Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Menarik Daun Selada, Sudah Ada Sejak 6.000 Tahun Lalu

sayuran selada (pexels.com/Yoroslav Shuraev)

Siapa yang tidak kenal dengan daun selada? Daun selada merupakan sayuran yang populer di dunia. Di Indonesia sendiri daun selada biasanya dikonsumsi sebagai lalapan.

Sayuran bernama latin Lactuca sativa ini selain memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan juga memiliki fakta-fakta unik. Yuk, intip fakta unik sayuran berwarna hijau ini!

1. Daun selada hijau tua lebih bergizi daripada daun hijau muda

Tanaman daun selada (pexels.com/Julia Filirovska)

Secara umum, sayuran hijau yang lebih gelap adalah pilihan yang lebih baik karena mengandung lebih banyak klorofil. Sayuran berdaun hijau tua menawarkan banyak antioksidan beta karoten yang dapat membantu membentuk vitamin A dalam tubuh dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit tertentu, seperti dikutip Eat Right.

SFGATE melansir bahwa selada hijau gelap penuh dengan vitamin dan nutrisi. Ini merupakan sumber vitamin A, C, E dan K yang baik yang dapat membentengi tulang. Selain itu, selada yang berdaun hijau gelap juga kaya akan kalsium, zat besi, magnesium dan potasium. Semakin gelap daunnya, semakin kaya nutrisi dari selada.

2. Selada tidak boleh disimpan di dekat apel, pisang, dan buah penghasil etilen lainnya

daun selada (pexels.com/Street Arise)

Dilansir Insider, apel matang akan menghasilkan etilen, yaitu gas yang dapat menyebabkan produk lain di dekatnya matang sebelum waktunya. Akibatnya, selada dapat membusuk dengan cepat jika ditaruh di tempat yang sama. 

Sebaiknya pisahkan selada atau sayuran lain yang sensitif etilen dari buah penghasil etilen. Kamu bisa menyimpan selada dalam kantong plastik dengan dibungkus tisu untuk menyerap kelembaban atau dalam kotak wadah tertutup.

3. Selada mengandung 95 persen air

Tanaman selada (pexels.com/Jatuphon Buraphon)

Selada dapat membantu tubuh kita terhidrasi. Karena ada begitu banyak air dalam selada, sayuran ini harus dimakan dalam keadaan segar. Selada tidak boleh dibekukan, dikeringkan, diasamkan, atau dikalengkan.

Dilansir Hobby Farms, selada adalah sayuran yang sulit untuk diawetkan dan paling baik dinikmati segar selama musim panen. Selada akan menjadi lembek dan berair jika dibekukan.

4. Ada catatan hieroglif selada yang tumbuh lebih dari 6.000 tahun yang lalu

Daun selada (pexels.com/NastyaSensei)

Berasal dari wilayah Mediterania, selada pertama kali ditanam sebagai gulma. Catatan pertama budi dayanya dimulai di Mesir Kuno lebih dari 6.000 tahun yang lalu, tetapi mungkin telah dibudidayakan di Timur Tengah sebelumnya. Berbagai jenis selada digambarkan dalam karya seni Mesir Kuno, terutama pada lukisan makam.

Bangsa Romawi memulai kebiasaan makan salad selada sebelum makan untuk meningkatkan kecakapan seksual dan untuk membuatnya lebih efektif. Beberapa bahkan makan selada di akhir makan juga. Mereka juga merasa bahwa itu membantu pencernaan, dilansir Davis Garden.

5. Christopher Columbus adalah orang yang memperkenalkan selada ke Amerika

Tanaman selada (pexels.com/Daniel Dan)

Dilansir Here We Grow, Christopher Columbus memperkenalkan varietas selada ke Amerika Utara selama perjalanan keduanya pada tahun 1494. Selada pertama kali ditanam di California, ibu kota Amerika Serikat, oleh misionaris Spanyol pada abad ke-17. Popularitasnya di seluruh AS tidak meluas sampai berabad-abad kemudian, dengan perkembangan pendinginan dan transportasi kereta api, selada mulai banyak dikenal.

Selada meledak di dunia kuliner pada saat para petani di Lembah Salinas California menemukan cara untuk mengangkut selada gunung es menggunakan gerbong kereta melintasi benua ke pengunjung di New York City, Boston, dan Chicago pada saat itu, seperti melansir Tree Hugger.

6. Selada adalah sayuran segar terpopuler kedua di Amerika Serikat setelah kentang

ilustrasi salad selada (pexels.com/Marianna OLE)

Tanaman tahunan dari keluarga daisy ini adalah sayuran paling populer kedua di AS setelah kentang. Rata-rata orang Amerika mengonsumsi selada sebanyak 30 pon setahun.

Menurut Consumer Perishables Databook, selada romaine adalah selada yang paling banyak dikonsumsi di AS dengan 43 persen dari total penjualan selada tahunan, sedangkan selada iceberg dengan 37 persen dari total penjualan selada. Selada paling sering digunakan untuk membungkus, sandwich, dan salad, serta dalam sup, atau bahkan dipanggang.

 

Nah, itulah beberapa fakta unik tentang daun selada. Semoga fakta-fakta dari Lactuca sativa ini bisa menambah pengetahuan kamu. Manakah yang baru kamu ketahui?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isna Zulfia
EditorIsna Zulfia
Follow Us