Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Bharal, Domba Biru Penghuni Ketinggian Himalaya

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Lokershwar23)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Lokershwar23)

Bharal adalah caprine yang menghuni Himalaya. Mereka biasanya menghabiskan banyak waktu di ketinggian sekitar 5.500 meter. Bharal bahkan jarang berada di ketinggian 2.500 meter, lho. Karenanya, untuk melihat mereka secara langsung dibutuhkan banyak upaya.

Tapi tidak masalah, artikel ini hadir untuk membantumu mengenal mereka lebih jauh lagi. Panjang tubuh bharal mencapai 115-165 cm, tingginya kisaran 69-91 cm dengan berat 35-75 kg. Bulu bharal pendek tapi lebat dan berwarna abu-abu. Bagian punggung kakinya berwarna putih, sedangkan dada dan bagian depan kakinya berwarna hitam.

Nama ilmiahnya adalah Pseudois nayaur. Tahukah kamu bahwa bharal juga dijuluki sebagai domba biru? Temukan penjelasannya pada fakta berikut ini!

1. Wilayah penyebaran bharal

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Daniel Krsek)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Daniel Krsek)

Bharal bisa kamu temui di pegunungan Himalaya di India, Nepal, Bhutan, Tibet, Myanmar dan Pakistan. Animalia menginformasikan bahwa mereka hidup di lereng berumput terbuka dan biasanya berada di dekat tebing. Bharal berusaha menghindari kawasan hutan.

Menariknya, mereka memiliki toleransi tinggi terhadap cuaca ekstrim. Karenanya, bharal tersebar di wilayah pegunungan gurun yang panas terik hingga lereng gunung yang berangin dan dingin.

2. Bagaimana bharal mengatasi panas?

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Dibendu Nandi)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Dibendu Nandi)

Fakta sebelumnya disebutkan bahwa bharal bisa beradaptasi dengan baik di cuaca panas dan dingin. Bagaimana bisa? Fact Animal menjelaskan bahwa bharal lebih nyaman dan mampu mengonsumsi oksigen rendah dibandingkan hewan yang berada di dataran rendah. Jantungnya bahkan tidak perlu memerlukan banyak penyesuaian ketika berpindah dari ketinggian rendah dan sebaliknya. Adaptasi tersebut juga dimiliki oleh pika.

3. Bharal bisa melompat setinggi 2 meter

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Lokershwar23)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Lokershwar23)

Bharal tinggal di pegunungan dengan tebing curam, karenanya mereka tidak asing lagi saat melakukan perjalanan ke puncak dan jalur gunung. Terlebih lagi saat melarikan diri dari pemangsa. Mereka bisa bergerak cepat dan lincah. Sumber yang sama menjelaskan bahwa bharal bisa melompat hingga ketinggian 2 meter.

4. Bharal hidup dalam kawanan

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Jan Reurink)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Jan Reurink)

Bharal adalah hewan sosial yang terdiri dari 5-400 individu. Ukuran kawanannya tergantung pada musim, kondisi habitat, tekanan perburuan dan gangguan. Jantan biasanya membentuk kawanan yang anggotanya jantan semua atau dicampur dengan kelompok keluarga.

5. Bharal bisa berkamuflase dengan baik

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Wang QG)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Wang QG)

Bharal cenderung aktif sepanjang hari dan menghabiskan waktunya untuk makan juga beristirahat di lereng pegunungan yang berumput. Karenanya, kamuflase begitu penting bagi kelangsungan hidup bahral. Biasanya mereka tetap tidak bergerak ketika didekati.

Akan tetapi, jika mereka ketahuan, bharal akan berlari ke tebing terjal. Bharal menggunakan kamuflase untuk menyatu dengan permukaan batu.

6. Bharal juga dikenal sebagai domba biru, lho!

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Wang QG)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Wang QG)

Bharal juga dikenal sebagai domba biru, mengapa demikian? Karena bharal memiliki kilau kebiruan di bulunya. Walaupun begitu, domba biru tidak berwarna biru dan juga tidak nampak seperti domba. Cukup membingungkan, bukan?

7. Bagaimana cara bharal berkomunikasi?

Bharal (commons.m.wikimedia.org/Wang QG)
Bharal (commons.m.wikimedia.org/Wang QG)

Bharal sering dilihat mengunci tanduknya satu sama lain, itu dianggap sebagai cara berkomunikasi di antara mereka. Akan tetapi, bharal lebih sering menggunakan tanduknya untuk bertarung, jelas Kidadl. Saat bharal menjadi agresif, mereka akan menanduk tumbuh-tumbuhan, melompat dan menggelengkan kepala. Bahkan betina akan mulai saling menggigit.

Bharal mampu bertahan hidup di daerah ketinggian yang bahkan jarang tersentuh oleh manusia. Terkadang, keberadaan mereka sangat sulit untuk dijangkau di atas sana. Sayang sekali tidak banyak informasi mengenai sistem perkawinan mereka, jadi tulisan kali ini juga tidak membahasnya secara detail. Menurutmu, bharal mirip dengan spesies domba atau kambing yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
Bayu Nur Seto
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us