Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Ikan Tuna Sirip Kuning, Komoditas Perikanan Unggulan!

Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan tuna sirip kuning (commons.wikimedia.org/Almcglashan)
Intinya sih...
  • Ikan tuna sirip kuning memiliki ciri khas warna kuning pada siripnya, dengan ukuran tubuh besar dan berat sekitar 130 kg.
  • Tuna sirip kuning melakukan migrasi jarak jauh di lautan, suka bersosial dengan kawanan spesies tuna lainnya, dan merupakan perenang cepat.
  • Ikan ini menghasilkan jutaan telur setiap siklus reproduksi, memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai bahan makanan, dan punya peran penting dalam ekosistem laut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ikan laut yang menjadi salah satu primadona karena nilai ekonomi dan gizinya adalah ikan tuna. Terdapat beragam spesies ikan tuna yang menghuni lautan. Salah satunya ada ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) atau disebut madidihang maupun yellowfin tuna.

Sama seperti spesies ikan tuna lainnya, tuna sirip kuning merupakan komoditas perikanan tangkap yang penting. Karena sebagai ikan yang bernilai sehingga mereka menjadi unggulan. Selain itu, populasinya sangat melimpah di perairan laut. Termasuk di Indonesia yang menjadi tempat stoknya ikan tuna sirip kuning dari Samudra Hindia dan Pasifik.

Ikan tuna sirip kuning yang menghuni seluruh perairan tropis ini juga punya ukuran yang sangat besar. Tentunya dengan kualitas yang baik, mereka biasanya dijual sebagai ikan segar, beku maupun dikalengkan sebagai ikan konsumsi. Selain itu, juga menjadi salah satu ikan yang menarik sebagai ikan pancing bagi para pecinta olahraga pancing. Seperti apa fakta unik dari ikan tuna sirip kuning? Simak ulasannya sebagai berikut.

1. Ciri khas terlihat dari sirip yang berwarna kuning

Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan tuna sirip kuning dengan ciri khas sirip berwarna kuning (commons.wikimedia.org/Marc Taquet)

Tuna sirip kuning memiliki bentuk tampilan seperti tuna pada umumnya, yaitu bentuk tubuh memanjang seperti torpedo. Namun yang paling khas dapat dilihat pada warna siripnya. Dilansir NOAA Fisheries, adapun warna punggung dan sisi atasnya biru tua metalik, sedangkan bagian perut kuning keperakan. Sirip punggung, sirip dubur dan sirip kecil warnanya kuning cerah. Adapun perbedaan dengan tuna jenis lainnya dapat dilihat dari sirip punggung yang panjang dan berwarna kuning cerah serta tampak garis kuning pada sisi tubuhnya. Dilihat dari bentuk tubuh, terdapat sedikit perbedaan dengan tuna sirip biru yaitu tuna sirip kuning lebih ramping. 

Mereka juga memiliki ukuran tubuh yang besar dengan berat sekitar 130 kg dan panjang bisa mencapai 195 cm. Namun, pertumbuhan panjang umumnya sekitar 150 cm. Berat tubuh tuna sirip kuning masih dibawah berat tubuh ikan tuna jenis lainnya. Seperti tuna sirip biru Pasifik (Thunnus orientalis) dengan berat mencapai 450 kg. 

2. Ikan yang melakukan migrasi jarak jauh di lautan

Ikan Tuna Sirip Kuning
Kumpulan ikan tuna sirip kuning yang biasanya melakukan migrasi (commons.wikimedia.org/Marc Taquet)

Ikan yang terkenal sebagai perenang cepat ini suka bergerombol dengan sesama jenis, bahkan dengan jenis tuna lainnya. Ikan tuna sirip kuning punya wilayah persebaran di perairan tropis dan subtropis, sering terlihat berenang dekat permukaan. Dilansir Sea Grant California, mereka sebagian besar berada di lapisan permukaan atau sekitar kurang dari 100 m. Biasanya pada laut terbuka di atas termoklin (lapisan transisi suhu yang stabil), namun mereka juga pandai menyelam pada kedalaman lebih dari 1000 m. 

Mereka adalah spesies ikan yang melakukan perjalanan migrasi tinggi. Biasanya ditemukan di perairan hangat yang ada di seluruh dunia kecuali di Mediterania. Perjalanan tersebut bisa melintasi seluruh cekungan pada seluruh samudra. 

