Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Fakta Kerak Bumi yang Harus Kamu Tahu

Lapisan Bumi (Wikimedia Commons/Kelvinsong)

Bumi diketahui mempunyai beberapa lapisan. Dengan diameter sebesar 7.926 mil, planet yang dihuni manusia ini memiliki setidaknya 4 lapisan.

Susunan teratas adalah kerak bumi, mantel bumi, inti luar dan inti dalam bumi. Kerak bumi punya nama lain litosfer di mana ketebalannya lebih tipis dibanding lapisan lainnya.

Di bawah ini adalah 12 fakta menarik dari kerak bumi yang patut kamu ketahui.

1. Lapisan terluar

ilustrasi Bumi (unsplash.com/NASA)

Discover Walks menuliskan bahwa Bumi mempunyai tiga lapisan yaitu inti luar dan dalam, mantel bumi dan kerak bumi. Inti bagian dalam sebagian besar terdiri dari logam, terutama besi, dan nikel. Sementara inti luar terdiri dari besi cair dan nikel.

Selain itu, untuk mantel terdiri dari batuan padat yang sebagian besar berupa silikat (senyawa dengan struktur silikon dan oksigen).

Jadi batuan yang dominan di mantel bumi adalah magnesium oksida, olivin, garnet, dan piroksen. Sementara kerak bumi adalah tempat terjadinya kehidupan sehari-hari.

2. Terdiri dari 3 jenis batuan

Ilustrasi batu granit (Wikimedia Commons/GerritR)

Batuan beku membentuk sebagian besar kerak bumi. Zat padat itu terbentuk ketika magma mendingin, misalnya seperti granit dan basal. Batuan lainnya adalah metamorf dan sedimen.

Batuan metamorf terjadi karena terkena panas tinggi, tekanan tinggi, atau cairan panas yang kaya mineral.

Selain itu, kombinasi faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan terbentuknya batuan tersebut. Sementara batuan sedimen terbentuk karena faktor-faktor seperti erosi, pelapukan, pelarutan, curah hujan, dan lain sebagainya.

3. Paling banyak dieksploitasi

ilustrasi pertambangan (unsplash.com/Albert Hiseni)

Kerak bumi merupakan pusat aktivitas manusia. Melalui penambangan dan pengeboran untuk mencari sumber daya, umat manusia telah menjelajahi permukaan terluar ini sepanjang sejarah.

Secara umum, eksploitasi merupakan tindakan ataupun aktivitas yang dilakukan untuk mengambil keuntungan serta memanfaatkan suatu hal secara berlebihan tanpa adanya tanggung jawab.

Tindakan ini akan menimbulkan kerugian kepada pihak lain, baik itu pada manusia, hewan, dan lingkungan di sekitarnya.

Pemanfaatan sumber daya alam di Bumi kebanyakan tidak memperhatikan pemulihan terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu penelitian ilmiah jadi alasan lain dilakukannya penyelidikan ekstensif terhadap kerak bumi.

4. Terus berubah

ilustrasi gempa bumi (unsplash.com/Jens Aber)

Lapisan ini selalu berubah karena dipengaruhi oleh proses geologi. Antara lain karena erosi, proses tektonik, reaksi vulkanik, glasiasi, gempa bumi, pasang surut bumi, dan pembentukan tanah.

Fenomena alam tersebut menunjukan bahwa permukaan Bumi bersifat sangat labil. Ini juga menunjukan adanya dinamika akibat aktivitas tenaga endogen dan eksogen dari jangka waktu tertentu.

Kerak Bumi akan terus mengalami perubahan bentuk karena adanya deformasi lapisan batuan penyusun kulit bumi yang beragam.

5. Terus bergerak

ilustrasi gunung berapi (pexels.com/Luis D. Alvarez)

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kerak bumi dan mantel atas terpecah menjadi lempengan batu besar. Mereka dikenal sebagai lempeng tektonik dan terletak di atas mantel yang sebagian meleleh.

Meskipun mantelnya terdiri dari batuan padat, namun di beberapa bagian mantelnya kurang keras seperti di batas lempeng tektonik.

Terlebih lagi, lempeng-lempeng tersebut bergerak akibat proses radioaktif yang muncul dari inti bumi.

Lempeng-lempeng tersebut saling tarik menarik ke arah satu sama lain atau menjauhi satu sama lain sehingga menyebabkan pergerakan yang disebut lempeng tektonik. Fenomena ini bertanggung jawab atas aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.

6. Ketebalannya bervariasi

Ilustrasi kerak bumi (Wikimedia Commons/USGS)

Kerak bumi merupakan lapisan tertipis dari seluruh lapisan bumi. Ini sekitar 1 persen dari volume planet ini. Selain itu, ketebalannya juga bervariasi, tergantung lokasi.

Di bawah lautan atau kerak samudera menjadi lokasi lapisan tertipis di mana ketebalannya berkisar antara 5-10 kilometer.

Selain itu, kerak di benua akan lebih tebal dan terdapat di daerah seperti di bawah pegunungan. Ketebalannya bisa mencapai 70 kilometer.

