Video Laut Bali Jadi Viral, Seberapa Parah Sampah di Laut Indonesia?
youtube.com/cheeseandjamsandwich
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampah, utamanya yang dihasilkan akibat perbuatan manusia, selalu menjadi problematika lingkungan hidup hingga saat ini. Menyedihkannya baru-baru ini Indonesia, khususnya Bali, menjadi bahan perbincangan seluruh dunia karena pemandangan perairan yang penuh sampah menyebar dengan cepat. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa ada sampah sebanyak itu di perairan Bali dan terekspos ke seluruh dunia? Untuk tahu lebih jelasnya, baca selengkapnya di sini!
1. Seorang penyelam berkebangsaan Inggris mengunggah video kondisi perairan Bali yang dipenuhi dengan sampah plastik dan video ini viral secara internasional
Sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Rich Horner dan akun Youtube cheeseandjamsandwich menghebohkan dunia maya. Bagaimana tidak, video viral tersebut menunjukkan betapa parahnya sampah di sebuah situs wisata di Indonesia. Video memprihatinkan tersebut direkam di perairan Bali, tepatnya di Manta Point, Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Ia mengunggahnya pertama kali pada hari Sabtu, 3 Maret 2018.
Pria asal Wadhurst, Inggris ini mengungkapkan melalui unggahan Facebooknya bahwa ia tidak pernah melihat sampah plastik di laut sebanyak itu. Ia memaklumi bahwa tidak banyak manta yang terlihat di sana, padahal harusnya Manta Point adalah tempat favorit para penyelam di sana, karena mereka biasanya bisa berinteraksi dengan semua Manta tersebut dalam jarak sangat dekat dan dalam posisi yang nyaman. Kalau kamu sering melihat foto/tayangan para manta berputar mengelilingi penyelam seperti pusaran magis, di sinilah tempatnya. Hingga kini, video Youtubenya tentang sampah di Nusa Penida telah ditonton sebanyak 509.381 kali.
2. Dalam caption unggahan videonya tersebut, Rich Horner melontarkan sarkasme, yang diakhiri dengan kondisi terkini di sana
youtube.com/cheeseandjamsandwichHorner mengungkapkan pemikirannya dalam caption unggahannya, “Arus laut membawakan kita hadiah-hadiah kita seperti ubur-ubur, plankton, dedaunan, ranting-ranting, dahan, kayu dan … oh, dan beberapa plastik. Beberapa kantong plastik, botol plastik, cangkir plastik, lembaran plastik, ember plastik, sachet plastik, sedotan plastik, keranjang plastik, tas plastik dan banyak sekali yang serba plastik. Mengejutkan, gak ada banyak manta (ikan pari) di cleaning station hari ini. Mereka mayoritas gak mau repot-repot ke cleaning station.
youtube.com/cheeseandjamsandwichHorner juga menyampaikan kabar terkini soal kondisi perairan Nusa Penida Tersebut. Ia mengungkapkan, “Sesuai ekspektasi, hari berikutnya, apa yang dibawa oleh arus, akan diambil kembali oleh arus! Para penyelam di Manta Point melaporkan bahwa mereka tidak melihat plastik/sampah sama sekali. Baguslah, para manta ini bisa berdatangan lagi. Tapi menyedihkannya, sampah plastik itu melanjutkan perjalanannya ke Samudera Hindia, untuk terurai menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, menjadi plastik mikro. Namun tidak musnah.”
Editor’s picks
Dari pernyataan Horner, kita tahu bahwa walau bagaimanapun biota laut akan sangat terganggu dengan keberadaan sampah plastik. Sesedikit apapun, sampah plastik akan menghancurkan laut dan kehidupan di dalamnya. Banyak yang mempertanyakan bahwa bisa jadi sampah tersebut bukan dari Indonesia, namun setelah tim IDN Times mengamati video Horner lebih teliti, tampak dengan jelas bahwa mayoritas sampah plastik tersebut adalah produk-produk Indonesia. Walau memang belum tentu bahwa yang menggunakannya hanya orang Indonesia.
Baca juga: Lagu Ini Terkenal di Seluruh Dunia Karena Bisa Hilangkan Stres
3. Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik laut terbanyak kedua di dunia
coresponsibility.comMenurut penelitian terkait limbah plastik di laut yang terpublikasi di Bulan Februari 2015, Indonesia menduduki nomor dua sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak ke laut di dunia. Sementara itu, penelitian terpublikasi pada Januari 2018 menyebutkan bahwa rata-rata ada sebanyak 25,6 sampah plastik tiap 100 meter persegi terumbu karang di Indonesia. Sehingga pencemaran limbah plastik ini bukanlah hal yang mengejutkan di bidang penelitian, tapi menjadi sentakan bagi masyarakat awam melalui video yang beredar. Pihak IDN TImes sudah mencoba menghubungi pihak PPLH Bali terkait kondisi lingkungan hidup dan biota laut di perairan Bali, namun hingga saat ini belum mendapatkan respon.
4. Pemerintah sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah polusi sampah plastik di laut ini dan telah menyampaikan janjinya di World Oceans Summit (WOS) 2017 beberapa waktu lalu di Nusa Dua, Bali
theconversation.comLuhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Indonesia, mengumumkan dalam WOS bahwa Indonesia menganggarkan sekitar 14,3 trilyun Rupiah per tahun, untuk mengurangi limbah di laut, utamanya plastik. Menurut Luhut, dengan rencana yang sudah dibentuk, harapannya polusi perairan akan berkurang sebanyak 70% dalam 8 tahun ke depan. Selain itu, pemerintah akan mendorong untuk mengembangkan industri kemasan yang biodegradable (bisa terurai secara alami dan ramah lingkungan) sebagai pengganti plastik, misalnya yang terbuat dari singkong atau rumput laut.
sdg14.netSekarang kita tahu bahwa membuang sampah tidak pada tempatnya itu punya dampak yang sangat besar. Bukan hanya untuk manusia tapi untuk keseluruhan lingkungan. Sekecil-kecilnya sampah yang kamu bawa, buanglah pada tempatnya. Ingat bahwa “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit” itu gak hanya berlaku untuk uang tabungan. Tindakan kita bisa berdampak lebih besar daripada yang kita kira. Mari peduli lingkungan, karena untung dan ruginya pun kita yang akan merasakannya sendiri.
Baca juga: 7 Mitos Menangkal Nyamuk Ini Jangan Kamu Percayai Lagi
Berita Terkini Lainnya