Ikan tuna sirip kuning akan berkumpul pada area di mana tersedia mangsa yang relatif lebih kecil. Mangsa tersebut menjadi makananya, yaitu berupa cumi-cumi, ikan kecil maupun invertebrata seperti kepiting pelagis. Selain itu, mereka juga menjadi mangsa bagi ikan lain seperti ikan hiu, marlin maupun mamalia laut besar. 

3. Suka bersosial dengan kawanan spesies tuna lainnya

Ikan Tuna Sirip Kuning
Kumpulan ikan tuna sirip kuning(commons.wikimedia.org/Marc Taquet)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tuna sirip kuning suka berenang dalam gerombolan. Namun, mereka lebih cenderung suka bergerombol dengan ikan yang memiliki ukuran sama daripada bergerombol berdasarkan spesies. 

Dilansir Florida Museum, tuna sirip kuning biasanya berenang dalam kawanan campuran seperti ikan cakalang, tuna mata besar dan tuna jenis lainnya. Bahkan mereka juga sering bergerombol bersama lumba-lumba, terutama lumba-lumba spinner, lumba-lumba tutul maupun lumba-lumba biasa. Asosiasi tuna sirip kuning dengan lumba-lumba terjadi di Samudra Pasifik bagian timur dan belum ditemukan di Samudra Hindia atau Atlantik lainnya. 

Umumnya, tuna sirip kuning bergerombol di bawah benda-benda yang hanyut seperti rerumputan lamun, kayu apung, perahu bahkan di mamalia laut yang telah mati. Ada beberapa kemungkinan mereka sering berada pada tempat dengan benda terapung tersebut. Salah satunya, mereka bisa mendapatkan makanan seperti mangsa lebih kecil yang sedang mencari makanan pada struktur tersebut. Benda hanyut bisa memberikan naungan tempat berlindung dari predator. Selain itu, juga bisa sebagai substrat untuk bertelur hingga sebagai tempat pembersihan dari parasit yang menempel oleh ikan lain. 

4. Perenang cepat

Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan tuna sirip kuning berenang dengan mulut terbuka (commons.wikimedia.org/Marc Taquet)

Tuna sirip kuning juga disebut sebagai perenang tercepat di lautan. Hal ini menguntungkan bagi mereka terutama dalam hal berburu dengan cerdas dan cepat. Dilansir Oceana, umumnya semua ikan berdarah dingin, begitu pula dengan ikan tuna sirip kuning. Sehingga, terdapat struktur khusus pada pembuluh darahnya yang disebut penukar arus balik. Hal ini bisa mempertahankan suhu tubuh ikan lebih tinggi dari suhu air yang ada di sekitarnya. Maka, menguntungkannya saat berburu di air dingin. 

Karena sebagai perenang cepat seperti ikan hiu, ikan tuna sirip kuning harus terus berenang untuk memperoleh oksigen dalam air. Lalu, melewatkan air melalui insangnya, karena ikan tuna tidak bisa melakukannya ketika berhenti. Sehingga, mereka harus terus berenang ke depan dengan keadaan mulut terbuka supaya darah tetap teroksigenasi. 

5. Menghasilkan jutaan telur setiap siklus reproduksi

Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan tuna sirip kuning yang berukuran besar (commons.wikimedia.org/Ji-Elle)

Ikan tuna sirip kuning dewasa yang mencapai kematangan seksual, biasanya berusia sekitar 2-3 tahun dengan panjang sekitar 120 cm. Akan tetapi beberapa mencapai kematangan sekitar 12-15 bulan dengan panjang sekitar 50-60 cm. Dilansir Florida Museum, pemijahan biasanya terjadi sepanjang tahun, namun sering terjadi saat bulan musim panas pada belahan bumi. Sedangkan tuna sirip kuning di perairan tropis Meksiko dan Amerika Tengah bisa bertelur setidaknya dua kali dalam setahun. 

Ikan betina per tahunnya dapat menghasilkan telur hingga jutaan. Telur yang telah menetas dan menjadi larva ikan tuna sirip kuning, dapat diidentifikasi pada satu titik hitam pada bagian bawah dagu dan tidak berpigmen pada ekornya. Bagian tengah matanya berada pada atas garis sumbu tubuhnya. Pertumbuhan juvenil cepat dengan berat selitar 3,4 kg di usia 18 bulan dan pada usia 4 tahun sekitar 63,5 kg. 