7. Sumber mineral

ilustrasi mineral (commons.wikimedia.org/Géry Parent)

Setidaknya, 90 persen kerak bumi terdiri dari mineral silikat, sementara 10 persen lainnya sebagian besar terdiri dari mineral oksida.

Interaksi silikon dan oksigen menjadi dasar pembentukan banyak mineral lain di permukaan Bumi.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah Oksigen (O) dengan persentase 46,6 persen, Silikon (Si) sebesar 27,7 persen, Aluminium (Al) sebesar 8,1 persen, Besi (Fe) 5 persen, Kalsium (Ca) 3,6 persen, Natrium (Na) 2,8 persen, Kalium (K) 2,6 persen dan Magnesium (Mg) 2,1 persen.

8. Tuan rumah bagi kehidupan

ilustrasi siput air tawar (Pexels.com/Pixabay)

Semua makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan tertopang di kerak bumi. Di sini para makhluk hidup menjalani kehidupan termasuk dalam hal mencari makan.

Oleh karena itu, kerak bumi adalah penopang segala sesuatu yang memiliki kehidupan termasuk jamur dan bakteri. Lapisan ini terdiri dari bebatuan keras, tanah liat, abu gunung berapi, pasir, kerikil, dan material lainnya.

Mengutip dari laman Education National Geographic, kerak bagian atas ini tahan terhadap suhu atmosfer atau lautan. Jadi wajar saja jika makhluk hidup dapat bertahan tinggal di kerak bumi.

9. Suhunya paling dingin

Dibandingkan dengan lapisan lainnya, kerak bumi memiliki suhu paling dingin. Lapisan ini juga dianggap paling kaku namun rapuh jika dibandingkan dengan lapisan lain di Bumi.

Suhu kerak bumi di dekat Moho (Mohorovicic discontinuity) berkisar antara 200 derajat Celsius (392 derajat Fahrenheit) hingga 400 derajat Celsius (752 derajat Fahrenheit).

Jika dibandingkan dengan lapisan terpanas, suhu inti bumi sendiri berkisar antara 4.400 derajat C sampai 6.000 derajat C. 

10. Kurang padat

ilustrasi nikel (unsplash.com/Crystal Kwok)

Menurut ahli geologi, tarikan gravitasi berperan dalam pembentukan lapisan bumi. Oleh karena itu pada saat proses pendinginan bumi, lapisan padat yang merupakan inti bagian dalam ditarik ke tengah.

Hal ini sebagian disebabkan oleh logam berat penyusunnya (nikel dan besi). Selain itu, fragmen yang kurang padat akan menetap di atas lapisan inti bumi.

Selanjutnya terbentuk lapisan mantel antara inti dan kerak bumi. Terakhir adalah pembentukan kerak bumi yang menjadi lapisan terluar dan juga paling tidak padat.

11. Umur kerak bumi

ilustrasi bumi (unsplash.com/@nasa)

Menurut situs Study, kerak tertua yang ada di samudera berusia sekitar 270 juta tahun. Sementara kerak benua tertua berumur sekitar 3 hingga 4 miliar tahun.

Meskipun Bumi mulai terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu, mekanisme lempeng tektonik menyebabkan lempeng dan kerak bumi tersubduksi kembali ke dalam mantel. Namun kerak bumi juga banyak terbentuk di punggung tengah laut.

Akibat subduksi, kerak samudra jauh lebih muda dibandingkan kerak benua. Kerak samudera tertua berada di laut Ionia, bagian dari cekungan Mediterania timur.

12. Terbentuknya kerak bumi

ilustrasi lava bumi (commons.wikimedia.org/Hawaii Volcano Observatory)

Miliaran tahun lalu, gumpalan planet yang kemudian menjadi Bumi dimulai dari sebuah bola batu yang panas dan kental. Material terberat yang terdiri dari besi dan nikel, tenggelam ke pusat planet baru dan menjadi inti bumi. Bahan cair yang mengelilingi inti bumi adalah mantel awal.

Selama jutaan tahun, mantel tersebut mendingin. Air yang terperangkap di dalam mineral meletus menjadi lava, suatu proses yang disebut pelepasan gas.

Semakin banyak air yang keluar menjadi gas, membuat mantel semakin mengeras. Bahan-bahan yang tetap berada dalam fase cair selama proses ini disebut elemen yang tidak kompatibel, yang pada akhirnya menjadi kerak bumi yang rapuh.

Dari lumpur dan tanah liat hingga intan dan batu bara, kerak bumi terdiri dari batuan beku, metamorf, dan sedimen. Batuan yang paling melimpah di kerak bumi adalah batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma.

Kerak bumi menjadi komponen yang penting bagi kelangsungan hidup di Bumi. Ini adalah inti interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Kerak bumi juga sebagai habitat organisme hidup, sumber makanan, dan sumber daya mineral utama. Selain itu, ini merupakan dasar fundamental penelitian dan eksplorasi ilmiah, sehingga dapat memberikan detail baru untuk memperluas basis pengetahuan tentang Bumi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us