleur disematkan karena kemampuan akrobatiknya yang memukau, terutama saat mereka melakukan ritual kawin di udara. Saat meluncur di udara, bateleur mengayunkan sayapnya ke kanan dan ke kiri, seperti orang yang sedang menyeimbangkan diri.

Los Angeles Zoo mengungkapkan kalau bateleur bisa menghabiskan hingga 8—9 jam per harinya di udara dengan menempuh jarak hingga 300 mil atau sekitar 483 kilometer. Sayapnya yang superlebar didesain untuk meluncur efisien di udara, sementara ekor pendeknya untuk mengurangi hambatan udara. 

5. Perilaku membersihkan diri yang unik

Seekor bateleur merentangkan sayap lebarnya untuk berjemur. (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
Seekor bateleur merentangkan sayap lebarnya untuk berjemur. (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Bateleur kadang menunjukkan perilaku unik yang disebut anting dalam bahasa Inggris. Anting merupakan perilaku membersihkan diri yang dilakukan burung dengan menggosokkan serangga, sering kali semut, ke bulu dan kulitnya.

Seperti yang diungkapkan laman Animaliabateleur sengaja membiarkan semut merangkak naik ke tubuhnya untuk mengambil sisa serpihan makanan yang masih menempel. Semut juga mengambi kulit mati dan bulu-bulu yang sudah rapuh. 

Begitu dikerumuni banyak semut, bateleur akan mengembangkan dan mengacak-acak bulunya. Semut yang kaget akan mengeluarkan formic acid atau asam format sebagai pertahanan diri atau perlawanan. Asam ini diyakini mampu membunuh kutu dan parasit sehingga bateleur bisa membersihkan tubuhnya dari parasit dengan cara ini. 

6. Sering terkena racun

Sepasang bateleur berdiri di tengah jalan Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
Sepasang bateleur berdiri di tengah jalan Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Spesies bateleur berstatus endangered atau genting dalam Daftar Merah IUCN. Angka populasinya kini tengah alami penurunan.

Biarpun termasuk predator yang kuat dengan wilayah persebaran luas, bateleur banyak terancam oleh perusakan habitat dan perdagangan ilegal. Burung ini juga sering memakan racun yang tidak dimaksudkan untuknya.

Nah, setelah tahu keenam faktanya, bagaimana pendapatmu tentang spesies elang unik satu ini? Semoga keberadaan mereka tetap lestari, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

6 Fakta Amsterdam, Kota Kanal di Belanda Situs Warisan Dunia UNESCO

18 Des 2025, 19:49 WIBScience