6. Bernilai ekonomi tinggi

Ikan Tuna Sirip Kuning
Daging merah ikan tuna sirip kuning (commons.wikimedia.org/Alpha from Melbourne, Australia)

Ikan tuna sirip kuning adalah ikan yang berkualitas, bukan hanya karena ukuran yang besar akan tetapi juga kandungan nutrisi yang ada didalamnya. Selain itu, ikan yang juga dikonsumsi ini punya kaya rasa dan manis serta baunya tidak terlalu amis. Sedangkan tekstur dagingnya padat dan lembut serta berwarna merah tua saat masih mentah. 

Dilansir Sea Grant California, biasanya tuna sirip kuning dijual sebagai ikan kaleng, ikan segar atau beku yang umum disebut "ahi" dan dimakan dalam bentuk sushi atau disebut "maguro". Biasa dimasak dengan dibakar (tuna ahi bakar) atau dipanggang.

Selain itu, identifikasi adanya merkuri pada tuna sirip kuning rendah. Dengan catatan penangkapan dengan troll atau pancing yang hanya menangkap ikan muda. Sedangkan potensi akumulasi merkuri tinggi pada ikan yang berukuran besar atau yang biasa ditangkap dengan pukat cincin atau pancing rawai. 

Namun, semua tergantung dengan porsi yang dimakan atau seharusnya sesuai dengan rekomendasi porsi yang dianjurkan. Yaitu setiap bulannya 4 porsi atau lebih bagi orang dewasa, 3 porsi untuk anak usia 6-12 tahun dan 3 porsi untuk anak usia 0-5 tahun. 

Adapun nutrisi dari ikan tuna sirip kuning disebut kaya protein sehat dan rendah lemak. Dilansir Hawaii Seafood, mereka juga rendah natrium, kaya vitamin B6, B12, niasin, fosfor, selenium dan magnesium. Selain itu, dalam 113 gram (4 ons) ikan segar mengandung 350 mg omega-3 (DHA dan EPA). 

7. Punya peran penting dalam ekosistem laut

Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan tuna sirip kuning (commons.wikimedia.org/William B. Folsom, NMFS)

Umumnya, ikan tuna sirip kuning menjadi bahan makanan dan sumber mata pencaharian bagi manusia. Namun, mereka lebih dari sekedar makanan laut, dilansir World Wildlife Fund (WWF) , tuna sirip kuning adalah predator puncak rantai makanan laut. Sehingga, keberadaannya menjaga keseimbangan lingkungan laut. Karena merupakan bagian integral dari keseluruhan ekosistem laut, untuk menjaga populasi yang sehat maka harus di kelola dengan baik. 

Dengan demikian, WWF bekerja sama dengan pemerintahan dan organisasi pengelolaan regional. Hal ini dilakukan untuk mengubah penangkapan ikan tuna menjadi bisnis berkelanjutan. Sebagai upaya pemulihan stok ikan yang menipis, memerangi pembajakan ikan serta mengurangi tangkapan sampingan (tuna sirip kuning muda yang bergerombol dengan cakalang dewasa, mereka sering tertangkap sebagai hasil sampingan). 

Proses kerjasama ini dilakukan melalui sertifikasi perikanan tuna oleh Marine Stewardship Council (MSC). Dalam hal ini WWF memastikan pemanenan ikan tuna dilakukan secara bertanggung jawab dan pengelolaan secara berkelanjutan. Proses pemantauan ini dilakukan melalui kerjasama dengan International Seafood Sustainability Foundation (ISSF). Upaya ini juga dilakukan untuk mendorong penggunaan produk perikanan bersertifikat MSC dan peningkatan kesadaran konsumen tentang ikan tuna yang ditangkap berkelanjutan. 

Keberadaan ikan tuna sirip kuning penting bagi manusia juga ekosistem tempatnya berada. Maka, kesehatan lingkungan sebagai habitatnya perlu dijaga serta pemantauan penangkapan yang tepat sesuai peraturan yang berlaku. Semoga bermanfaat! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Ciri-Ciri Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya

18 Sep 2025, 18:02 WIBScience